Alasan Menteri Tutup Jalur Pendakian Gunung Rinjani, Bukan Cuma Karena 3 Pendaki Asing Jatuh

Menteri Kehutanan memutuskan menutup jalur pendakian Gunung Rinjani, bukan karena tiga pendaki asing jatuh. Sampai kapan ditutup, belum diketahui.

Editor: Refly Permana
(Dok. Humas SAR Mataram)
EVAKUASI - Helikopter melakukan evakuasi pendaki asal Denmark yang jatuh di Rinjani. Setidaknya, sudah ada tiga pendaki asing jatuh di Gunung Rinjani. 

SRIPOKU.COM - Pemerintah memutuskan menutup jalur pendakian Gunung Rinjani.

Keputusan ini dibuat setelah tiga pendaki asing jatuh di Gunung Rinjani dalam waktu berdekatan.

Sayangnya, hingga kini, belum diketahui sampai kapan jalur pendakian Gunung Rinjani kembali dibuka untuk pecinta pendaki gunung.

Seperti diketahui, Julian Marins yang tewas setelah terjatuh saat melakukan pendakian menuju Danau Segera Akan, Gunung Rinjani. 

Lalu Benedikt Emmenegger, pendaki asal Swiss yang mengalami kecelakaan saat menuruni jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak pada Rabu, 16 Juli 2025.

Ia berhasil selamat setelah alami kecelakaan. 

Terkahir, Sarah Tamar Van Hulten, pendaki asal Belanda yang terjatuh di jalur yang sama pada Kamis, 17 Juli 2025. 

Ia juga berhasil diselamatkan oleh Tim SAR melalui proses evakuasi udara.

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, mengatakan pihaknya bekerja keras agar kawasan hutan yang menjadi tempat ekowisata termasuk Gunung Rinjani menjadi tempat yang menggembirakan, namun juga menyenangkan.

Baca juga: 3 Pendaki Asing Jatuh di Gunung Rinjani, Usai Juliana Marins dan Bule Swiss Kini Wanita Denmark

Sekarang ini sedang disusun SOP bersama mengenai pendakian yang aman dan nyaman.

Dari sisi keamanan, sudah dibangun papan peringatan di sejumlah area yang dinilai berbahaya di jalur pendakian Gunung Rinjani

Pihaknya juga kata Raja Antoni juga mendirikan semacam pos atau shelter untuk menyimpan peralatan evakuasi.

Kementeriannya juga akan menandatangani MoU dengan Basarnas terkait mitigasi keamanan jalur pendakian.

Raja Antoni mengatakan bahwa pihaknya sangat terbuka agar taman nasional dikunjungi sebanyak mungkin anak muda. 

Namun ia mengingatkan bahwa dalam mengunjungi taman nasional terutama gunung perlu persiapan.

"Jadi tidak cukup hanya fomo, fear out of missing, mentang-mentang teman naik gunung, terus naik gunung juga, perlu perlengkapan, perlu latihan, fisik," pungkasnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved