Perang Iran Vs Israel

Trump Cemas Sendiri Sampai-sampai Minta Bantuan China, AS Takut Iran Tutup Selat Hormuz

Pasca menyerang fasilitas nuklir di tengah perang Iran vs Israel, Amerika Serikat kini merasa cemas sendiri. Sampai-sampai, minta bantuan China.

Editor: Refly Permana
google map via tribunnews.com
Tangkapan layar Google Maps, Minggu (15/6/2025) memperlihatkan Selat Hormuz (lingkaran merah), jalur air energi terpenting di dunia yang terletak di antara Oman dan Iran. 

SRIPOKU.COM - Pasca menyerang fasilitas nuklir di tengah perang Iran vs Israel, Amerika Serikat kini merasa cemas sendiri.

Saking cemasnya, Negeri Paman Sam sampai-sampai minta bantuan China yang notabene selama ini musuh mereka di sektor perdagangan.

Rupanya, Amerika Serikat tak ingin Iran menutup Selat Hormuz yang apabila itu terjadi sangat mempengaruhi sektor ekonomi mereka.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengungkap alasan Amerika Serikat menyerang Iran pada Sabtu (21/6/2025). 

Hal itu diungkap Trump dalam pidato di hadapan rakyatnya di Gedung Putih pada hari yang sama pukul 10.00 waktu setempat. 

Dalam pidato tersebut, Presiden Amerika Serikat ini juga mengumumkan bahwa pasukan militer negara tersebut telah menghancurkan tiga fasilitas nuklir utama Iran, yakni Isfahan, Natanz, dan Fordow.

Kini. Amerika Serikat mendesak China agar mencegah Iran menutup Selat Hormuz

Seruan ini disampaikan menyusul serangan udara Amerika Serkat ke sejumlah fasilitas nuklir Iran pada Sabtu (21/6/2025) lalu. 

Baca juga: Pandangan SBY Perang Iran-Israel, Kedamaian Dunia Ditentukan 5 Orang Kuat: di Ambang Malapetaka

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menyatakan, China memiliki pengaruh besar terhadap Iran. 

Sebab, Negeri Tirai Bambu itu merupakan pelanggan terbesar minyak Iran dan menjalin hubungan dekat dengan Teheran. 

“Saya mendorong pemerintah China untuk segera menghubungi mereka, karena mereka sangat bergantung pada Selat Hormuz untuk kebutuhan minyak,” ujar Rubio dalam wawancara di Fox News, Minggu (22/6/2025).

Iran sebelumnya mengeluarkan peringatan keras. 

Menteri Luar Negeri Iran menegaskan bahwa Teheran “mempertahankan semua opsi untuk menjaga kedaulatan negaranya.” 

Sementara itu, media pemerintah Iran melaporkan bahwa parlemen negara tersebut telah mendukung usulan penutupan Selat Hormuz

Namun, keputusan final tetap berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Iran. 

Selat Hormuz merupakan jalur perairan strategis yang menghubungkan Teluk Persia dan Laut Arab. 

Sekitar 20 juta barel minyak per hari—atau sekitar 20 persen dari konsumsi minyak dunia—melewati selat sempit antara Iran dan Oman itu. 

Jika selat tersebut ditutup, dampaknya bisa signifikan terhadap pasokan energi global.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved