Perang Iran Vs Israel

Iran dan Israel Masih Balas Serangan, 20 Negara Arab dan Muslim Bersatu: Tolong Hentikan

Para menteri luar negeri dari 20 negara Arab dan Muslim menyerukan agar serangan Israel terhadap Iran dihentikan.

Editor: Refly Permana
tribunnews.com
20 negara Arab meminta Israel menghentikan serangan ke Iran, terutama terhadap fasilitas-fasilitas nuklir. 

SRIPOKU.COM - Para menteri luar negeri dari 20 negara Arab dan Muslim menyerukan agar serangan Israel terhadap Iran dihentikan.

Mereka menegaskan pentingnya mencegah serangan terhadap fasilitas-fasilitas nuklir.

Hal itu disampaikan dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada Senin (16/6/2025).

Mengutip Tribunnews.com, 20 negara itu adalah Mesir, Yordania, Pakistan, Bahrain, Brunei, Turki, Chad, Aljazair, Komoro, Uni Emirat Arab, Djibouti, Arab Saudi, Sudan, Somalia, Irak, Oman, Qatar, Kuwait, Libya, dan Mauritania.

Di tengah seruan perang Iran vs Israel dihentikan, pada faktanya, kedua negara tersebut masih saling balas serangan.

Iran melancarkan serangan balik bertubi-tubi ke wilayah Israel. 

Serangan balasan itu merespon serangan Israel yang menewaskan pimpinan militer. 

Pasukan Pertahanan Israel pun menginstruksikan penduduk untuk memasuki tempat perlindungan bom dan tetap di sana sampai pemberitahuan lebih lanjut. 

Hal itu karena Iran telah meluncurkan lebih banyak rudal ke Israel. 

Wakil Presiden Quincy Institute for Responsible Statecraft, Trita Parsi, menyebut serangan rudal Iran yang terus berlanjut terhadap Israel menunjukkan bahwa kekuatan Teheran dapat regrouping atau berkumpul kembali bahkan setelah komandan militernya tewas. 

Parsi mengatakan, Israel awalnya meyakini mereka telah mengganggu rantai komando dan kendali Iran. 

Akan tetapi, gagasan itu dengan cepat buyar setelah Iran berhasil melancarkan serangan rudal bertubi-tubi.

"Apa yang kita lihat sekarang adalah bahwa rudal Iran berhasil menembus semua lapisan sistem pertahanan udara Israel," kata Parsi.

Pemimpin Teringgi Iran Ayatollah Ali Khamenei dengan cepat mengganti pucuk pimpinan militer setelah beberapa komandan tewas. 

Salah satunya adalah menunjuk Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi sebagai kepala staf angkatan bersenjata yang baru menggantikan Mayor Jenderal Mohammad Bagheri

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved