Breaking News

Berita Muratara

Bunga Rafflesia Hasseltii Ditemukan Mekar di Puncak Bukit Kawah Muratara

 Penemuan bunga parasit raksasa ini dibenarkan oleh Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah V Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Yandi Triansyah
BBTNKS Lubuklinggau
MEKAR - Bunga Rafflesia Hasseltii saat ditemukan di Puncak Bukit Kawah Sungai Bulu Merdap di Desa Bukit Ulu Kecamatan Karang Jaya, Muratara, Selasa (27/5/2025). Bunga tersebut termasuk bunga langka yang ditemukan di Muratara. 

SRIPOKU.COM, MURATARA – Sebuah bunga Rafflesia Hasseltii yang indah dan langka berhasil ditemukan mekar sempurna di kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) pada Senin (26/5/2025).

Penemuan ini terjadi tepatnya di Puncak Bukit Kawah Sungai Bulu Merdap, Desa Bukit Ulu, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan (Sumsel). 

 Penemuan bunga parasit raksasa ini dibenarkan oleh Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah V Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) Lubuklinggau, Faried, saat dikonfirmasi pada Selasa (27/5/2025).

Ia mengungkapkan bahwa bunga langka tersebut pertama kali ditemukan oleh Bendriansyah, salah satu anggota Masyarakat Mitra Polhut (MMP) SPTN Wilayah V Lubuklinggau.

"Bunga itu ditemukan, pada saat yang bersangkutan melakukan kegiatan patroli mandiri di Puncak Bukit Kawah Sungai Bulu Merdap Desa Bukit Ulu Kecamatan Karang Jaya," jelas Faried.

Saat ditemukan, bunga ini sedang dalam kondisi mekar. Penemuan ini secara jelas menunjukkan betapa pentingnya keterlibatan masyarakat dalam upaya perlindungan dan pemantauan keanekaragaman hayati, khususnya spesies endemik yang dilindungi.

 Faried menegaskan bahwa Rafflesia Hasseltii termasuk dalam jenis bunga Rafflesia yang langka dan sangat dilindungi.

Bunga ini hanya dapat ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, dan salah satunya adalah di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang membentang di Sumatera Selatan.

Rafflesia Hasseltii adalah tumbuhan unik yang sangat bergantung pada tumbuhan inang tertentu dari genus Tetrastigma untuk dapat hidup.

"Hal itu membuat populasi Rafflesia Hasseltii sangat rentan terhadap kerusakan habitat dan ancaman lainnya," jelas Faried.

Bunga ini dapat mencapai diameter hingga 70 cm saat mekar penuh, dengan habitatnya yang khas di daerah dengan spesies Tetrastigma.

"Bunga ini sangat langka dan semakin langka dan perlu perlindungan," tegasnya.

Ancaman terbesar bagi habitat Rafflesia Hasseltii adalah deforestasi, yang dapat menyebabkan penurunan populasi bunga ini secara drastis.

Faried juga menyebutkan bahwa bunga ini sebenarnya pernah ditemukan pada tahun 2024 lalu, namun dengan lokasi yang berbeda, yaitu di Desa Sukaraya Baru, Kecamatan STL Ulu Terawas, Musi Rawas.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved