Berita OKI

Kelompok Ketahanan Pangan Desa Pedamaran 5 OKI Kelola Ayam Petelur, Hasilkan 23 Kilogram Telur

Kelompok usaha di Desa Pedamaran 5, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten OKI memilih menjalankan program ketahanan pangan untuk ternak ayam petelur.

Penulis: Nando Davinchi | Editor: tarso romli
sripoku.com/nando
TERNAK AYAM PETELUR - Ketua kelompok ketahanan pangan ayam petelur di Desa Pedamaran 5, Nazarudin menunjukkan telur hasil ternak ayam petelur yang dikelolanya, pada Minggu (25/5/2025) siang. 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Telur merupakan salah satu sumber makanan yang kaya nutrisi. Selain sebagai lauk pauk, telur juga dimanfaatkan bahan membuat kue.

Hal Inilah yang menjadikan telur sebagai komoditas dibutuhkan di pasaran. 

Tingginya permintaan bahan pokok  telur menjadikan ternak ayam petelur menjadi bisnis menjanjikan.

Maka dari itulah kelompok usaha di Desa Pedamaran 5, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir memilih menjalankan program ketahanan pangan untuk ternak ayam petelur.

"Sudah dari tahun 2023 lalu memilih  ternak ayam jenis serra. Saat itu kami membeli 912 bibit yang usia  14 minggu dan kurang lebih umur 6 bulan ayam-ayam ini mulai bertelur," kata Ketua kelompok ketahanan pangan ayam petelur di Desa Pedamaran 5, Nazarudin ditemui pada Minggu (25/5/2025) siang.

Dijelaskan dia, untuk merawat ayam  dimulai pukul 06.00 wib pegawai mulai membersihkan kandang dan juga mengumpulkan kotoran untuk dimasukkan kedalam karung.

"Setelah kandang bersih, kemudian kami akan membersihkan pipa panjang tempat air minum ayam,"

"Baru selanjutnya kita beri makanan berupa dedak, jagung, konsentrat. Lalu barulah tempat penyimpanan air minum diisi kembali," bebernya.

Dijelaskan dalam setiap harinya,  sebanyak 3 kali waktu memanen  telur ayam yaitu mulai pukul 09.00, lalu pukul 13.00 dan jam 15.00 wib.

"Kalau sekarang hasil panen dapat mencapai 23 kilogram per harinya.

Tergantung cuaca kalau hujan hasil sedikit dan di saat musim panas  bisa mencapai 25 kilo," ungkapnya.

Sedangkan untuk sistem penjualan diprioritaskan bagi masyarakat sekitar dengan harga jual Rp 24.000 perkilo. Kalau dirasa kebutuhan masyarakat sudah mencukupi baru kita menjual ke agen telur di pasar.

"Kalau masyarakat disini biasanya membeli sekitar 1 sampai 2 kilo. Tetapi ada juga warga yang hendak melangsungkan hajatan biasanya memesan telur mencapai 2 peti (ukuran 15 kilogram per petinya)," 

"Tetapi kami juga sering menjual ke agen-agen telur di pasar. Karena  memang di sini harga lebih murah," paparnya seraya mengaku, satu-satunya ketahanan pangan di Kecamatan Pedamaran yang memelihara ayam petelur.

Menurutnya, budidaya ayam petelur  sering ditemukan kendala sewaktu musim penghujan menyebabkan banyak ayam yang mati dan telur yang dihasilkan juga jauh berkurang 

"Kami juga harus memperhatikan air minum jangan sampai berwarna kuning atau kotor, karena sebabkan penyakit hingga ayam bisa mati,"

"Dari awal mulanya 912 ayam yang dikelola, saat ini tersisa 612 ekor. Sudah ada sekitar 300 ekor yang mati akibat penyakit ataupun faktor cuaca," imbuhnya.

Dikatakan kembali, dengan banyak ayam yang mati berpengaruh pada hasil keuntungan yang diperoleh.

"Kalau pakan bisa menghabiskan sampai 70 kilogram dengan harga beli Rp 7.800 perkilonya atau modal  kurang lebih sekitar Rp 546.000,"

"Sedangkan hasil produksi dapat 23 kilogram dan dijual Rp 24.000 per kilo. Hasilnya sekitar Rp 552.000  makanya saat ini hasilnya masih minus, tetapi kalau hasil lagi banyak bisa untung dan menutupi modal,"  terang dia.

Meski keuntungan diperoleh sedikit, namun terdapat juga hasil lain yang memiliki nilai jual yaitu kotoran ayam yang dijual ke warga sekitar.

"Ada dua penghasilan, selain telur kami juga menjual kotoran ayam Rp 20.000 perkarung yang dipakai untuk pupuk cabe ataupun sayuran. Biasanya masyarakat langsung datang untuk membelinya," urainya.

Dijelaskan Nazarudin, usaha ternak ayam petelur bersumber dari dana desa (DD) yang dikelola oleh kelompok masyarakat melalui program dari ketahanan pangan desa. 

"Total panjang bangunan 35 meter dan lebar 9 meter, kalau terisi penuh semua akan ada 912 ayam. 
Memang rencana bakal ditambah lagi kandangnya dan bisa lebih dari 1.000 ekor ayam yang dipelihara," pungkasnya.

Simak berita menarik lainnya di sripoku.com dengan mengklik Google News. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved