Berita OKI

FENOMENA Halo Matahari Tampak Jelas di Langit OKI Sumsel, Warga Terpukau Saksikan Cincin Pelangi

Kejadian langka yang secara ilmiah disebut Fenomena Halo Matahari ini pun tak dibiarkan berlalu begitu saja.

Penulis: Nando Davinchi | Editor: Welly Hadinata
Sripoku.com/Nando Davinchi
CINCIN PELANGI MATAHARI - Sebuah bulatan pelangi cerah, layaknya cincin tampak sempurna mengitari matahari yang tengah berada di langit di sebagian besar wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kamis (3/10/2025) siang. Kondisi ini disebut Fenomena halo matahari 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Matahari pada Kamis (3/10/2025) siang ini terasa sangat berbeda, terkhusus di langit membentang di sebagian besar wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Bukan karena terik matahari menyengat, melainkan karena sebuah mahakarya alam yang tersaji megah di angkasa.

Bagaimana tidak, hanya dengan mata telanjang ribuan pasang mata disuguhkan pemandangan yang menarik dan menakjubkan. 

Sebuah bulatan pelangi cerah, layaknya cincin tampak sempurna mengitari matahari yang tengah berada di langit.

Kejadian langka yang secara ilmiah disebut Fenomena Halo Matahari ini pun tak dibiarkan berlalu begitu saja.

Dalam sekejap, gawai-gawai warga di beberapa Kecamatan seperti Lempuing, Lempuing Jaya, Mesuji Raya, Mesuji, dan sekitarnya serentak terangkat ke langit, berlomba mengabadikan momen.

Dikatakan salah satu warga Kecamatan Lempuing Jaya Rian Agustian mengaku sempat mengira penglihatan terganggu akibat silau dari pantulan matahari.

"Awalnya saya kira mata saya yang keliru karena silau. Tapi saat saya perhatikan lagi, ternyata ada lingkaran pelangi utuh mengelilingi matahari. Indah seperti lukisan," ujarnya menyaksikan fenomena.

Melihat keajaiban didepan mata. Iapun sontak langsung memanggil keluarganya untuk segera melihat dan memotretnya.

"Memang hari ini lagi fenomenal. Saya lihat banyak teman di media sosial banyak yang mengabadikan momen langka dan menarik ini," pungkasnya.

Fenomena halo matahari adalah lingkaran cahaya terang yang terlihat di sekitar matahari, disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari oleh kristal-kristal es di awan cirrus atau awan tinggi lainnya.

Cahaya matahari dibiaskan dan dipantulkan oleh kristal es berbentuk batang atau prisma, menyebabkan pemisahan cahaya menjadi beberapa warna seperti pelangi (dispersi).

Fenomena ini adalah peristiwa optik yang normal dan tidak berbahaya, dan terjadi ketika kondisi awan dan keberadaan kristal es di atmosfer mendukung pembiasan cahaya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved