Jelajah Kopi Sumsel
Di Balik Aroma Kopi Empat Lawang: Kisah Febriansyah, Sang Tunggu Agan yang Hidup di Ladang Kopi
Bagi Febriansyah petani kopi di Empat Lawang, kebun kopi bukan sekadar tempat mencari nafkah, melainkan rumah dan seluruh kehidupannya.
Penulis: wartawansripo | Editor: adi kurniawan
Meski begitu, semangat Febriansyah untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menjaga kebun kopi tak pernah surut.
Kisah Febriansyah adalah cerminan nilai-nilai luhur yang tersembunyi di balik secangkir kopi Empat Lawang.
Dedikasinya yang tanpa pamrih, cintanya pada kopi yang ia rawat dengan sepenuh hati, adalah modal berharga yang akan membawa aroma kopi dari tanah Babatan ini terbang jauh, dikenal dan dinikmati di berbagai belahan dunia.
Di balik setiap tegukan kopi nikmat, tersemat keringat dan pengabdian seorang "tunggu agan" seperti Febriansyah, yang menjadikan filosofi "Saling Keruani Saling Ngerawati" (saling menjaga dan saling merawat) bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan denyut nadi kehidupannya di tengah kebun kopi yang sunyi namun penuh makna.
Melihat Ondernemeng Mesin Kopi Peninggalan Belanda di OKUS, Bukti Kopi Sumsel Dicintai Sejak Dulu |
![]() |
---|
Kopi Raden Kuning Berpotensi Mendunia, Pagar Alam Rencanakan Produksi Kopi Arabika Yellow |
![]() |
---|
Mengenal Tunggu Tubang, Tradisi Adat yang Menjaga Warisan Kopi Arabika Semendo Sumsel |
![]() |
---|
Herman Deru Harapkan Kopi Sumsel Jadi Kebanggaan dan Mendunia, Lepas Tim Jelajah Kopi Sumsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.