Berita OKI

Mayat Pria di Bawah Jembatan Tol Pematang Panggang-Kayuagung KM 326 Adalah Sopir Truk Fuso

Mistri mayat pria di bawah jembatan tol PPKA KM 326 ternyata bernama Faradila Sandi sopir truk fuso Hino yang dibunuh kernetnya sendiri.

Penulis: Nando Davinchi | Editor: tarso romli
sripoku.com/nando
PEMBUNUH SOPIR MENANGIS - DS (37) kernet yang membunuh sopirnya sendiri Faradila Sandi, menangis ketika dihadirkan dalam jumpa pers oleh Polres OKI, Kamis (15/5/2025). Tersangka mengaku nekat membunuh sopirnya sendiri karena kesal sering dimarahi dan direndahkan. 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Terungkap bahwa pelaku penganiayaan yang menyebabkan tewasnya Paradila Sandi (39), sopir truk Fuso Hino yang mayatnya ditemukan di bawah jembatan ruas jalan tol Pematang Panggang - Kayuagung (PPKA) Km 326 pada Minggu (11/5/2025), adalah kernetnya sendiri berinisial DS (37).

Kapolres OKI, AKBP Eko Rubiyanto, menyampaikan bahwa pelaku telah diamankan dan ditahan.

"Atas perbuatannya, pelaku diduga melanggar Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana 15 tahun dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman pidana paling lama 7 tahun," katanya kepada wartawan  pada Kamis (15/5/2025) sore.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui sopir truk fuso dibunuh kernet ini berawal pelaku dan korban sama-sama berada di dalam truk Fuso Hino ekspedisi barang.

Kapolres Eko menjelaskan bahwa di tengah perjalanan, keduanya terlibat cekcok yang berujung pada penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

"Motifnya adalah pelaku sakit hati kepada korban karena sering dimarahi saat menjadi kernet korban," ungkapnya.

Menurutnya, setelah penemuan jenazah di bawah jembatan tol, pihak kepolisian melakukan penyelidikan.

Penemuan mayat ini terkait dengan truk Fuso Hino yang ditemukan terbengkalai di Km 329. Di dalam kabin truk ditemukan bercak darah yang mengarah pada dugaan adanya tindak kriminal.

Dari hasil penyelidikan, didapat informasi bahwa pelaku yang merupakan kernet berada di Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, Provinsi Jambi.

"Tepat sekitar pukul 02.00 WIB hari ini, kami berhasil meringkus pelaku dan dia mengakui perbuatannya yang menyebabkan korban meninggal,"

"Kami juga mengamankan barang bukti 1 buah besi ukuran 40 cmr yang digunakan untuk memukul korban sebanyak 3 kali," ungkapnya.

Di tempat yang sama, DS mengaku baru menjadi kernet sekitar seminggu dan baru pertama kali ikut mengirimkan barang (berupa alat pembangunan menara).

"Waktu jadi kernet, saya sering dimarahi korban. Saya sering dihina, dibilang bau lah, kotor lah. Saya selalu salah di mata dia (korban), padahal semua pekerjaan saya kerjakan dan tidak pernah melawan," katanya sambil menangis.

Setelah melakukan penganiayaan, DS memilih melarikan diri karena takut ditangkap polisi.

"Setelah membuang mayat korban, saya lari meninggalkan mobil dan karena tidak tahu jalan dan arah, saya berjalan sekitar 1 kilometer dan melihat ada mobil berhenti. Saya menumpang mobil itu ke rest area di dalam jalan tol,"

"Setelah itu, saya memutuskan untuk bersembunyi di Palembang dan terus berpindah-pindah tempat, hingga akhirnya ditangkap di Jambi," ungkapnya.

Dengan penahanan yang telah dilakukan, DS mengaku sangat menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

"Saya sangat menyesal sekali," tutupnya.

Simak berita menarik lainnya di sripoku.com dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved