Berita Muba

Penantian Berakhir, Tiang Pancang Jembatan Lalan Mulai Ditanam, Target Rampung Akhir 2025

Setelah penantian panjang selama hampir sembilan bulan pasca insiden tabrakan kapal tongkang yang merusak Jembatan P6 Lalan

Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Yandi Triansyah
handout
RAPAT GROUNDBREAKING - Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, Dr Apriyadi MSi (kanan) bersama Ketua DPRD Muba Afitni Junaidi Gumay SE (kiri) saat memimpin rapat persiapan Groundbreaking Pembangunan Jembatan P6 Lalan di Kantor Perwakilan Muba, Jumat (9/5/2025). 

SRIPOKU.COM, SEKAYU - Kabar gembira bagi warga Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel). 

Setelah penantian panjang selama hampir sembilan bulan pasca insiden tabrakan kapal tongkang yang merusak Jembatan P6 Lalan, pembangunan kembali jembatan vital tersebut akhirnya memasuki babak baru.

Proses revitalisasi dijadwalkan akan dimulai pada Rabu, 14 Mei 2025, dengan penancapan tiang pancang sebagai penanda dimulainya kembali pembangunan.

Jembatan Lalan, yang merupakan urat nadi transportasi dan penghubung antar wilayah di Kecamatan Lalan, mengalami kerusakan parah setelah ditabrak kapal tongkang pada Agustus 2024.

Akibatnya, akses masyarakat terganggu signifikan, memicu desakan kuat dari berbagai pihak agar perbaikan segera direalisasikan.

Bupati Muba HM Toha, yang baru saja dilantik, menunjukkan respons cepat dengan meminta pertanggungjawaban pihak perusahaan dan asosiasi terkait, serta mendorong percepatan proses perbaikan.

"Sesuai jadwal, groundbreaking akan dilakukan dan ditandai dengan pemasangan tiang pancang sebagai langkah awal revitalisasi. Target penyelesaiannya adalah Desember 2025," tegas Sekretaris Daerah (Sekda) Muba, Dr. Apriyadi MSi, pada Jumat (9/5/2025).

Lebih lanjut, Sekda Apriyadi menekankan betapa krusialnya Jembatan Lalan bagi masyarakat setempat.

"Jembatan Lalan ini adalah akses vital yang sangat dibutuhkan masyarakat. Percepatan pembangunan harus segera dilakukan mengingat perekonomian masyarakat harus terus bergerak," ujarnya.

Selama jembatan rusak, masyarakat Lalan terpaksa mengandalkan transportasi air melalui perahu ketek, yang dinilai belum optimal untuk menunjang aktivitas ekonomi warga.

"Kita berharap pembangunan tidak berlarut-larut dan segera selesai agar masyarakat bisa memanfaatkannya kembali," imbuhnya.

Senada dengan hal tersebut, Ketua DPRD Muba, Afitni Junaidi Gumay, menegaskan bahwa proyek pembangunan Jembatan Lalan harus menjadi prioritas utama dan tidak boleh lagi mengalami penundaan.

"Setelah tidak ada rapat lagi, fokus kita adalah pengerjaan di lapangan dan harus selesai tepat waktu," tandasnya.

Selain fokus pada pembangunan, Pemerintah Daerah Muba juga mengambil langkah antisipatif untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

Pihaknya mendesak Asosiasi Lalu Lintas Dibawah Jembatan P6 Lalan (AP6L) untuk turut bertanggung jawab dalam menjaga keberlangsungan dan keamanan jembatan setelah selesai dibangun.

"Pihak terkait kita minta untuk mengawasi jembatan ini setelah selesai dibangun, jangan sampai terulang kembali. Koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Muba agar lalu lintas jembatan ini dapat dijaga dengan baik," pungkas Sekda Apriyadi.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved