Berita PALI

Sopir Truk Kabur Usai Tabrak Pengendara Motor karena Takut Diamuk Massa, Tapi sudah Serahkan Diri

Hasanuddin sopir truk yang sempat kabur usai menabrak pengendara motor di jalan lintas Desa Simpang Tais, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI.

Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: tarso romli
sripoku.com/apriansyah Iskandar
SERAHKAN DIRI - Hasanudin (65) sopir truk yang menabrak pemotor di PALI serahkan diri ke Stalantas Polres PALI, Jumat (2/5/2025). Hasanuddin saat menjalani pemeriksaan di Satlantas Polres PALI, Sabtu (3/5/2025). 

 SRIPOKU.COM, PALI - Hasanuddin sopir truk yang sempat kabur usai menabrak lansia pengendara motor di jalan lintas Desa Simpang Tais, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, menyerahkan diri.

Dengan langkah gontainya, pria yang memiliki 8 orang cucu itu datang ke Satlantas Polres PALI, bermaksud untuk menyerahkan diri dan bertanggung jawab atas permasalahan hukum yang menjeratnya.

Hasanuddin datang didampingi pihak perusahaan armada truk tempat dia bekerja pada Jumat (2/5/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.

Pihak perusahaan yang menemani juga membawa truk yang terlibat kecelakaan yang dikemudikan oleh Hasanuddin untuk diserahkan ke Satlantas Polres PALI.

Truk yang dikemudikan Hasanuddin itu telah merenggut nyawa seorang pengendara motor bernama Rohman (70), warga Desa Simpang Tais, dalam peristiwa kecelakaan maut di Jalan Simpang Tais pada Selasa (29/4/2025) sekitar pukul 14.20 WIB.

Kepada Sripoku.com, Hasanuddin mengungkapkan bahwa ia tidak menyangka peristiwa kecelakaan yang dialaminya itu akan membuatnya tersandung masalah hukum.

"Saya datang ke sini sudah siap, Pak, untuk mempertanggungjawabkan perbuatan saya, karena telah menyebabkan orang meninggal dunia dalam peristiwa yang saya alami," ungkapnya.

Ia menceritakan bahwa saat kecelakaan itu terjadi, Hasanuddin sedang dalam perjalanan menuju Baturaja setelah mengantarkan pesanan semen di Desa Kota Baru, Kecamatan Penukal Utara.

Sebelum kecelakaan, ia membenarkan bahwa dirinya sempat mengisi bahan bakar di SPBU Simpang Tais.

Namun, selang beberapa menit saat melanjutkan perjalanan, hal tak terduga terjadi. Ia dikagetkan dengan kemunculan pengendara motor dari lorong jalan yang masuk ke jalan utama secara tiba-tiba.

Hasanuddin sudah berupaya menghentikan laju kendaraannya dengan melakukan pengereman mendadak dan mengendalikan kemudi truknya ke sisi kanan jalan agar terhindar dari tabrakan.

Namun, karena jarak truk yang dikemudikannya tersisa sekitar 3 meter dari pengendara motor itu, tabrakan tidak bisa dihindari lagi.

"Waktu ada motor keluar dari lorong, saya kaget, langsung mengerem dan ambil ke kanan, namun pengendara motor tidak berhenti dan melaju ke sisi jalur kanan juga, sehingga tidak bisa lagi menghindar," katanya sambil mengingat-ingat kecelakaan tersebut.

Hasanuddin mengaku bahwa sebenarnya dirinya tidak ada niat untuk melarikan diri setelah tabrakan itu terjadi.

Alasannya, setelah berhenti sebentar, ia kembali melajukan kendaraannya karena panik dan takut ketika melihat banyak warga yang datang dan meneriakinya saat truk yang dikemudikannya menabrak pengendara motor.

"Saat kejadian tabrakan itu, saya sempat menghentikan kendaraan saya. Namun, ketika melihat banyak warga yang datang, saya panik dan takut mendapatkan amukan warga, kemudian saya berusaha untuk mengamankan diri dulu, sambil menghubungi pihak perusahaan tempat saya bekerja," terangnya.

Dalam perjalanannya setelah kecelakaan tersebut, Hasanuddin disarankan pihak perusahaan untuk mengamankan diri di Polsek terdekat.

Ia mengaku sempat berhenti sekitar 10 menit di Polsek Gunung Megang untuk mengamankan diri.

Namun, karena hari sudah sore, ia memutuskan untuk menuju kantor perusahaan di Muara Enim.

"Saya kembalikan dulu truk ke kantor, dan menceritakan kejadian kecelakaan itu, dan saya katakan ke pengurus kantor, saya siap bertanggung jawab," ujarnya.

Ia juga meminta izin pulang sebentar ke rumahnya untuk menemui anak dan istri serta mengambil pakaian.

Hasanuddin baru mengetahui kalau korban meninggal dunia saat dihubungi pihak kantor pada hari Kamis (1/5/2025).

"Dihubungi kantor hari Kamis kalau korban meninggal dunia, saya sedih Pak, lalu saya kembali lagi ke kantor dan kemudian diajak pihak perusahaan untuk menyerahkan diri ke Polres PALI," tuturnya.

Dengan nada bergetar ketika ditemui di Satlantas Polres PALI, ia mengucapkan belasungkawa dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban yang ditinggalkan.

"Kepada keluarga korban, saya turut berbelasungkawa dan memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian ini. Ini di luar kendali saya, tidak ada niat dari saya untuk menyebabkan orang lain meninggal dunia, dan saya bertanggung jawab atas kejadian ini," ucapnya.

Sementara itu, Jhoni, selaku pengurus armada perusahaan truk PT SSM yang mendampingi Hasanuddin, juga mengatakan kalau setelah kecelakaan itu, Hasanuddin tidak ada niat untuk kabur dan lepas dari tanggung jawab.

"Dia sempat menghubungi saya, kalau mengalami kecelakaan di Simpang Tais, dan saya sarankan untuk mengamankan diri dulu mencari Polsek terdekat. Dan saat itu ketika dipantau dari GPS kantor, truk yang dikemudikannya sempat berhenti di Polsek Gunung Megang, namun kemudian memutuskan untuk kembali ke kantor terlebih dahulu," ujarnya.

Saat tiba di kantor, Hasanuddin menceritakan kejadian tersebut, dan Jhoni juga membenarkan kalau Hasanudin meminta izin pulang sebentar ke rumahnya di Way Kanan, Lampung, dengan maksud untuk berpamitan kepada anak dan istri serta mengambil pakaian.

"Saat kami kabari korban meninggal dunia, dan ada polisi yang datang, dia kembali ke kantor dan kami dampingi untuk menyerahkan diri," kata dia.

Jhoni juga mengatakan kalau pihak perusahaan berencana menemui keluarga korban dan meminta maaf atas kejadian ini.

"Iya, memang sudah kami rencanakan untuk bertemu keluarga korban, menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini, saat ini kami masih memberikan keterangan dulu di Satlantas Polres PALI," tandasnya. 

Sopir truk yang terlibat tabrak lari yang menewaskan seorang lansia di PALI menyerahkan diri ke polisi. Sopir tersebut mengaku panik dan takut diamuk massa sehingga melarikan diri dari lokasi kejadian. Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban.

Simak berita menarik lainnya di sripoku.com dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved