Berita Muba
Geger Pasien Lompat dari Lantai 2 RSUD Sekayu, Pihak Rumah Sakit Ungkap Penyebabnya
Seorang pasien berinisial RF, warga Kecamatan Sungai Lilin, Muba, dikabarkan melompat dari lantai dua RSUD Sekayu, dan informasi ini dengan cepat.
Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, SEKAYU - Seorang pasien berinisial RF, warga Kecamatan Sungai Lilin, Muba, dikabarkan melompat dari lantai dua RSUD Sekayu, dan informasi ini dengan cepat menyebar viral di media sosial.
Pihak RSUD Sekayu membenarkan kejadian tersebut dan memberikan klarifikasi terkait penyebabnya.
Humas RSUD Sekayu, Dwi Marsilviah, menjelaskan bahwa RF merupakan pasien rujukan dari RS Sungai Lilin yang tiba di RSUD Sekayu pada 22 Maret 2025 malam hari melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Pasien tersebut kemudian dirawat di ruang Cendana karena mengalami luka pada tangan.
"Saat pertama kali masuk IGD, pasien memang sempat berontak dan tidak mau diperiksa. Namun kami tetap menangani dan merawatnya sebagaimana mestinya sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku," ujar Dwi saat dikonfirmasi pada Kamis (1/5/2025).
Lebih lanjut, Dwi mengungkapkan bahwa saat menjalani perawatan, pasien kembali memberontak, melarikan diri, dan akhirnya melompat dari lantai dua rumah sakit.
Beruntung, pasien tidak meninggal di tempat kejadian. Setelah kejadian, RF segera dirujuk ke Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih intensif.
"Alhamdulillah, pasien sudah melakukan perawatan beberapa waktu lalu di RSMH. Saat ini, pasien sudah pulang ke rumah dan kondisinya sudah sehat. Dalam waktu dekat, kami akan melakukan kunjungan dan kontrol," ungkap Dwi, memberikan kabar baik mengenai kondisi terkini pasien.
Pihak RSUD Sekayu juga membantah isu yang beredar di media sosial yang menyebutkan bahwa tindakan nekat pasien tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan membayar biaya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Pasien ini masuk malam hari dan kita melakukan pelayanan sesuai SOP. Mengenai isu tidak bisa membayar BPJS itu tidak benar. Karena walaupun tidak memiliki BPJS, pemerintah dalam hal ini Pemkab Muba sudah menanggung biaya perawatan untuk kelas tiga,” tegas Dwi, meluruskan informasi yang keliru.
Mengenai penyebab pasti pasien melompat dari lantai dua, Dwi mengungkapkan bahwa berdasarkan resume medis dan keterangan dari dokter yang menangani, RF memiliki riwayat gangguan jiwa.
“Dari resume dan dokter yang menangani pasien, ia memiliki riwayat gangguan jiwa. Sekali lagi, ini bukan karena tidak mampu membayar BPJS. SOP penjagaan sudah sesuai, namun pasien berontak dan kehilangan kendali,” pungkas Dwi.
TAMPANG Pemuda di Muba 3 Kali Rudapaksa Pelajar 12 Tahun, Tak Berkutik Dibekuk Polisi di Rumah |
![]() |
---|
Warga Binaan Perempuan Lapas Sekayu Antusias Ikuti Lomba Karaoke, Peringati HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Persoalan Suban IV, Yusnin Tomas Muba : Ini Soal Wilayah Bukan Urusan Perusahaan |
![]() |
---|
Jalan Penghubung Sekayu–Teladan Ambles, Pemkab Muba Akan Bangun Jembatan Bailey untuk Akses Warga |
![]() |
---|
Kasus Penadahan Dihentikan, Suharto Kembali ke Keluarga Lewat Jalur Restorative Justice |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.