Tabiat Priguna Dokter PPDS Asal Pontianak yang Perkosa Kerabat Pasien di Bandung Dikuliti Tetangga

I juga menambahkan bahwa ayah pelaku adalah seorang dokter yang berpraktik di salah satu apotek di Jalan Tanjungpura, Kota Pontianak.

Editor: Fadhila Rahma
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kolase/Tri Pandito Wibowo
DOKTER PERKOSA PASIEN - Penampakan rumah diduga milik Priguna Anugrah Pratama, dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) yang diduga memperkosa keluarga pasien berinisial FH (21) di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada Senin 17 Maret 2025. Rumah Priguna yang berada di kawasan Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak tampak kosong tanpa ada tanda ke 

SRIPOKU.COM - Kondisi rumah dokter Priguna Anugrah Pratama atau PAP tampak sepi, tetangga pun menguak sifat pelaku selama tinggal di sana.

Priguna Anugrah Pratama diketahui menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad).

Ia diduga memperkosa keluarga pasien berinisial FH (21) di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada Senin 17 Maret 2025.

Priguna Anugrah Pratama ternyata berasal dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Ia kini berdomisili di Bandung karena tengah menjalani PPDS anestasi di RSHS Bandung.

 
Priguna Anugrah Pratama diduga tinggal di kawasan Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak.

Berdasarkan pantauan TribunPontianak.co.id, rumah diduga milik Priguna Anugrah Pratama terlihat kosong dengan pagar yang tertutup rapat.

Baca juga: Nasib Miris Korban Rudapaksa Oknum Dokter PPDS di Bandung, Selang 10 Hari sang Ayah Meninggal Dunia

Salah satu tetangga yang berinisial I mengungkapkan bahwa rumah pelaku sudah hampir sebulan tampak kosong dan tidak ada aktivitas.

“Mereka jarang bergaul, di sini aktivitas mereka sendiri, bahkan saat momen hari raya tidak saling berkunjung,” kata I kepada TribunPontianak.co.id pada Rabu 9 April 2025 siang.

PELAKU PEMERKOSAAN - Pelaku pemerkosaan terhadap seorang keluarga pasien RS Hasan Sadikin Bandung, Priguna Anugerah (31) akhirnya ditampilkan oleh Ditreskrimum Polda Jabar, Rabu (9/4/2025). Berdasarkan pemeriksaan, dia memiliki kelainan seksual. Terancam 12 Tahun Penjara, Korban Priguna Dokter PPDS Anestesi Diduga Ada 3 Orang
PELAKU PEMERKOSAAN - Pelaku pemerkosaan terhadap seorang keluarga pasien RS Hasan Sadikin Bandung, Priguna Anugerah (31) akhirnya ditampilkan oleh Ditreskrimum Polda Jabar, Rabu (9/4/2025). Berdasarkan pemeriksaan, dia memiliki kelainan seksual. Terancam 12 Tahun Penjara, Korban Priguna Dokter PPDS Anestesi Diduga Ada 3 Orang (Tribun Jabar/ Muhammad Nandri/arsip)

I juga menambahkan bahwa ayah pelaku adalah seorang dokter yang berpraktik di salah satu apotek di Jalan Tanjungpura, Kota Pontianak.

 
“Saya tidak tahu pasti apa masalahnya, tapi biasanya pelaku sering keluar sebelumnya,” ujarnya.

Kronologi Kejadian

Dilansir dari TribunJabar, kejadian naas itu terjadi pada Senin 17 Maret 2025 dini hari lalu.

FH alias korban sebelum kejadian tengah menunggu kabar hidup dan mati kerabatnya di salah satu ruangan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSHS Bandung.

Puncaknya, kesehatan kerabatnya itu memburuk pada Senin dini hari.

FH lalu didatangi Priguna Anugrah Pratama yang kebetulan saat itu berjaga di ruang IGD.

Priguna lantas menjelaskan kondisi pasien tengah kritis.

Oleh karena itu, dibutuhkan segera donor darah untuk menyelamatkan nyawa pasien.

Tak ingin buang waktu, korban bersedia menjadi donor.

Priguna lantas mengajak korban menjalani crossmatch.

Proses ini dilakukan untuk menemukan kecocokan jenis golongan darah yang akan ditransfusikan kepada penerima.

Proses itu, kata Priguna, bakal dilakukan di Ruang 711 di lantai 7 Gedung MCHC.

Gedung MCHC sejatinya bukan crossmatch

Ruangan itu berfungsi untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak. Saat itu, sudah tanggal 18 Maret 2025 sekitar pukul 01.00 WIB

Sesampainya di ruangan itu, Priguna langsung meminta korban berganti pakaian ke pakaian operasi saja.

Korban yang saat itu tak mengetahui proses crossmatch dipasangi infus oleh Priguna.

Priguna lalu menyuntikkan cairan obat yagn ternyata Midazolam melalui selang infus.

Midazolam biasa digunakan sebagai obat bius saat operasi.

Dalam sekejap, korban hilang kesadaran.

Tidak tanggung-tanggung, korban terlelap selama tiga jam.

Saat itulah Priguna memerkosa korban.

Sekitar pukul 04.00 WIB, korban akhirnya sadar.

Korban merasakan pusing di kepala sesaat setelah kejadian itu.

Ia juga mengaku kemaluannya sakit.

Kecurigaan mulai menjadi saat korban merasakan nyeri di kemaluan ketika buang air kecil.

Cemas terjadi sesuatu, korban dan keluarganya lantas melakukan visum di RSHS.

Hasilnya, ditemukan bekas cairan sperma di kemaluannya.  

Pihak keluarga korban lantas segera melaporkan kejadian ini ke Polda Jawa Barat.

Lima hari kemudian, tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar lalu menangkap Priguna di salah satu apartemen di Kota Bandung. 

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved