Breaking News

Hasil Padi Petani Tidak Terserap Maksimal, Bupati OKI Usul Manfaatkan Eks RMU Tebing Suluh ke Bulog

Bupati OKI Mengusulkan agar aset Pemkab OKI berupa bekas Rice Milling Unit (RMU) di Desa Tebing Suluh dapat dimanfaatkan sebagai gudang penyimpanan.

Penulis: Nando Davinchi | Editor: adi kurniawan
Handout
PANEN RAYA - Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki dan jajaran mendampingi Gubernur Sumsel Herman Deru saat panen raya di Kabupaten Ogan Komering Ilir pada Senin (7/4/2025) siang. 

SRIPOKU.COM KAYUAGUNG -- Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mencatat peningkatan produksi gabah kering giling sebesar 564.000 ton pada tahun 2024. Angka ini meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 38.530 ton.

Peningkatan produksi ini disampaikan oleh Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, dalam kegiatan panen raya serentak di Desa Cahya Maju, Kecamatan Lempuing, pada Senin (7/4/2025).

Menurutnya, produksi tersebut dihasilkan dari empat tipe lahan, yaitu lahan lebak, pasang surut, tadah hujan, dan lahan kering.

"Peningkatan ini juga ditopang oleh program optimalisasi lahan (opah) seluas 46.762 hektar serta program cetak sawah," ujar Muchendi.

Namun, Muchendi juga mengungkapkan adanya tantangan dalam peningkatan produksi, seperti perubahan iklim, minimnya serapan gabah petani, dan status lahan.

Ia pun meminta Perum Bulog untuk menyerap gabah kering panen (GKP) petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram.

"Saya menitipkan harapan ke Bulog, agar upaya kami dalam menjadikan OKI sebagai lumbung pangan di Sumsel dapat didukung penuh, melalui kesediaan Bulog dalam menerima seluruh hasil panen petani dengan harga terbaik sesuai ketetapan pemerintah," pesannya.

Muchendi juga mengeluhkan adanya petani yang hasil panennya ditolak Bulog dengan alasan gudang penuh atau diterima di bawah harga resmi.

Untuk mengatasi hal ini, ia mengusulkan agar aset Pemkab OKI berupa bekas Rice Milling Unit (RMU) di Desa Tebing Suluh dapat dimanfaatkan sebagai gudang penyimpanan.

"Minimal dapat dijadikan gudang penyimpanan untuk menyimpan hasil panen, karena ke depan, produksi padi pasti semakin meningkat," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved