Mimbar Jumat
Ramadhan Sebagai Bulan Tarbiyah
Di bulan suci Ramadan ini, setiap muslim diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan.
RAMADAN adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Di bulan suci ini, setiap muslim diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan.
Lebih dari sekadar kewajiban menjalankan ibadah puasa, Ramadhan merupakan bulan tarbiyah, yakni bulan pembinaan dan pendidikan spiritual, moral, serta sosial. Tarbiyah dalam Ramadhan mencakup berbagai aspek yang membentuk kepribadian seorang muslim agar lebih baik dalam hubungannya dengan Allah, sesama manusia, dan dirinya sendiri.
Tarbiyah Ruhiyah (Pendidikan Spiritual)
Ramadhan menjadi momentum yang sangat kuat dalam memperdalam hubungan spiritual dengan Allah. Puasa mengajarkan kesabaran, keikhlasan, dan ketundukan kepada-Nya. Ibadah shalat tarawih, tadarus Al-Qur'an, dan i’tikaf di masjid menjadi sarana peningkatan ruhiyah yang dapat memperkuat ketakwaan dan menjadikan hati lebih lembut serta tunduk kepada perintah Allah.
Dimensi ruhiyah mencakup segala hal tentang semangat dan ketaatan dalam beribadah seperti sholat, tilawah Al-quran, dzikir dan lain-lain. Kondisi ruhiyah di bulan Ramadhan dari tahun ketahun harus ditingkatkan.
Ibadah tahun ini harus lebih baik dari tahun lalu. Ayatush shiyam (ayat-ayat tentang puasa) yang tersusun dalam satu surah Al-Baqarah dari ayat 183-187 penuh dengan taujih robbaniyah tentang peningkatan quwwatur ruh (kekuatan ruhiyah) dengan penguatan amaliah-amaliah ruhiyah khususnya di bulan Ramadhan.
Ramadhan sangat tepat kita jadikan titik tolak (muntholaq) bagi setiap orang beriman untuk men-charge kembali ruhiyah sebagai bekal mengarungi kehidupan di bulan-bulan berikutnya.
Tarbiyah Akhlakiyah (Pendidikan Akhlak)
Selain aspek spiritual, Ramadhan juga menjadi bulan pembinaan akhlak. Kesabaran dalam menahan lapar dan dahaga, menahan amarah, serta menjauhi perkataan dan perbuatan buruk adalah bagian dari tarbiyah akhlakiyah. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa adalah perisai, maka apabila salah seorang di antara kalian berpuasa, janganlah ia berkata kotor dan jangan berbuat bodoh…” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ini menunjukkan bahwa puasa bukan hanya tentang menahan lapar, tetapi juga tentang pengendalian diri dalam ucapan dan perbuatan.
Tarbiyah Ijtima’iyah (Pendidikan Sosial)
Selain melatih diri, puasa di bulan Ramadhan juga memiliki sisi pendidikan sosial (Tarbiyah Ijtima’iyah). Kepedulian terhadap sesama meningkat melalui sedekah, zakat fitrah, dan berbagi makanan untuk berbuka puasa. Kebiasaan ini menanamkan nilai-nilai empati dan solidaritas terhadap sesama, terutama mereka yang kurang mampu. Dengan berpuasa, seseorang dapat merasakan penderitaan orang-orang yang kekurangan sehingga mendorongnya untuk lebih peduli dan dermawan.
Tarbiyah Nafsiyah (Pendidikan Diri)
Tarbiyah Nafsiyah (Pendidikan Diri) adalah proses pembinaan dan pengendalian diri yang bertujuan untuk membentuk karakter dan kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam. Pendidikan ini menekankan pentingnya muhasabah (introspeksi diri), tazkiyah an-nafs (penyucian jiwa), serta latihan disiplin dalam mengendalikan hawa nafsu dan emosi.
Dalam Islam, Tarbiyah Nafsiyah menjadi kunci dalam membangun manusia yang memiliki keseimbangan antara akal, hati, dan perilaku. Melalui ibadah seperti shalat, puasa, zikir, dan doa, seseorang dapat melatih kesabaran, keteguhan hati, serta keikhlasan dalam menjalani kehidupan.
Dengan pendidikan diri yang baik, individu akan lebih mampu menghadapi tantangan hidup, bersikap bijaksana dalam mengambil keputusan, serta selalu berupaya mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam setiap aspek kehidupannya.
Ramadhan melatih setiap muslim untuk menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab. Jadwal ibadah yang teratur, pengendalian hawa nafsu, serta kebiasaan bangun pagi untuk sahur merupakan bentuk pembinaan diri yang dapat terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ramadhan juga memberikan kesempatan untuk membangun kebiasaan baik, seperti membaca Al-Qur'an secara rutin, memperbanyak doa, dan meninggalkan kebiasaan buruk.
Tarbiyah Ilmiyah (Pendidikan Keilmuan)
Ramadhan juga menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan wawasan keislaman. Banyak kajian keislaman, ceramah, dan diskusi yang diadakan selama bulan ini. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari). Dengan memperdalam ilmu agama selama Ramadhan, seorang Muslim dapat meningkatkan pemahaman terhadap ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tarbiyah Ilmiyah (Pendidikan Keilmuan) adalah proses pendidikan yang menekankan pada pengembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman yang mendalam berdasarkan metode ilmiah serta nilai-nilai Islam. Konsep ini tidak hanya berorientasi pada transfer ilmu, tetapi juga pada pembentukan pola pikir kritis, analitis, dan objektif dalam memahami berbagai disiplin keilmuan.
Dalam Islam, pendidikan keilmuan memiliki posisi yang sangat penting, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an yang mendorong umat manusia untuk membaca, berpikir, dan meneliti. Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, yang menunjukkan bahwa pendidikan keilmuan merupakan bagian dari ibadah yang harus dijalankan dengan niat yang benar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.