Berita Muba
Gas Melon Langka di Ngulak Sanga Desa Muba, 1 KK Hanya Bisa Beli 1 Tabung
Sejumlah masyarakat di Kelurahan Ngulak, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) harus rela mengantre gas 3 kilogram
Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, SEKAYU – Sejumlah masyarakat di Kelurahan Ngulak, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) harus rela mengantre gas 3 kilogram (kg) di pangkalan pada Selasa (11/2/2025) pukul 20.00 WIB.
Masyarakat harus mengantre gas di pangkalan karena gas 3 kg sulit didapatkan di tingkat pengecer di Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Muba.
Salah satu warga, Ari, menyebutkan ia turut mengantri karena telah berkeliling mencari gas namun tidak kunjung dapat.
Dirinya mengantre di pangkalan menggunakan kartu keluarga (KK) sehingga semuanya dapat.
"Jadi ngantre di pangkalan karena susah dapat di pengecer, saya mengantri karena dapat informasi gas masuk sehingga mengantri. Untuk mengantri juga menggunakan KK jadi satu keluarga tidak boleh membeli dari satu," ujarnya.
Camat Sanga Desa, Hendrik SH MSi, menyebutkan kelangkaan gas di Kecamatan Sanga Desa terjadi sejak pengecer tidak diperbolehkan menjual gas 3 kg beberapa waktu lalu. Namun, saat ini pengecer telah boleh kembali menjual gas 3 kg.
"Kelangkaan gas tidak hanya terjadi di Sanga Desa saja melainkan kecamatan lain juga, ini disebabkan kebijakan beberapa waktu lalu dan pengecer sudah diperbolehkan menjual. Namun, karena kebijakan kemarin membuat gas menjadi susah didapatkan masyarakat," kata Hendrik, Rabu (12/2/2024).
Lanjutnya, terkait banyak masyarakat yang mengantre gas di pangkalan itu benar. Namun, pembagian gas sudah sesuai dan menggunakan KK agar masyarakat tidak membeli dari satu gas.
"Jadi wajib bawa KK, satu tabung untuk satu KK ini sehingga semuanya dapat per tabung Rp25 ribu. Kita juga telah berkoordinasi dengan Disdagperind dan pangkalan di Sekayu untuk mengatasi persoalan ini," ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Bapokting Disdagperind Muba, Darmadi, menambahkan untuk suplai gas di Kabupaten Muba masih dalam kategori aman.
Kelangkaan tersebut terjadi karena adanya edaran mengenai pengecer dilarang menjual, namun saat ini sudah kembali diperbolehkan.
"Pada rapat bersama kemarin kita juga meminta agar agen-agen tidak menjual dengan harga tinggi dan memastikan stok aman. Dalam satu bulan itu, 1 keluarga membutuhkan 4 tabung dan itu juga telah dipastikan oleh Pertamina," ungkapnya.
Pihaknya saat ini terus turun ke pangkalan dan pengecer mengecek ketersediaan gas, semuanya masih tercukupi hanya saja pada sejumlah daerah yang masih belum merata.
"Terkait pengiriman pada malam hari gas 3 kg itu semua tergantung antrean dari pangkalan dan SPBE, jika kuotanya pengiriman malam itu SPBE yang mengaturnya. Namun, kita berharap pengiriman jangan malam agar masyarakat tidak susah dalam mendapatkan gas 3 kg," tutupnya.
Kebakaran Hebat di Sungai Lilin Muba, Dua Jam Api Berkobar Hanguskan Enam Rumah |
![]() |
---|
Kecelakaan Tunggal di Sekayu Muba, Toyota Rush Terguling di Tikungan, Sopir Alami Luka Serius |
![]() |
---|
Detik-detik Truk Pengangkut Paket Shopee Terbakar di Jalintim Muba, Sopir Selamat Paket Hangus |
![]() |
---|
Waspada Penipuan Catut Nama Bupati Muba HM Toha di Whatsapp Messenger, Begini Modusnya! |
![]() |
---|
Setahun Buron Pelaku Curas di Sanga Desa Muba Diamankan Polisi, Sempat Tembak Korbannya Pakai Senpi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.