Breaking News

Berita Prabumulih

Jembatan Penghubung Pangkul-Karang Jaya Rusak Parah Diterjang Arus Sungai Kelekar

Hujan lebat yang mengguyur wilayah Prabumulih menyebabkan arus Sungai Kelekar meluap dan menerjang jembatan

Penulis: Edison Bastari | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Edison Bastari
Hujan lebat yang mengguyur wilayah Prabumulih menyebabkan arus Sungai Kelekar meluap dan menerjang jembatan penghubung Desa Pangkul dan Karang Jaya, Minggu (26/1/2025) 

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Prabumulih menyebabkan arus Sungai Kelekar meluap dan menerjang jembatan penghubung Desa Pangkul dan Karang Jaya.

Akibatnya, Box Culvert jembatan tersebut mengalami kerusakan parah dan tidak dapat dilalui kendaraan, terutama roda empat.

Kerusakan ini terjadi di Desa Pangkul, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih.

Kepala Desa Pangkul, Jakaria Yadi SH, menjelaskan bahwa selain debit air yang tinggi dan deras, kerusakan juga disebabkan oleh tumpukan sampah kiriman yang menyumbat di bawah jembatan, sehingga air mengikis bagian samping jembatan.

"Air deras dan sampah menumpuk sehingga aliran menjadi terhambat dan meluap mengikis bagian pinggir sungai," ungkap Jakaria Yadi, Minggu (26/1/2025).

Kerusakan ini mengganggu akses transportasi masyarakat. Jakaria Yadi berharap pemerintah segera turun tangan untuk melakukan perbaikan.

"Harapan kita segera ditimbun pemerintah dan pihak terkait sehingga warga Pangkul bisa melintas lagi tanpa rasa khawatir," katanya.

Ia menambahkan bahwa pemerintah desa bersama warga telah berupaya melakukan perbaikan seadanya.

Lebih lanjut, Jakaria Yadi memperingatkan bahwa jika tidak segera ada perbaikan atau penanggulangan, jembatan tersebut berpotensi mengalami kerusakan yang lebih parah, bahkan bisa patah.

"Saat ini Box Culvert sudah miring karena dari bawah samping kanan dan kiri dilewati air. Kalau hujan dan arus deras maka kemungkinan akan hanyut, akses menjadi putus total," jelasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat Kota Prabumulih, khususnya yang tinggal di bantaran sungai, untuk tidak membuang sampah ke sungai.

Menurutnya, kebiasaan buruk ini menyebabkan penyumbatan arus sungai dan memperparah dampak banjir.

"Masyarakat membuang sampah sembarangan ke sungai di hulu, kami yang di hilir menjadi korbannya. Warga terus mengeluh banyak sampah kiriman, untuk itu kami imbau agar jangan membuang sampah sembarangan," tambahnya.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved