Polda Sumsel Dukung Swasembada Pangan 2025 dengan Penanaman Jagung Serentak di Ogan Ilir

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Polda Sumatera Selatan (Sumsel) dan jajaran turut serta dalam gerakan penanaman jagung serentak seluas 1 juta hektare di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini merupakan upaya mendukung program swasembada pangan nasional pada tahun 2025.

Penanaman jagung di wilayah Sumsel pada Selasa (21/1/2025) mencakup lahan seluas total 761 hektare.

"Ini gerakan seluruh Indonesia. Kalau di Sumatera Selatan, ini dipusatkan di Ogan Ilir," ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi SIK MH usai melakukan penanaman bersama Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Naudi Nurdika.

Kegiatan penanaman jagung dipusatkan di areal lahan subur di belakang komplek Serai, Kelurahan Indralaya Indah, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI).

Lahan seluas 10 hektare tersebut merupakan milik masyarakat yang dikelola oleh kelompok tani yang diketuai oleh Aipda Iwan Haryanto. Bibit jagung yang ditanam, salah satunya adalah varietas Pioneer F1.

“Secara keseluruhan, lahan garapan pertanian jagung di seluruh Ogan Ilir mencapai 400 hektare,” ungkap Andi Rian.

Dalam menjalankan program ketahanan pangan ini, Polri bekerja sama dengan TNI dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder), mulai dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI, GAPKI, Perhutani, Inhutani, pihak swasta, petani swadaya, dinas pertanian, hingga pemerintah daerah.

Kegiatan di Indralaya tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Staf Ahli Menteri Pertanian Dr Ir Suwandi MSi, Sekda Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra MH, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI M Naudi Nurdika SIP MSi MTr.Han, Bupati OI Panca Wijaya Akbar SH, Wakapolda Sumsel Brigjen Pol M Zulkarnain SIK MSi, dan sejumlah Pejabat Utama Polda Sumsel.

Andi Rian menjelaskan bahwa untuk penanaman jagung serentak tahap pertama ini, telah disiapkan offtaker atau pengepul yang akan menampung seluruh hasil panen.

“Mudah-mudahan dalam 3 bulan ke depan, kita akan panen,” ucapnya.

Untuk penanaman jagung tahap berikutnya, offtaker akan dilibatkan sejak awal, tidak hanya pada saat pengambilan hasil produksi, tetapi juga mulai dari proses penanaman.

“Tidak hanya pada saat mengambil hasil produksi. Tetapi mulai dari proses penanaman (dilibatkan),” ungkap lulusan Akpol 1991 tersebut.

Saat ini, sedang berjalan tahap contract farming antara offtaker dengan para kelompok tani yang terlibat dalam proses penanaman jagung.

“Mudah-mudahan tidak lama segera berjalan penandatanganan contract farming tersebut,” harapnya.