Mata Lokal UMKM

Niyo Crisp Ting-Ting dari Dapur Rumahan hingga Naik Kelas ke Toko Ritel Modern di PALI

Produk makanan ringan bernama Niyo Crisp Ting-Ting mulai menghiasi ritel-ritel modern yang ada di Kabupaten PALI, Sumatera Selatan (Sumsel). 

handout
Unarto Owner Produk makanan ringan Niyo Crips Tingting kelapa saat mengantarkan produk makanan yang dikelola ke Toko ritel modern, beberapa waktu lalu. 

"Kepala Dinkop UMKM PALI waktu itu merekut kami, untuk dibina agar produk kami ini layak dipasarkan,"terangnya.

Dari situlah Unarto mulai mengikuti pelatihan UMKM untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk makanannya.

Sejak bergabung bersama Dinkop UMKM, Unarto juga mendapatkan pelatihan tentang kemasan produk (packaging) di Bandung.

Saat mengikuti pelatihan tersebut, terciptalah brand produk makanannya dengan di beri brand Niyo Crisp.

Ketika itu narasumber, mengajak dan mengarahkan membuat produk yang namanya dibuat oleh para pelaku UMKM itu sendiri.

Unarto lantas terpikirlah ide untuk menamakan produk makanan ini dengan nama Niyo Crisp.

"Kalau dulu belum ada nama produk, ketika mengikuti pelatihan dibandung, lantas kepiran ide untuk memberi nama Niyo Crisp. Niyo (Nio) itu yang berati kelapa dalam bahasa PALI, dan juga nama Niyo itu diambil sesuai dengan bahan utama dalam pembuatan Produk ini, sementara Crispy itu kata yang menunjukan sesuatu yang renyah, dengan diberi nama Niyo ini menjadi identitas lokal. Jadi harapan kami masyarakat mengenal Niyo Crisp itu dari kerenyahan sebuah kelapa,"tuturnya.

Setelah brand produk tercipta, Unarto bersama istrinya dengan dibantu dua orang tetangganya, semangkin menekuni usaha tersebut.

Dengan tampilan kemasan yang menarik, dan telah mendapatkan sertifikasi halal, PIRT, NIB maupun kelayakan produk, dibawah dapur produksi rumahan yang diberi nama Putri Dua Dua Foods.

Usaha tersebut semangkin meningkat dan berkembang, pesanan pun semangkin banyak berdatangan.

Dalam 1 bulan ia mengbiskan rata-rata sebanyak 30 kilogram bahan-bahan pembuatan Niyo Crisp Tingting kelapa tersebut.

Dia juga menceritakan, bagaiman sehingga produk Niyo Crisp itu bisa tembus untuk dipasarkan do toko ritel modern.

"Awal Januari 2024, kami mengikuti pelatihan UMKM yang diselenggarakan Dinkop UMKM  bekerja sama dengan manajemen Indomaret, kemudian kami diminta sample produk kami untuk di pajang," ungkapnya.

Dalam beberapa bulan kemudian, Unarto dihubungi pihak manajemen toko ritel tersebut yang mengatakan bahwa produk makanan miliknya layak untuk dipasarkan di toko ritel milik mereka.

Pada bulan Oktober 2024, pihak manajemen toko meminta untuk mengantarkan produknya dan mulai dipasarkan di toko ritel tersebut.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved