Dokter Koas di Palembang Dianiaya
Dokter Koas di Palembang Dianiaya, IDI Sumsel Sebut Dokter Siap Bertugas dalam Kondisi Apapun
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) dr Hj Abla Ghanie Sp. THT-KL (K), buka suara terkait
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) dr Hj Abla Ghanie Sp. THT-KL (K), buka suara terkait kasus penganiayaan terhadap dokter koas di Kota Palembang.
Dokter koas bernama Muhammad Lutfhi menjadi korban penganiayaan yang dilakukan seorang sopir berinisial D.
D merupakan sopir dari orangtua mahasiswi Fakultas Universitas Sriwijaya (Unsri).
Terkait hal tersebut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) dr Hj Abla Ghanie Sp. THT-KL (K) mengatakan, sebetulnya ini masih tahap koas dan belum menjadi anggota IDI.
"Tapi sebagai ketua IDI kita berharap koas yang akan menjadi dokter nantinya harus nya menghindari hal-hal seperti ini. Karena seorang dokter akan siap bertugas melayani pasien dalam situasi apapun," kata Dokter Abla, Jumat (13/12/2024).
Menurutnya, seorang dokter sudah disiapkan melalui pendidikan yang bertahap mulai dari pendidikan akademis, sehingga lulus Sarjana kedokteran yang dilanjutkan dengan pendidikan profesi sebagai dokter Muda.
"Pada tahap tersebut dibekali praktek langsung menghadapi pasien, baik di jam kerja dan jam jaga yang kadang-kadang kalau ada pasien-pasien emergency kita akan bekerja di luar jam yang seharusnya," katanya.
Untuk itu menurut dokter Abla, jadi seorang dokter harus punya etika yang baik, kuat mental selalu meningkatkan kompetensinya buat melayani masyarakat.
"Jadi saya sangat menyesalkan terjadi nya hal-hal yang di viral kan di media masa dan saya dengar ada orang luar yang terlibat dalam masalah ini," katanya.
Menurutnya, Fakultas juga punya pedoman akademik dan etik yang bisa dipedomani.
Seorang calon dokter, sudah harus bertanggung jawab dalam tugas nya dan tidak melibatkan keluarga dalam urusan akademis dan profesi dimasa pendidikan nya.
"Terkait masalah jadwal jaga, bila keberatan dan lain-lain tidak perlu main hakim sendiri. Di FK ada yang namanya koordinator koas dimana kalau ada masalah-masalah dengan koas atau dokter muda bisa melapor ke KODIK nya seorang dokter yang akan mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul," katanya.
Kasus Penganiayaan Dokter Koas di Palembang, Datuk Ditahan di Rutan Pakjo |
![]() |
---|
Update Kasus Penganiayaan Dokter Koas di Palembang, Polisi Pastikan Hanya Satu Tersangka |
![]() |
---|
KPK Kirim Surat Panggilan Dedy Mandarsyah Ayah Lady Aurelia Untuk Klarifikasi Aset Tidak Dilaporkan |
![]() |
---|
Update Kasus Penganiayaan Mahasiswa Koas di Palembang Menunggu Bukti Hasil Uji Labfor |
![]() |
---|
Dedy Mandarsyah Ayah Dari Lady Aurelia Pramesti Segera Dipanggil KPK Terkait Asetnya Tak Masuk LHKPN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.