Pasutri Lansia Terlantar

Pasutri Lansia Terlantar di Lubuklinggau Ternyata Warga Musi Rawas, Dilaporkan ke Kementerian Sosial

Muya binti Taot dan suaminya Cik Dong bin Cik Ateh sepasang lansia terlantar di Kota Lubuklinggau Sumsel terdata sebagai warga Musi Rawas Sumsel.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: tarso romli
sripoku.com/eko Hepronis
Dinsos Lubukinggau saat menjenguk Muya binti Taot dan suaminya Cik Dong bin Cik Ateh di Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuklinggau. 

SRIPOKU.COM, LUBUKINGGAU -- Muya binti Taot dan suaminya Cik Dong bin Cik Ateh sepasang lansia terlantar di Kota Lubuklinggau Sumsel tinggal dalam kontrakan tidak layak huni terdata sebagai warga Musi Rawas.

Keduanya sempat viral hidup di kontrakkan kosong tidak layak huni dan hanya  mengandalkan belaskasihan dari masyarakat RT 01 Kelurahan Ulak Surung Kecamatan Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan.

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Lubuklinggau, Fahmi Zuhriansyah menyebut dari hasil koordinasi dengan Kabupaten Musi Rawas akhirnya keduanya terdata sebagai warga Musi Rawas.

"Alhamdulillah kita setelah masuk di IGD dan ternyata datanya sudah ada masuk adalah warga Musi Rawas," ungkap Fahmi pada wartawan, Selasa (10/12/2024).

Fahmi mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten Musi Rawas agar pihak Dinsos cepat mengambil tindakan karena masih tanggung jawab mereka.

"Untuk tindakan lainnya sudah kami sampaikan ke provinsi dan pihak kementerian sosial melalui centra Darma Guna Bengkulu. Mungkin nantinya akan ada atensi atau bantuan yang dikirimkan melalui centra kementerian sosial nantinya," ungkapnya.

Berdasarkan data detailnya yang terdata di Disdukcapil Kabupaten Musi Rawas keduanya tercatat sebagaimana warga Desa Muara Kati Kabupaten Musi Rawas.

"Sementara kondisi kesehatan keduanya memang ada penyakit TB dan perlu perawatan intensif untuk mengobati penyakitnya," ungkapnya.

Sebelum pristiwa ini viral cerita anaknya, enam bulan lalu keduanya tinggal di tempat anaknya di Bengkok Curup Bengkulu kemudian tinggal di rumah anaknya di Jogo Boyo.

"Barulah kemarin ketahuan di kontrakan tidak layak huni itu dan viral kemudian kita evakuasi," ujarnya.

Sebelumnya, Sudarto anak kedua Muya dan Cikdong membantah bila mereka menelantarkan kedua orang tuanya hingga terlunta-lunta tinggal di tempat tidak layak huni.

"Demi Allah saya tidak menelantarkan, sebusuk apa pun saya tidak mungkin menelantarkan orang tua saya," ungkapnya.

Sudarto mengaku awalnya tidak tahu sama sekali kalau orang tuanya itu hilang atau pergi dari rumah adiknya di wilayah Jogo Boyo Kecamatan Lubuklinggau Utara.

"Sudah tiga bulan keberadaanya tidak diketahui. Dan memang saya sejak diinformasikan pergi dari rumah itu berharap bisa menemukan orang tua saya bagaimana pun caranya," ungkapnya.

Sudarto mengaku dengan kondisi ekonomi terbatas dan mempunyai empat orang anak yang masih sangat kecil, sangat susah merawat orang tua dengan kondisi sudah sakit sejak lama.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved