Berita Ogan Ilir

TANGKAP Maling di Desa Teluk Kecapi Ogan Ilir Dapat Hadiah, Maling Motor Dihadiahi Uang Rp 3 Juta

sayembara ini telah diberlakukan sejak tahun 2024, tak lama setelah ia dilantik menjadi Kepala Desa Teluk Kecapi

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Welly Hadinata
Sripoku.com/Agung Dwipayana (Handout)
SAYEMBARA TANGKAP MALING - Selebaran sayembara tangkap maling dibagikan oleh Kepala Desa Teluk Kecapi, Selasa (7/10/2025). Bagi yang berhasil menangkap maling diberi hadiah uang jutaan rupiah. Foto : Pemdes Teluk Kecapi 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA — Dalam upaya memberantas maraknya aksi pencurian di wilayahnya, Kepala Desa Teluk Kecapi, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Rohiman, mengambil langkah unik dan berani.

Ia menggelar sayembara tangkap maling dengan imbalan uang tunai hingga jutaan rupiah bagi warga yang berhasil menangkap pelaku pencurian.

“Iya, benar. Memang ada sayembara itu dan berlaku selama saya menjabat,” kata Rohiman kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Selasa (7/10/2025).

Menurut Rohiman, sayembara ini telah diberlakukan sejak tahun 2024, tak lama setelah ia dilantik menjadi Kepala Desa Teluk Kecapi.

Program ini digagas sebagai bentuk tanggapan atas keresahan warga terhadap meningkatnya aksi pencurian di desa tersebut.

Adapun ketentuan hadiah sayembara adalah sebagai berikut:

  • Menangkap maling pada siang hari: Rp 1 juta
  • Menangkap maling pada malam hari: Rp 1,5 juta
  • Menangkap maling motor, baik siang maupun malam: Rp 3 juta

Meski memberikan insentif besar, Rohiman menegaskan bahwa warga tidak diperbolehkan bertindak seenaknya atau main hakim sendiri dalam proses penangkapan.

“Penangkapan harus ada bukti, bisa berupa barang bukti, foto, atau tertangkap tangan. Dan yang paling penting, pelaku harus langsung diserahkan ke aparat kepolisian untuk proses hukum,” jelasnya.

Langkah ini mendapat perhatian dari masyarakat sekitar dan menjadi perbincangan hangat.

Banyak yang mendukung kebijakan tersebut sebagai bentuk pemberdayaan warga dalam menjaga keamanan lingkungan, meskipun tetap dibayangi kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan jika tidak dikawal dengan baik.

Pihak desa berharap, dengan adanya sayembara ini, masyarakat akan lebih peduli terhadap keamanan lingkungan dan dapat membantu aparat dalam mencegah kejahatan, khususnya kasus pencurian yang kerap terjadi di perdesaan.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved