Berita Viral

Kebohongan Agus Buntung Rudapaksa 7 Mahasiswi Terbongkar, Tetiba Akui Suka sama Suka dengan Korban

Usut punya usut, pemuda 21 tahun itu nyatanya bisa melakukan banyak hal kendati tergolong penyandang disabilitas.

Editor: Fadhila Rahma
Kolase
Kebohongan Agus Buntung Rudapaksa 7 Mahasiswi Terbongkar, Tetiba Akui Suka sama Suka dengan Korban 

SRIPOKU.COM - Fakta Agus Buntung mengaku dilucuti pakaiannya ternyata belum membuktikan pengakuannya 100 persen benar.

Hal ini karena mendadak ia mengaku suka dengan korban.

Kebohongan Agus Buntung pria tanpa tangan yang diduga rudapaksa tujuh mahasiswi di NTB kini terbongkar.

Adapun kebohongan Agus Buntung pria disabilitas yang jadi tersangka pemerkosaan mahasiswi di NTB kini terkuak.

Dimana Agus Buntung bohong soal tak bisa melakukan aktivitas apa-apa lantaran memiliki keterbatasan akhirnya terungkap.

Usut punya usut, pemuda 21 tahun itu nyatanya bisa melakukan banyak hal kendati tergolong penyandang disabilitas.

Bahkan terbilang lancar melakukan semua aktivitas secara mandiri tak seperti yang diucapkannya sebelumnya.

Fakta tersebut dibongkar sendiri oleh Agus Buntung dalam akun media sosialnya yang kerap merekam aktivitasnya sehari-hari.

Baca juga: Hotman Paris Turun Tangan, Mahasiswa Disabilitas Yang Lecehkan Mahasiswi Terkuak Sudah 7 Wanita

Di akun media sosialnya, Agus tampak bisa melakukan banyak hal meski memiliki keterbatasan.

Terlihat Agus sempat memperlihatkan momennya saat makan cemilan dan minum menggunakan kaki.

Tak cuma makan, Agus bahkan lihai membuka bungkus cemilan dengan kakinya secara rapi.

Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan pria disabilitas asal Kota Mataram bernama I Wayan Agus Suartama (21) menuai sorotan dari berbagai pihak
Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan pria disabilitas asal Kota Mataram bernama I Wayan Agus Suartama (21) menuai sorotan dari berbagai pihak (Handout)

"Izin spill cara makan dan minum mbok," kata Agus dalam akun TikTok-nya.

Bukan hanya makan, Agus juga pandai bermain ponsel hingga mengetik dan membalas komentar netizen.

Agus juga lihai mengendarai sepeda motor tanpa bantuan orang lain.

Semua aktivitas tersebut dilakukan Agus Buntung menggunakan kedua kakinya.

Selain lancar beraktivitas mandiri, Agus juga dikenal pandai memainkan alat musik tradisional.

Agus bahkan tergabung dalam grup musik tradisional di rumahnya bersama pemuda-pemuda non disabilitas.

Padahal sebelumnya Agus Buntung sempat bercerita bahwa ia tidak bisa melakukan aktivitas mandiri seperti makan sendiri karena sama sekali tidak memiliki tangan.

"Keadaan saya seperti ini, yang di mana saya masih dimandiin sama orang tua, buang air kecil dibukain sama orang tua, makan sekali waktu disuapin, dimandiin orang tua, dipasangin baju sama orang tua. 

Kok bisa saya dibilang memperkosa, atau kekerasan seksual, berhubungan secara paksaan. Bagaimana cara saya maksa? Saya terus terang enggak bisa apa-apa, Saya hanya ingin didengarkan, ingin sama seperti orang di luar sana. Saya enggak bisa apa-apa, masih dibantu orang tua," pungkas Agus Buntung.

Seperti diketahui, Agus Buntung kini jadi tersangka kasus kekerasan seksual yang dilaporkan oleh mahasiswi sejak 7 Oktober 2024 lalu.

Beredar kabar bahwa korban Agus Buntung tak cuma satu, melainkan ada tujuh mahasiswi lainnya yang melaporkan kejahatan Agus.

Kini fakta lain juga terungkap.

Dimana Agus mengaku suka dengan korban.

Sebelumnya tak diungkap, Agus akhirnya kini mengakui suka dengan korban.

Karenanya saat diajak ke kamar penginapan, Agus diam saja dan mengikuti arahan korban. 

Tapi atas dasar suka sama suka itu, dia yang melakukan itu sama saya, dia yang pakaikan baju," pungkas Agus.

Krolonogi Versi Agus

Dalam ceritanya di awal viral bersama media Lombok, Agus menceritakan detik-detik ia dibawa oleh seorang mahasiswi ke penginapan.

Kala itu Agus mengaku bingung karena mendadak dibawa ke sebuah homestay dan disuruh masuk ke kamar tidur.

"Sampai di homestay saya kebingungan sedikit, kenapa lari ke sini?" akui Agus.

"Enggak kamu tanya sebelum masuk homestay?" tanya awak media.

"Enggak nanya," ujar Agus.

"Agus enggak pernah tanya (ke korban) 'kita mau ngapain ke homestay ini?'" tanya awak media lagi.

"Enggak, biasa aja, diam aja, tiba-tiba udah dibayar, ya saya biasa aja gitu. Tiba-tiba dikasih kamar nomor 6, masuk dia (korban) ke dalam, dia enggak bersuara tapi ngajakin masuk (kamar). Saya di belakang dia nurutin dia. Setelah itu dia tutup pintu pakai ganjalan pintu, dikunci," ungkap Agus.

Lebih lanjut, Agus pun menceritakan detik-detik ia dan sang mahasiswi berhubungan badan.

Diungkap Agus, justru dia lah yang diminta untuk menuruti permintaan korban.


"Setelah di kamar, dia (korban) membuka baju celana saya, saya diam dengan kebingungan itu. Dia membuka juga," akui Agus.

"Agus enggak tanya 'mau ngapain kita ini'?" tanya awak media.

"Enggak, diam aja. Terus disuruh tidur di kasur. Udah gitu dia yang di atas saya. Saya telanjang," ujar Agus.

Korban Terancam Bakal Dinikahkan Jika Teriak

Disisi lain, pendamping korban bernama Ade Lativa mengungkap cerita versi korban yakni mahasiswi yang dilecehkan oleh Agus Buntung.

Dalam tayangan tv one news, Ade Lativa menceritakan kronologi kliennya diperdaya Agus Buntung.

Awalnya di awal Oktober 2024, korban bertemu tak sengaja dengan Agus di kampus.

Di pertemuan itu, korban merasa tidak nyaman dengan ucapan-ucapan Agus Buntung yang mengarah ke seksualitas.

"Keterangan dari korban, korban dengan pelaku tidak saling mengenal sebelumnya. Jadi pertemuan pertama mereka di taman Udayana seperti yang sudah diberitakan. 

Di sana korban sedang duduk santai sambil membuat konten sendirian, sampai akhirnya didatangi oleh pelaku untuk diajak berkenalan, ngobrol ringan, membicarakan tentang keseharian, keluarga dan persoalan kuliah," imbuh Ade Lativa dilansir Tribun-medan.com, Selasa (3/12/2024).

"Namun saat itu sempat terjadi beberapa percakapan-percakapan yang kurang nyaman terkait dengan seksualitas dan sebagainya yang membuat korban merasa kurang nyaman sampai akhirnya sempat menangis juga ketakutan," sambungnya.

Tak cuma itu, korban juga syok saat mendadak diancam oleh Agus Buntung.

Di momen itulah akhirnya korban terpaksa menuruti permintaan Agus termasuk untuk pergi ke homestay alias penginapan.

"Pernyataan korban yang menjadi titik perhatian kami adalah di sana terjadi manipulasi dan ancaman yang dirasakan oleh korban di mana pelaku mengancam bahwa jika korban tidak menuruti permintaan dari pelaku maka pelaku akan membeberkan masalah-masalah yang sudah mereka sharing selama obrolan itu terhadap orang tua korban," ujar Ade Lativa.

"Korban merasa ketakutan dan akhirnya secara terpaksa menuruti permintaan-permintaan pelaku. 

Setelah ancaman itu terjadi, pelaku meminta korban untuk membawa dirinya ke sebuah homestay, akhirnya di sana terjadi pelecehan seksual fisik dari pelaku ke korban," sambungnya.

Selain ancaman, Ade menyebut pelaku yakni Agus sempat mengiming-imingi korban dengan ritual pembersihan dosa.

Ya, Agus memaksa korban untuk mengikuti permintaannya agar dosanya bisa hilang.

Kala itu korban bercerita kepada Ade bahwa ia sempat melawan permintaan Agus.

Tapi karena korban ketakutan, akhirnya ia menurut saja.

"Ketika masih di taman Udayana korban sempat melakukan perlawanan, korban tidak ingin, tapi modusnya saat itu korban diajak melakukan pembersihan untuk terlepas dari dosa masa lalu. 

Saat itu korban menyatakan 'saya tidak mau, saya bisa bertaubat sendiri'. Tapi pelaku mengancam 'akan membeberkan semua obrolan itu ke orang tua'. Saat ini korban sudah terikat dengan dirinya (pelaku)," kata Ade Lativa.

Bahkan diungkap korban, ia sempat melawan Agus Buntung di kamar penginapan.

Yakni dengan mendorong dan memberontak kala dirudapaksa.

Namun lagi-lagi korban mengaku tak berdaya karena diancam oleh Agus.

"Sebenarnya korban sudah sempat melawan juga namun ada ancaman lainnya, dikatakan (oleh pelaku) bahwa kalau melawan hidupnya hancur dan juga kalau teriak didengar orang mereka akan dinikahkan. 

Korban semakin ketakutan dan akhirnya setelah itulah baru kemudian korban melaporkan kejadian itu ke kepolisian," ungkap Ade Lativa.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved