Pilkada Sumsel 2024

Jelang Pencoblosan Edy Santana Putra Ajak Keluarga Ziarah ke Makam Orang Tua

Calon Gubernur Sumsel, Edy Santana Putra (ESP) mengisi waktu masa tenang pilkada dengan berziarah ke makam kedua orangtuanya

Penulis: Hartati | Editor: adi kurniawan
Handout
Calon Gubernur Sumsel, Edy Santana Putra (ESP) mengisi waktu masa tenang pilkada dengan berziarah ke makam kedua orangtuanya, Selasa (26/11/2024). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Calon Gubernur Sumsel, Edy Santana Putra (ESP) mengisi waktu masa tenang pilkada dengan berziarah ke makam kedua orangtuanya, Selasa (26/11/2024).

ESP ziarah di dampingi istrinya Eva Santana juga anak ziarah di dua lokasi makam berbeda.

Pertama di makam pahlawan yakni mengunjungi makam sang ayah Animan Achyad yakni pejuang kemerdekaan asal Sungai Pinang OKI.

Setelah ziarah berdoa di makam ayahnya, Edy Santana Putra kemudian juga ziarah ke makam ibunya Cholijah di TPU Kebun Bunga.

Edy Santana Putra berzirah memohon restu agar dilancarkan segara urusannya khususnya menjelang Pilkada ini.

Edy Santana Putra terlihat khusuk berdoa di makam kedua orangtuanya ditemani keluarga dekatnya.

Baca juga: Visi Misi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel, HDCU, ERA dan Matahati di Pilkada Sumsel 2024

Mengenal sosok Animan Achyad ayah ESP

Berdasarkan video dokumenter Animan Achyad pejuang asal Sungai Pinang yang tayang di youtube, ayah ESP itu berjasa punya andil mengusir penjajah Belanda dari Sumsel dengan melakukan penyerangan pada basis tentara Jepang di Sungai Pinang OKI dan daerah sekitarnya bersama rekan pejuang lainnya.

Kemudian dia juga melebarkan sayap membantu memberantas penjajahan saat perang lima hari lima malam pecah di Palembang dengan mengerahkan timnya menyebarkan luaskan pasukan untuk menahan tentara Belanda di Talang Betutu dan Gasing agar tidak bisa masuk Palembang.

Andil Animan Achyad membentang pasukan Belanda membuahkan hasil hingga Belanda mundur dan terpaksa membuat perjanjian yang ditandai dengan tugu tapal batas di km 39 Palembang-Betung Sekayu yakni tugu Langkat.

Namun Belanda tidak puas dengan hasil itu membuat mereka akhirnya menggempur pasukan Animan Achyad melalui jalur udara, namun serangan itu tidak berhasil membuatnya dan pasukan mundur.

Adilnya melawan penjajah terus berlanjut hingga masa pensiun dan purna tugas dengan banyak perang lainnya.

Berkat jasanya pada negara, Animan Achyad mendapat sejumlah gelar kehormatan dadi negara di antaranya Satya Lencana aksi militer 1 dan 2, gelar kehormatan veteran juang kemerdekaan dan lainnya.

Dia wafat pada 19 Desember 1998 karena sakit. Berkat jasanya pada negara, Animan dimakamkan di taman makam pahlawan Satria Siguntang.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved