Daftar 135 Orang di Kabinet Merah Putih Menteri Hingga Stafsus Presiden Prabowo, Ada 2 Putra Sumsel

SRIPOKU.COM- Berikut daftar 135 orang di Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, Rabu (23/10/2024).

Ke-135 orang itu terdiri dari menteri, wakil menteri (wamen), pejabat setingkat menteri, penasihat khusus presiden, kepala badan, sekretaris kabinet, utusan khusus presiden, hingga staf khusus presiden.

Menteri dan wamen dilantik Presiden Prabowo pada Senin (21/10/2024) pagi dan sore hari.

Sementara itu, jajaran kepala badan hingga staf khusus presiden dilantik sehari setelahnya, yakni pada Selasa (22/10/2024).

Dari 135 orang dalam lingkaran Kabinet Merah Putih itu, terdapat 2 putra terbaik Sumsel yang mengisi dua jabatan berbeda.

Yang pertama ada Eks Kapolri, Tito Karnavian yang kembali ditunjuk Prabowo sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Baca juga: Pro Kontra Mayor Teddy Jabat Seskab Merah Putih, PDIP Saran Mundur dari TNI Mahfud Puji Prabowo

Selanjutnya ada, Setiawan Ichlas alias Iwan Bomba pengusaha top asal Sumsel. Iwan Bomba ditunjuk Presiden Prabowo sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Perbankan.

Lantas bagaimana profil dan rekam jejak dua putra Sumsel tersebut?

Iwan Bomba

Iwan Bomba sendiri pernah diisukan ingin mengakuisisi Sriwijaya FC pada musim 2023-2024 yang lalu, melalui perusahaannya yakni Bomba Group.

Tetapi isu tersebut tidak jadi kenyataan, pasalnya Iwan Bomba melalui perusahannya Bomba Group membatalkan rencana akuisisi tersebut dengan alasan yang kurang jelas beredar dikalangan awak media di Palembang.

Nama Iwan Bomba mendadak populer pasca memiliki 13,27 persen saham PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI). Apalagi, setelah PADI menyatakan bakal mengakuisisi 51 persen saham Bank Muamalat.

Lahir dan besar di Palembang, Setiawan Ichlas terlahir dari keluarga sederhana.

Baca juga: 109 Menteri dan Wakil Menteri Akan Ikuti Pembekalan di Magelang, Tidur di Tenda Pakai Baju Loreng

Lahir pada 10 April 1977, pria yang akrab disapa Iwan ini menyebut dirinya terjun ke dunia bisnis untuk pertama kalinya sejak masih duduk di bangku sekolah.

Dalam bisnis, Iwan menyebut dirinya tidak punya kerabat pengusaha. Seluruh usahanya, dimulai dari nol, pun tanpa bimbingan ayah kandungnya yang meninggal dunia saat usianya masih 16 tahun.