Mata Lokal Desa
Mengenal Desa Cinta Manis Lama Banyuasin Dulu Penghasil Singkong dan Tapai Kini Lahan Beralih Fungsi
Cerita warga desa Cinta Manis Lama dahulu mata pencarian adalah petani singkong, kini lahan untuk menanam singkong berubah fungsi
SRIPOKU. COM, BANYUASIN -- Mengenal Desa Cinta Masih Lama berada di Kecamatan Banyuasin Kabupaten Banyuasin.
Desa Cinta Manis Lama, bersebelahan dengan Desa Panca Desa Kecamatan Air Kumbang.
Desa Cinta Manis Lama, saat ini sudah cukup berkembang.
Terlebih, sudah ada jalan poros Kecamatan Air Kumbang yang bisa di lalui sebagai akses masyarakat.
Pak Yanto warga Desa Cinta Manis Lama menceritakan, dahulu mata pencarian warga desa Cinta Manis Lama yang paling utama adalah petani singkong. Sehingga, banyak masyarakat yang menanam singkong.
"Karena banyaknya singkong yang ditanam, jadi warga disini memilih untuk menjualnya dalam bentuk singkong atau dijadikan tapai singkong. Singkong dan tapai singkong yang dihasilkan, akan dijual ke wilayah Palembang," cerita Yanto Selasa (22/10/2024).
Makanya, saat itu ketika masuk ke Desa Cinta Manis Lama, sejauh mata memandang akan banyak kebun singkong. Terlebih, di pinggir jalan poros sebelum dilakukan pengecoran, juga ditanami singkong.
Namun, seiriang berjalannya waktu, singkong dianggap tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup. Sehingga, masyarakat di Desa Cinta Manis Lama Kecamatan Banyuasin 1, beralih untuk menjadi pekebun.
Banyak lahan singkong milik masyarakat yang dialih fungsikan dari menanam singkong menjadi tanaman karet atau sawit. Dua komoditi ini, dianggap sangat presentatif untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup.
"Jadi semua lahan yang dulunya ditaman singkong, sekarang berubah jadi tanaman sawit dan karet. Orangtua dan saya sekarang, juga menanam sawit, karena harganya yang memang menggiurkan," ungkapnya.
Pak Yanto yang lahir dan tinggal di Desa Cinta Manis Lama sejak setengah abad lebih yang lalu, menjadi pelaku dan juga menyaksikan sendiri perubahan lahan-lahan singkong beralih menjadi lahan karet dan sawit.
Sehingga, ketika masuk ke desa Cinta Manis Lama saat ini, sejauh mata memandang akan terlihat banyak pohon sawit dan juga karet.
Bahkan, tidak sedikit sebagai penghijauan di depan rumah sengaja di tanam sawit.
"Sekarang harga sawit lumayan, dari harga Rp 2.200 perkilo sampai Rp 2.400 perkilo. Kalau sawit, enam tahun saja sudah bisa dipanen dan hasilnya sangat lumayan. Begitu pula dengan karet, yang harganya saat ini sudah mencapai Rp 14.000 lebih. Tergantung pada tengkulak yang mengambilnya," kata Yanto.
Banyaknya lahan yang saat ini ditanami sawit dan karet, karena salah satu faktornya selain harga yang cukup mahal, juga terbilang mudah untuk mengeluarkan hasil panen.
Melihat Napal Jaringan Desa Singapura OKU, Wahana Seluncuran Alami di Sungai Ogan Digemari Anak-anak |
![]() |
---|
Desa Remayu, Jejak Perdagangan Kuno di Tengah Harta Karun Pecahan Keramik Belanda dan Cina |
![]() |
---|
Ruwatan Bumi di Karang Binangun Sumsel : Doa, Budaya, dan Bisikan Leluhur di Tengah Deru Zaman |
![]() |
---|
Inovasi Desa Talang Lubuk Banyuasin, Ubah Buah Nipah Jadi Tepung Bernilai Ekonomis Tinggi |
![]() |
---|
ASAL Usul dan Legenda Desa Semangus di Musi Rawas Sumsel, Berasal dari Ikan Sema yang Hangus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.