Mata Lokal Desa

Lahan Transmigrasi di Banyuasin Disengketakan Mafia, Banyak Warga Desa Perambahan Baru Jadi Buruh

Geliat perekonomian di Desa Perambahan Baru Kecamatan Air Kumbang ini, terbilang sudah cukup maju dan terus berkembang.

|
Penulis: Ardiansyah | Editor: adi kurniawan
Handout
Desa Perambahan Baru, merupakan salah satu desa yang Kecamatan Air Kumbang Kabupaten Banyuasin. 

SRIPOKU. COM, BANYUASIN -- Desa Perambahan Baru, merupakan salah satu desa yang Kecamatan Air Kumbang Kabupaten Banyuasin.

Untuk menuju ke Desa Perambahan Baru, dari Palembang setidaknya harus menempuh perjalanan dua jam.

Geliat perekonomian di Desa Perambahan Baru Kecamatan Air Kumbang ini, terbilang sudah cukup maju dan terus berkembang.

Karena jalan Desa Air Kumbang berada di dekat Poros sehingga sangat mudah untuk mengeluarkan hasil bumi.

Kades Perambahan Baru Muhammad Basri menjelaskan, selama kepemimpinannya sebagai Kades Perambahan Baru mengungkapkan, berupaya untuk membangun Desa Perambahan Baru. Pastinya, yang menjadi prioritas adalah infrastruktur agar masyarakat lebih muda lagi untuk mengeluarkan haail bumi.

"Saat ini, berdasarkan permintaan masyarakat, sudah ada pembangunan pasar kalangan yang beroperasi selama dua kalj dalam seminggu. Pasar tradisional yang saya bangun sebanyak enam blok," katanya, Jumat (18/10/2024).

Selain membangun pasar tradisional, juga dilakukan pengerasan jalan desa sepanjang 1 kilometer.

Pengerasan jalan desa menggunakan batu sertu memakai dana desa, juga bertujuan agar akses masyarakat dapat dengan mudah melintas.

Dengan luas wilayah 766 hekatre, pekerjaan mayoritas masyarakat di Desa Perambahan Baru merupakan petani dan pekebun. Dulu Desa Perambahan Baru, masuk dalam wilayah transmigrasi.

Sehingga, membuat masyarakat Perambahan Baru mayoritas sebagai petani dan pekebun.

Petani yang dilakoni masyarakat Desa Perambahan Baru, merupakan petani padi. Sedang kebun, masyarakat memilih untuk sawit dan karet.

Namun, pekerjaan masyarakat Desa Perambahan mulai tergerus. 

Pemicu pekerjaan masyarakat Desa Perambahan Baru yakni petani dan pekebun mulai tergerus, lantaran tanah transmigrasi yang dikelola selama ini untuk penghidupan mereka mulai banyak di klaim mafia tanah.

"Lahan masyarakat yang dahulu diperoleh dari transmigrasi, dan dikelola menjadi lahan baik itu sawah maupun kebun, sekarang banyak yang disengketakan. Lahan masyarakat disengketakan mafia, jadi mulai tergerus lahan masyarakat ini. Mereka tidak bisa lagi untuk bersawah, berkebun, karena bila masuk akan diancam mafia," ungkapnya.

Lahan-lahan yang dikelola masyarakat, banyak yang mulai terbengkalai lantaran disengketakan mafia tanah. Berbagai upaya dilakukan, agar lahan yang menjadi hak masyarakat Desa Perambahan Baru bisa tetap ada. 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved