Breaking News

Berita UMKM

Kisah Inspiratif Ira Kenalkan Pohon Langkah Asli Muara Enim ke Generasi Muda Lewat Batik Haman

Terinspirasi hasil bumi asli Desa Lubuk Raman Muara Enim yang memiliki pohon Haman atau Gandaria ditangan Ria jadi batik diberi nama Batik Haman

Penulis: Hartati | Editor: adi kurniawan
Hartati
Ira memperlihatkan batik Haman produksinya saat ikut pameran SMEXPO Palembang 2024 yang akan berlangsung di halaman PTC Mall pada 23-25 Agustus. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Terinspirasi dengan hasil bumi asli Desa Lubuk Raman Muara Enim yang memiliki pohon Haman atau Gandaria sehingga membuatnya mengabadikan buah bercita rasa asam manis itu menjadi motif pada batik atau Batik Haman.

Ira menjadi satu-satunya pelaku UMKM yang membuat batik dengan motif Haman di tempatnya.

Motivasinya membuat batik Haman karena dia ingin agar generasi muda tahu bahwa Desa Lubuk Raman ini dulunya terkenal dengan hasil bumi Haman yang mudah ditemukan di pinggir sungai.

Namun kini pohon itu sudah mulai langkah dan sulit ditemukan karena sudah banyak ditebang.

Dia khawatir anak muda nantinya tidak akan lagi mengenal pohon Haman itu, sehingga pohon Haman diabadikan dalam motif batik khas Muara Enim.

Motif batik Haman sendiri dibuat dengan metode batik cap sehingga, dibuat dengan cepat karena tinggal dicap saja.

Namun proses pewarnaannya yang cukup memakan waktu lama karena harus berulangkali dilakukan.

Prosesnya dimulai dengan menyiapkan bahan batik katun ukuran 2x120 meter warna putih yang kemudian diwarnai

Kain putih dicap motif batik Haman, kemudian diberi lilin untuk membuat motif batiknya, kemudian diwarnai dengan cara dicelupkan ke pewarna sintesis, kemudian diperas dan dibuang lilinnya sehingga motif Hamannya terlihat. Kemudian kain dijemur hingga kering dan siap digunakan.

"Kalau warnanya banyak maka proses pembuatan akan lebih lama lagi karena dua kali pewarnaan warna dasar dan warna motif Hamannya, sehingga prosesnya bisa lebih lama lagi," ujar Ira, Jumat (23/8/2024).

Saat ini Ria bisa memproduksi 10 kain atau 20 meter batik Haman setiap minggunya.

Penjualannya saat ini dilakukan via online juga offline karena sudah ada pelanggan tetap yakni Butik Ayutantri di Muara Enim yang siap menampung Batik Haman produksinya.

Selain itu juga, Batik Haman ini juga dipesan oleh sejumlah dinas milik pemerintah di Muara Enim dijadikan sebagai batik yang digunakan pegawai pada hari-hari tertentu sebagai ke kekhasan lokal.

Batik Haman dijual Rp 100 ribu per meter, namun jika sudah dijahit menjadi baju dibandrol Rp 300 ribuan untuk satu baju karena satu membutuhkan 2 meter kain Batik Haman.

Informasi lebih lanjut dan pemesanan batik Haman bisa menghubungi Ira, telpon di Desa Lubuk Raman Muara Enim Sumatera Selatan, telpon 085384048688.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved