Jembatan Lalan Roboh Ditabrak Tongkang

Hari Keempat Jembatan Lalan Roboh, Warga Mulai Mengeluh Perusahaan Belum Beri Bantuan Penyeberangan

Sejumlah siswa yang hendak berangkat ke sekolah dan masyarakat yang hendak bekerja nampak mengantri di  bawah jembatan P.6 Lalan yang ambruk.

Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Fajeri Ramadhoni
Warga Desa Sukajadi P.6 harus mengantre menyebrang menuju Desa Galih Sari P.11 Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), setelah jembatan roboh dihantam tongkang pengangkut batubara, Kamis (15/8/2024) 

SRIPOKU.COM, SEKAYU -- Hari keempat pasca robohnya jembatan di Kecamatan Lalan yang menghubungkan  Desa Sukajadi P.6 menuju Desa Galih Sari P.11 mulai dirasakan oleh warga. 

Sejumlah siswa yang hendak berangkat ke sekolah dan masyarakat yang hendak bekerja nampak mengantri di  bawah jembatan P.6 Lalan yang ambruk.

Sejumlah masyarakat tersebut mengantri untuk menaiki perahu atau ketek untuk menyebrang ke P.11 untuk melaksanakan aktvitas sekolah dan bekerja.

Salah satu masyarakat Sumartawan menyebutkan bahwa ia mengantri perahu karena ada urusan soal pekerjaan yang mengharuskan dirinya menyebrang ke P.16. 

"Hari ini kebetulan ada pekerjaan jadi saya menunggu untuk menyebrang. Alhamdulillah, adanya perahu penyebrangan ini sangat membantu sekali kalau mau lewat jalan lain harus naik ponton juga dan membutuhkan jarak yang lumayan jauh,"kata Sumartawan.

Hal yang sama diungkapkan Andi ia harus mengantar anaknya bersekolah untuk ikut perahu menyebrang. Karena sebelumnya cukup menggunakan sepeda motor saja sebelum jembatan putus.

"Kalau sudah begini jadi susah semua, aktivitas terganggu perekonomian juga tersendat akibat jembatan putus. Pemerintah harus menindak tegas perusahaan, kasihan masyarakat kalau sudah tidak melintas seperti ini,"ungkapnya.

Sementara penyebrangan gratis untuk masyarakat di handle oleh Karang Taruna Lalan. Dimana bantuan penyebrangan gratis diberikan oleh salah satu tokoh masyarakat di Sumsel yang prihatin akan ambruknya jembtan P.6 Lalan.

"Penyebrangan ini gratis dan tidak di pungut biaya sama sekali. Hanya saja waktu operasionalnya terbatas, mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB," kata Ketua Karang Taruna Lalan, M. Faridhotul Aziz.

Untuk penyebrangan ini pihaknya mengelola 2 unit perahu yang siap mengangkut masyarakat dan siswa sekolah untuk menyebrang. 

"Penyebrangan ini darurat kurang lebih 5 hari saja. Sampai pihak perusahaan yang terkait memberikan bantuan penyebrangan yang lama, siang ini kita akan rapat bersama perusahaan dan Komisi 4 DPRD Muba,"tutupnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved