Pilkada Sumsel 2024

HAPAL Goyang Dukungan Golkar ke MataHati, KPU: Masih Berlaku Sepanjang Tidak Ada perubahan

Ketua KPU Sumsel Andika Pranata Jaya SSos MSi menegaskan B1KWK Golkar ke MataHati tekenan Airlangga masih berlaku sepanjang tidak ada perubahan

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
DOK.KPU SUMSEL
Ketua KPU Sumsel Andika Pranata Jaya SSos MSi (kiri), anggota serta Plt Sekretaris KPU Sumsel bersama Ketua DPRD Sumsel Dr Hj RA Anita Noeringhati SH MH pada rapat paripurna istimewa DPRD Sumsel dalam rangka memperingati HUT ke78 Provinsi Sumsel. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Masih adanya gonjang-ganjing dimungkinkan tidaknya perubahan dukungan partai golkar yang telah memberikan surat B1KWK terhadap pasangan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (MataHati) di Pilkada Sumsel 2024 nanti.

Hal ini terkait menyusul dengan mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Sabtu (10/8/2024) malam.

Adanya perbedaan persepsi seolah surat dukungan yang telah diterima pasangan mantan wakil gubernur Sumsel Mawardi Yahya dengan Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati ini berkemungkinan tidak akan diterima oleh KPU Sumsel saat mendaftar sebagai peserta kontestasi Pilgub Sumsel 27-29 Agustus nanti.

Persepsi lainnya yangberkeyakinan mundurnya Airlangga ini tidak akan mempengaruhi dukungan yang sudah diserahkan kepada MataHati. Hal ini lantaran keputusan dukungan tersebut dibuat berdasarkan adanya Tim Penentuan Cakada.

Ketika dimintai pendapatnya masih sah tidaknya B1KWK Golkar dukungan terhadap Paslongub Sumsel MataHati terkait mundurnya Airlangga Hartarto, Ketua KPU Sumsel Andika Pranata Jaya SSos MSi menegaskan ini masih berlaku. 

"Masih berlaku sepanjang tidak ada perubahan," tegas Andika Pranata Jaya kepada Sripoku.com, Selasa (13/8/2024).

Artinya siapapun penggantinya Ketum DPP Golkar itu, sepanjang tidak merubah dukungan form B1.KWK yang sudah di-SK kan (diteken Airlangga) maka akan berlaku untuk didaftarkan ke KPU.

"Tegasnya begini, posisi KPU menerima pendaftaran semua calon yang mendapat dukungan parpol. Nanti kami lihat form B1KWK siapa yang tanda tangan," kata mantan Ketua Bawaslu Sumsel.

PasanganIr H Mawardi Yahya dengan Dr Hj RA Anita Noeringhati SH MH (MataHati) telah cukup kursi untuk berlayar dengan dukungan Partai Golkar merupakan partai pemenang Pileg di Sumsel 2024 lalu dengan jumlah 12 kursi dan berkoalisi dengan Partai Gerindra pemenang keduanya dengan perolehan 11 kursi, dan partai PPP (2 kursi)

Total 25 kursi dukungan untuk pasangan MataHati ini. Jumlah ini tentunya lebih dari cukup syarat minimal 20 persen jumlah kursi DPRD Sumsel. Bahkan santer kabar MataHati bakal mendapatkan tambahan amunisi dari PKN (1 kursi). Seandainya ini benar adanya MataHati akan mendapatkan dukungan 26 kursi.

Mawardi merupakan mantan tokoh golkar pada masa lalu dan kini menjadi Dewan Penasihat DPP Partai Gerindra. Sedangkan Anita Noeringhati kader partai golkar yang masih menjabat Ketua Harian DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Selatan.

Seperti diketahui sebelum Airlangga Hartarto menyerahkan dukungan B1KWK partai golkar kepada MataHati, sempat sama-sama diklaim oleh kandidat lain yang juga kader Partai Golkar, Popo Ali Martopo yang berpasangan dengan Heri Amalindo (HAPAL).

Bakal calon wakil gubernur Sumsel, Popo Ali berharap ada perubahan dukungan partai Golkar untuk Pilgub Sumsel, setelah Airlangga Hartarto menyatakan mundur dari kursi Ketua Umum Golkar

"Semoga ada peluang, dengan pimpinan baru. Tapi kita lihat nanti, inikan baru terjadi dinamika baru," kata Popo Ali, Senin (12/8/2024). 

Golkar sebelumnya sudah memberikan dukungan di Pilgub Sumsel, adapun pasangan calon yang diusung oleh Golkar yakni Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati

Namun mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketum Golkar membuat dinamika politik khususnya dukungan Golkar di Pilkada 2024. 

Sebab Golkar sudah mengeluarkan dukungan kepada sejumlah bakal calon kepala daerah di sejumlah wilayah di Sumsel termasuk Pilgub Sumsel.


Kader Golkar sekaligus bakal calon Wakil Gubernur Sumsel Popo Ali sendiri, yang akan berpasangan dengan Heri Amalindo (HAPAL), berharap ada perubahan dukungan partai Golkar.

Menurut Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan itu, tak menutup peluang dirinya pada akhirnya nanti yang mendapat rekomendasi resmi dari partai Golkar

Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Heri Amalindo- Popo Ali (HAPAL) sendiri saat ini telah mendapat rekomendasi dari partai PKB, PAN dan Hanura untuk maju di Pilkada Sumsel 2024, dengan total 14 kursi di DPRD Sumsel

Namun jumlah dukungannya masih kurang 1 kursi dari minimal 15 kursi untuk bisa diusung. Sehingga pasangan HAPAL masih menunggu dukungan partai lainnya yang memiliki kursi di DPRD Sumsel, untuk bisa berlayar dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Sumsel. 

Kekhawatiran mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketum DPP Golkar bakal berpengaruh dengan dukungan calon kepala daerah yang diusung di Pilkada Serentak 27 November 2024 mendatang ditanggapi Ketua Harian DPD Partai Golkar Sumsel Dr Hj RA Anita Noeringhati SH MH.

Menurut Anita yang juga Bakal Calon Wakil Gubernur Sumsel, yang pasti apa yang sudah diputuskan oleh Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Sekjen Letjen TNI (Purn.) Lodewijk Freidrich Paulus itu tidak akan berpengaruh.

"Pastinya akan diteruskan oleh siapapun ketua umum karena penentuan Cakada kalau di Golkar itu ada tim. Yang menentukan itu tim, bukan hanya ketua umum saja. Tetapi ada pemenangan pemilu, ada wakil-wakil ketua," tegas Anita Noeringhati kepada Sripoku.com, Senin (12/8/2024).

Ketua DPRD Sumsel mengatakan Partai Golkar yang sudah berdiri sejak 24 Oktober 1964 yang notabenenya eksis sebagai partai besar sudah biasa melewati hal-hal seperti ini. 

"Jadi saya pikir kalau selama ini Golkar sebagai partai besar menghadapi seperti ini, tidak baru sekali ini ya. Alhamdulillah selalu melewati dengan baik," ujar Anita yang juga dikenal sebagai advokat. 

Terkait penyalonannya sebagai pasangan MataHati (Mawardi Yahya-Anita Noeringhati) yang telah mendapat dukungan dari Partai Golkar dan Partai Gerindra, Anita Noeringhati optimis menuju hari pendaftaran 27-29 Agutsus 2024 ke KPU.

"Insya Allah tinggal waktu beberapa hari lagi untuk kita pendafataran kan," ucap Anita. 

Anita yakin keputusan dari Ketua Umum Partai Golkar untuk mundur itu pasti ada pertimbangan, seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum untuk menjaga kekompakan dan lain sebagainya.

Dalam intinya Airlangga ingin konsentrasi mengemban jabatannya sebagai Menko Perekonomian di masa transisi nanti kepemimpinan. 

"Karena Menko Perekonomian itu kan sentral untuk melihat perekonomian di Indonesia. Kalau saya melihatnya eperti itu," kata Anita.

Sementara sikap DPD Partai Golkar Sumsel tentunya masih menunggu instruksi lanjut dari DPP Partai Golkar.

"Seperti press realeasenya Bapak Ahmad Doli Kurnia (Waketum DPP Partai Golkar), bahwa mungkin hari Selasa ini nanti akan diplenokan permohonan diri Ketum untuk nanti ditentukan siapa yang akan jadi Pelaksana Tugas (Plt) menghantarkan Munaslub," pungkasnya. 

 

Peluang 3 Paslongub Sumsel?

Sebanyak tiga pasang bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumsel hampir semuanya dipastikan bisa berlayar maju di Pilkada Sumsel 2024 mendatang.

Dari tiga paslongub Sumsel ini, pasangan HAPAL perahu layarnya yang masih belum cukup dari syarat minimal 20 persen dukungan parpol di DPRD Sumsel.

Duet bupati aktif Dr Ir H Heri Amalindo MM (bupati PALI) dan bupati OKU Selatan H Popo Ali Martopo B.Commerce ini hingga kini baru mengantongi 14 kursi. 

Adapun dukungan pasangan HAPAL yakni dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 7 kursi, PAN dengan 6 kursi, dan Hanura (1 kursi) untuk maju Pilkada Sumsel 2024. Artinya masih butuh 1 kursi lagi. 

Pasangan MataHati (Mawardi Yahya - Anita Noeringhati) resmi menerima surat dukungan dari Partai Golkar untuk maju Pilkada Sumsel 2024. 
Surat dukungan tersebut diserahkan langsung oleh Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan diterima Mawardi dan Anita di Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Pasangan MataHati (Mawardi Yahya - Anita Noeringhati) resmi menerima surat dukungan dari Partai Golkar untuk maju Pilkada Sumsel 2024. Surat dukungan tersebut diserahkan langsung oleh Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan diterima Mawardi dan Anita di Jakarta, Kamis (1/8/2024). (HANDOUT)

Baca juga: PPP Dukung MataHati, Panglima Asrul Istiqomah Bersama ADO Sumsel Dukung HDCU

 

Paslon HAPAL masih berpeluang berlayar menantikan dua partai yang belum menyerahkan dukungannya. Yakni PKN (1 kursi) yang sinyalnya bakal diraih MataHati, dan PDIP (9 kursi) yang dikabarkan bakal penyerahan dukungannya Kamis (15/8/2024).

Kemudian ada pasangan mantan wakil gubernur Sumsel Ir H Mawardi Yahya dengan Dr Hj RA Anita Noeringhati SH MH (MataHati) telah cukup kursi untuk berlayar dengan dukungan Partai Golkar merupakan partai pemenang Pileg di Sumsel 2024 lalu dengan jumlah 12 kursi dan berkoalisi dengan Partai Gerindra pemenang keduanya dengan perolehan 11 kursi, dan partai PPP (2 kursi).

Total 25 kursi dukungan untuk pasangan MataHati ini. Jumlah ini tentunya lebih dari cukup syarat minimal 20 persen jumlah kursi DPRD Sumsel. Bahkan santer kabar MataHati bakal mendapatkan tambahan amunisi dari PKN (1 kursi). Seandainya ini benar adanya MataHati akan mendapatkan dukungan 26 kursi.

Sementara paslongub lainnya yang sudah lebih dulu memastikan maju yakni HDCU (Herman Deru - Cik Ujang) dengan dukungan Partai Nasdem (10 kursi), Partai Demokrat (8 kursi), PKS (7 kursi), dan Perindo (1 kursi). Total 26 kursi.   

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved