Airlangga Hartarto Mundur Ketum Golkar

Anita Noeringhati Yakin Mundurnya Airlangga Tak Pengaruhi Dukungan, Ada Tim Penentuan Cakada

Bakal Calon Wakil Gubernur Sumsel Anita Noeringhati yakin mundurnya Airlangga tidak berpengaruh terhadap dukungan diberikan kepada calon kepala daerah

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
HANDOUT
Ketua DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) menyalami RA Anita Noeringhati saat penyerahan surat dukungan dari Partai Golkar untuk pasangan MataHati (Mawardi Yahya - Anita Noeringhati) maju Pilkada Sumsel 2024 di Jakarta, Kamis (1/8/2024). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kekhawatiran mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketum DPP Golkar bakal berpengaruh dengan dukungan calon kepala daerah yang diusung di Pilkada Serentak 27 November 2024 mendatang ditanggapi Ketua Harian DPD Partai Golkar Sumsel Dr Hj RA Anita Noeringhati SH MH.

Menurut Anita yang juga Bakal Calon Wakil Gubernur Sumsel, yang pasti apa yang sudah diputuskan oleh Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Sekjen Letjen TNI (Purn.) Lodewijk Freidrich Paulus itu tidak akan berpengaruh.

"Pastinya akan diteruskan oleh siapapun ketua umum karena penentuan Cakada kalau di Golkar itu ada tim. Yang menentukan itu tim, bukan hanya ketua umum saja. Tetapi ada pemenangan pemilu, ada wakil-wakil ketua," tegas Anita Noeringhati kepada Sripoku.com, Senin (12/8/2024).

Ketua DPRD Sumsel mengatakan Partai Golkar yang sudah berdiri sejak 24 Oktober 1964 yang notabenenya eksis sebagai partai besar sudah biasa melewati hal-hal seperti ini. 

"Jadi saya pikir kalau selama ini Golkar sebagai partai besar menghadapi seperti ini, tidak baru sekali ini ya. Alhamdulillah selalu melewati dengan baik," ujar Anita yang juga dikenal sebagai advokat. 

Terkait penyalonannya sebagai pasangan MataHati (Mawardi Yahya-Anita Noeringhati) yang telah mendapat dukungan dari Partai Golkar dan Partai Gerindra, Anita Noeringhati optimis menuju hari pendaftaran 27-29 Agutsus 2024 ke KPU.

"Insya Allah tinggal waktu beberapa hari lagi untuk kita pendafataran kan," ucap Anita. 

Anita yakin keputusan dari Ketua Umum Partai Golkar untuk mundur itu pasti ada pertimbangan, seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum untuk menjaga kekompakan dan lain sebagainya.

Dalam intinya Airlangga ingin konsentrasi mengemban jabatannya sebagai Menko Perekonomian di masa transisi nanti kepemimpinan. 

"Karena Menko Perekonomian itu kan sentral untuk melihat perekonomian di Indonesia. Kalau saya melihatnya eperti itu," kata Anita.

Sementara sikap DPD Partai Golkar Sumsel tentunya masih menunggu instruksi lanjut dari DPP Partai Golkar.

"Seperti press realeasenya Bapak Ahmad Doli Kurnia (Waketum DPP Partai Golkar), bahwa mungkin hari Selasa ini nanti akan diplenokan permohonan diri Ketum untuk nanti ditentukan siapa yang akan jadi Pelaksana Tugas (Plt) menghantarkan Munaslub," pungkasnya. 

 

Peluang 3 Paslongub Sumsel?

Sebanyak tiga pasang bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumsel hampir semuanya dipastikan bisa berlayar maju di Pilkada Sumsel 2024 mendatang.

Dari tiga paslongub Sumsel ini, pasangan HAPAL perahu layarnya yang masih belum cukup dari syarat minimal 20 persen dukungan parpol di DPRD Sumsel.

Duet bupati aktif Dr Ir H Heri Amalindo MM (bupati PALI) dan bupati OKU Selatan H Popo Ali Martopo B.Commerce ini hingga kini baru mengantongi 14 kursi. 

Adapun dukungan pasangan HAPAL yakni dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 7 kursi, PAN dengan 6 kursi, dan Hanura (1 kursi) untuk maju Pilkada Sumsel 2024. Artinya masih butuh 1 kursi lagi.

3 paslon gubernur dan wakil gubernur yang digadang maju Pilkada Sumsel 2024: HDCU (Herman Deru - Cik Ujang)  dengan MataHati (Mawardi Yahya _ Anita Noeringhati), HAPAL (Heri Amalindo - Popo Ali Martopo (HAPAL).
3 paslon gubernur dan wakil gubernur yang digadang maju Pilkada Sumsel 2024: HDCU (Herman Deru - Cik Ujang)  dengan MataHati (Mawardi Yahya _ Anita Noeringhati), HAPAL (Heri Amalindo - Popo Ali Martopo (HAPAL). (HANDOUT)

Baca juga: Airlangga Mundur, Konstelasi Pilkada Berubah? Pengamat: Yakin Bakal Terjadi Bongkar Pasang Dukungan

 

Kemudian ada pasangan mantan wakil gubernur Sumsel Ir H Mawardi Yahya dengan Dr Hj RA Anita Noeringhati SH MH (MataHati) telah cukup kursi untuk berlayar dengan dukungan Partai Golkar merupakan partai pemenang Pileg di Sumsel 2024 lalu dengan jumlah 12 kursi dan berkoalisi dengan Partai Gerindra pemenang keduanya dengan perolehan 11 kursi.

Total 23 kursi dukungan untuk pasangan MataHati ini. Jumlah ini tentunya lebih dari cukup syarat minimal 20 persen jumlah kursi DPRD Sumsel. 

Bahkan santer kabar MataHati bakal mendapatkan tambahan amunisi partai PPP (2 kursi) dan PKN (1 kursi). Seandainya ini benar adanya MataHati akan mendapatkan dukungan 26 kursi.

Sekali lagi, seandainya ini (PPP dan PKN) berhasil disapu pasangan MataHati, maka satu-satunya peluang HAPAL tinggal bertumpu di PDIP (9 kursi) sehingga nantinya total dukungan berjumlah 23 kursi. 

Sementara paslongub lainnya yang sudah lebih dulu memastikan maju yakni HDCU (Herman Deru - Cik Ujang) dengan dukungan Partai Nasdem (10 kursi), Partai Demokrat (8 kursi), PKS (7 kursi), dan Perindo (1 kursi). Total 26 kursi.   

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved