Karhutlah di Sumsel

9 Helikopter Disiagakan Atasi Karhutlah, Sepanjang Juli 2024 Terpantau 444 Titik Hotspot di Sumsel

Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah).

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: pairat
Kolase Sripoku.com
Ilustrasi Helikopter Waterbombing yang mengatasi karhutlah di Sumsel 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sepanjang Juli hingga 27 Juli 2024 hotspot di Sumsel telah mencapai 444 titik. Terbanyak ada di wilayah Musi Banyuasin (Muba) yang mencapai 90 hotspot.


Untuk itu berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah).


Menurut Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, Pemprov Sumsel sudah telah melakukan berbagai upaya untuk pengendalian Karhutla.


"Seperti baru-baru ini juga sudah diadakan pelatihan gabungan pencegahan Karhutla. Lalu pemadam darat dan udara juga terus dilakukan," kata Iqbal saat dikonfirmasi, Minggu (28/7/2024).

Terlebih saat ini sudah ada 9 helikopter yaitu tujuh pesawat untuk water bombing dan dua heli untuk patroli.

Kemudian status siaga darurat Karhutla sudah ditetapkan di 10 kabupaten kota tinggal Muratara dan Lahat yang belum.

Selain dilakukan penetapan status siaga darurat Karhutla ada juga posko Komando Satgas Karhutla Provinsi Sumsel, Operasi Modifikasi Cuaca telah dilakukan beberapa waktu lalu.

Koordinasi Penanganan Karhutla kepada Pemerintah Pusat serta Apel dan simulasi kebakaran hutan dan lahan juga sudah dilakukan.

Kemudian, kampanye pencegahan Karhutla melibatkan TNI, Polri, Manggala Agni serta stakeholder lainnya juga sudah dilakukan. Audit kepatuhan perusahaan perkebunan dan kehutanan. Pemasangan papan larangan membakar hutan dan lahan.
 
Tidak sampai situ ada beberapa upaya yang juga akan dilaksanakan yaitu Penempatan posko pemadaman darat, Pelaksanaan patroli darat dan udara, operasi pemadaman darat dan udara, dan sosialisasi secara terus menerus.


Sementara itu Kepala Bidang Penanganan Darurat Sudirman meminta, kewaspadaan terhadap ancaman Karhutla terus dilakukan agar tak ada lagi lahan yang terbakar.

Posko juga didirikan untuk meminimalisir dan upaya mitigasi tim gabungan Karhutlah.


"Posko terpadu Karhutla ada di Wilayah Ogan Ilir dan OKI. Posko-posko yang ada memantau hotspot di setiap kabupaten/kota di Sumsel, melakukan ground check apabila ada hotspot," katanya.


Kemudian pemantauan kondisi cuaca dan kegiatan Satgas operasi udara, darat dan perairan. Posko juga melaksanakan kegiatan sosialisasi rutin untuk pencegahan Karhutlah.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved