Pria 23 Tahun Disekap 3 Bulan oleh 30 Orang, Disuruh Banyak Makan Sate Usai Dituduh Punya Ilmu Kebal

Nasib malang dialami pria berinisial MRR (23) saat dirinya disiksa secara tak manusiawi usai disekap 3 bulan oleh 30 orang.

Editor: Fadhila Rahma
Tribunnews/Dany Permana
ilustrasi: Pria 23 Tahun Disekap 30 Hari oleh 30 Orang, Disuruh Banyak Makan Sate karena Dicurigai Punya Ilmu Kebal 

SRIPOKU.COM - Nasib malang dialami pria berinisial MRR (23) saat dirinya disiksa secara tak manusiawi usai disekap 3 bulan oleh 30 orang.

Pelaku bahkan memaksa dirinya memakan banyak sate usai curiga MRR punya ilmu kebal.

Mengerikannya dalam penyiksaan pelaku justru menertawai korban.

MRR disiksa 30 orang di sebuah cafe di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur sejak Maret 2024.

Penyekapan dan penyiksaan dilakukan karena masalah utang piutang.

Baca juga: 2 Paslonbup di Sumsel Hari Ini Terima SK DPP PKS, Toha: Kader Simpatisan PKS Otomatis Bergerak

Ilsutrasi penyekapan
Ilsutrasi penyekapan (Istimewa/ilustrasi)

Paman MRR, Yusman mengatakan tuduhan itu dilontarkan para pelaku penyekapan karena MRR bertahan setelah disiksa secara keji dengan berbagai cara selama tiga bulan.

Padahal akibat berbagai bentuk penyiksaan dilakukan para pelaku, MRR mengalami luka berat fisik dan psikis sehingga harus menjalani perawatan lebih lanjut untuk pemulihan.

"Kata pelaku anak ini punya ilmu kebal. Makanya mereka sempet menyuruh (MRR) banyak makan sate," kata Yusman saat dikonfirmasi di Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (10/7/2024).

Para pelaku meminta MRR memakan sate lantaran percaya seseorang yang kebal memiliki pantangan menyantap sate, dan sajian tersebut berkhasiat meniadakan kekuatan ilmu kebal.

Tak sampai di situ, para pelaku juga sempat memanggil sosok dianggap memiliki pengetahuan terkait hal gaib untuk memastikan tuduhan mereka bahwa MRR kebal.

Kepala belakang MRR bahkan dihantam tabung gas ukuran 3 kilogram, dipukul tong sampah berbahan besi, jari kakinya diinjak kursi panjang lalu diduduki 10 orang secara bersamaan.

"(Pelaku) Memanggil orang yang mengerti susuk. Namanya (korban) enggak pakai apa-apa (hal gaib) ya tenang-tenang saja anaknya. Tapi tetap disiksa di luar akal sehat," ujarnya.

Yusman menuturkan selama disiksa dengan berbagai cara oleh para pelaku keponakannya itu nyaris kehilangan kesadaran karena menanggung rasa sakit luar biasa.

Tapi ketika mendapati MRR nyaris kehilangan kesadaran para pelaku memerintahkan korban untuk beristirahat, dan ketika sudah pulih kembali disiksa secara tak manusiawi.

"Sempat oleng dan diperintahkan oleh orang-orang yang menyiksanya untuk istirahat bila dia sempoyongan. Pelaku itu pas melakukan penyiksaan ketawa-ketawa, senang mereka," tuturnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved