Pilkada Sumsel 2024
Survei Tidak Jadi Pedoman di Pilgub Sumsel, Pengamat: Sejarah Membuktikan Survei Bisa Dikejar
Tingginya hasil survei seorang kandidat bakal calon gubernur tidak serta merta menutup peluang kandidat lain untuk tampil berkonstelasi
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Tingginya hasil survei seorang kandidat bakal calon gubernur tidak serta merta menutup peluang kandidat lain untuk tampil berkonstelasi dengan wacana hanya calon tunggal yang akan melawan kotak kosong di Pilkada Sumsel 2024 nanti.
"Intinya saya rasa survei tidak jadi pedoman, bisa berubah," ungkap Pengamat Politik Ir Herpanto usai menjadi salah satu pembicara diskusi Kaukus Matahari Sumsel, perkumpulan pemuda Muhammadiyah dengan visi misi yang sama, menggelar diskusi bertema "Sumsel Dahulu, Sumsel Sekarang, Sumsel yang Akan Datang" di Gunz Cafe Palembang, Kamis (4/7/2024).
Mantan Sekretaris DPD Partai Golkar Sumsel era dipimpin Ir H Alex Noerdin SH ini mengatakan dari ketiga calon yang digadang maju Pilgub Sumsel 2024 ini semua punya peluang dan kesempatan karena sama-sama punya pengalaman, sama-sama punya wilayah, dan sebagai basic mereka untuk memenangkan pertarungan ini akan mudah.
"Jadi semua punya peluang. Sekalipun saat ini survei itu adalah yang tertinggi Herman Deru. Namun dua calon lainnya Mawardi Yahya dan heri Amalindo ini punya kesempatan untuk mengalahkan," kata Herpanto.
Mantan Ketua Komisi IV DPRD Sumsel ini kalau flashback ke belakang, sejarah membuktikan itu survei bisa dikejar dengan sosialisasi, sehingga elektabilitas itu bisa meningkat bagi calon ini.
"Artinya sejauh mana kemampuan calon selain untuk mengejar survei ini, berkomunikasi dan bersosialisasi dengan masyarakat.
Apabila sosialisasinya memang dipandang realistis dan bisa meningkatkan peran masyarakat berpartisipasi dalam membangun serta meningkatkan ekonomi daerah," papar Herpanto.
Mantan Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumsel menjabarkan sosok kepala daerah kedepan itu hendaknya yang betul-betul bisa memahami wilayah dan daerahnya, potensi ekonomi daerahnya, karakter masyarakatnya dan juga nyambung dengan visi misi yang disiapkan.
Mampu juga untuk menjabarkan visi misi yang ditopang oleh seluruh SKPD sehingga dari otonomi daerah itu bisa terealisasi dengan meningkatnya Indeks pembangunan manusia.
Artinya Indeks pembangunan manusia itu bukti bahwa keterlibatan masyarakat dalam pembangunan itu sudah berjalan sehingga ini sangat penting.
"Jadi sosok pemimpin kedepan itu memang yang punya pengalaman dan punya pengetahuan serta punya wawasan," ujarnya.
Punya pemahaman terhadap wilayah daerahnya serta potensi ekonominya sehingga kita secara tidak memandang kepada siapapun semua calon kepala daerah punya hak dan kesempatan dan punya peluang untuk menang.
Herpanto yang saat ini menjabat Wakil Ketua Bidang Seni dan Budaya DPD Partai Golkar Sumsel mengungkapkan harapan kedepan sebagai warga masyarakat agar bisa menikmati otonomi daerah ini sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam otonomi daerah ialah tujuan demokratisasi, tujuan ekonomi, dan tujuan kesejahteraan masyarakat. Ini yang kita harapkan.
Pilgub Sumsel
Ir Herpanto
Sekretaris DPD Partai Golkar Sumsel
Herman Deru
Mawardi Yahya
Heri Amalindo
Ketua Komisi IV DPRD Sumsel
| Pelantikan 17 Kepala Daerah se-Sumsel Digelar 20 Februari 2025, Empat Lawang Lanjut di MK |
|
|---|
| 8 Kepala Daerah di Sumsel Segera Dilantik Usai MK Menolak Gugatan PHPU, Ada Ratu Dewa-Prima Salam |
|
|---|
| Dari 11 Perkara PHPU di Sumsel, Hanya 1 yang Lanjut ke Pembuktian di MK |
|
|---|
| Pelantikan Gubernur Sumsel 20 Februari 2025, Groundbreaking Tanjung Carat Masuk 100 Hari Kerja HDCU |
|
|---|
| Gugatan Pilkada Sumsel Dinilai Sulit Dikabulkan MK, Pengamat Ungkap 3 Faktor Kunci Menentukan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.