Pilkada Sumsel 2024

Sewa Helikopter Menyala Abangku Penuhi Janji dengan Warga Sumsel, Penglima HDCU: Demi Kecintaannya

Sempat viral video pasangan bakal calon gubernur Sumsel HDCU menggunakan helikopter bertuliskan Menyala Abangku dalam kunjungan ke daerah-daerah.

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Handout
Sempat viral video pasangan bakal calon gubernur Sumsel HDCU (Herman Deru - Cik Ujang) menggunakan helikopter bercat biru dongker dengan lis warna kuning bertuliskan Menyala Abangku dalam kunjungan ke daerah-daerah di Sumsel. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sempat viral video pasangan bakal calon gubernur Sumsel HDCU (Herman Deru - Cik Ujang) menggunakan helikopter bercat biru dongker dengan lis warna kuning bertuliskan Menyala Abangku dalam kunjungan ke daerah-daerah di Sumsel.

Tidak sedikit orang yang melihat mantan gubernur Sumsel dan mantan bupati Lahat dan keduanya merupakan ketua partai Nasdem dan partai Demokrat Sumsel ini merupakan satu-satunya paslongub Sumsel 2024 yang paling siap tarung.   

Panglima Pemenangan Tim HDCU (Herman Deru - Cik Ujang) Kota Palembang, Muhammad Asrul Indrawan mengatakan demi kecintaannya dengan rakyat, ia rela menyewa helikopter untuk memenuhi janji mengunjungi ke daerah-daerah. 

Perlu diketahui Herman Deru khususnya calon gubernur Sumsel itu sudah banyak orang tahu dekat dengan masyarakat. Dibuktikan dengan setiap hari banyak orang berduyun-duyun ke rumah Rumah Kayu Rumah Perjuangan Herman Deru di Taman Kenten dari semua daerah se-Sumatera Selatan.

"Kadang-kadang Bapak Herman Deru ini mereka mengadakan acara di daerah-daerah itu lintas daerah. Dan itu tidak bisa ditempuh dengan jalan darat dalam tempo yang singkat," ungkap Muhammad Asrul Indrawan, Selasa (2/7/2024).

Diterangkan Asrul, suatu hari misalnya datang orang dari Muaraenim atau orang dari Lahat, datang lagi orang dari Banyuasin. Itu kan seperti pada waktu hari Kamis yang lalu itu dia ada kunjungan di empat kabupaten. Palembang, Banyuasin, Muaraenim, Lahat.

"Kalau ditempuh jalan darat ini persoalan, acara itu keburu bubar sebelum dia sampai. Saking cintanya beliau kepada rakyatnya yang sudah mengundang dia," kata Asrul.

Jadi mereka itu datang malam-malam ke rumah Herman Deru bahwa mereka ada acara kawinan, acara dukungan, acara organisasi apapun di daerah-daerah, HD selalu menyambut semua itu.

"Bayangkan se-Sumatera Selatan. Dan dia berpikir dalam tempo singkat tidak bisa melalui darat. Akhirnya dia mempunyai ide bahwa dia harus sewa helikopter jika diperlukan dalam satu hari itu ada empat tempat dengan berbeda lokasi yang jarak tempuh berjam-jam," beber Ketua PW GPK Sumsel. 

Untuk perjalanan menuju Banyuasin, balik lagi ke Palembang, baru ke Muaraenim, baru ke Lahat. Bagaimana caranya dia bisa menghemat waktu dan memenuhi janjinya ke rakyat yang datang ke rumahnya.

"Akhirnya dia sewa helikopter itu. Dan dia tidak sayang keluar uang untuk itu. Ini diartikan bahwa beliau itu dicintai oleh rakyatnya," kata Asrul. 

Ketua DPD ADO Sumsel ini menegaskan tidak ada calon gubernur satupun saat ini pemimpin seperti Herman Deru yang menerima rakyatnya setiap hari, setiap malam di rumah Taman Kenten.

"Boleh cek, ada tidak calon gubernur Sumatera Selatan yang sekarang ini menerima tamu dari seluruh lapisan masyarakat, seluruh daerah 17 kabupaten/kota ini menerima setiap malam," ujarnya.

Hanya Herman Deru demi kecintaan dengan masyarakat, walaupun sekadar perayaan pernikahan sekalipun, walaupun sekadar itu acara paguyuban yang notabene terlalu jauh jarak tempuh, dia akan hadir karena sudah janji.

"Pak Herman Deru orang yang menepati janjinya kepada rakyat. Hadir saya, catat. Dibuat oleh ajudan untuk dijadwalkan. Artinya beliau rela berkorban untuk itu," katanya. 

Setidaknya ada 3 poin yang dipaparkan Asrul terkait dengan komitmen Herman Deru kedekatannya warga.

1. Setiap hari H Herman Deru menerima tamu dari seluruh lapisan masyarakat se-Sumsel. Dan dia mengunjungi warganya, ataupun masyarakat itu memenuhi janjinya kepada masyarakat bahwa dia akan datang.

2. Dia rela berkorban untuk mengeluarkan uang demi mendatangi acara itu dengan cara kalau jarak tempuhnya jauh dia sewa helikopter.   

3. Yang dikatakan bahwa dia orangnya yang selalu mengutamakan rakyat. HD tidak mau rakyatnya yang sudah payah-payah ke rumahnya memberikan undangan, dia tidak hadir. Dia upayakan hadir untuk membalas kedatangan masyarakat tadi. 

Dari hal ini, Asrul memetik kesimpulan melihat cara memimpin seorang pemimpin itu bukan hanya dari bagaimana apa yang dihasilkan. Beda pendapat, beda pandangan politik. Pemimpin yang dicintai oleh rakyat itu bukan semata hasil pembangunannya.

Panglima Pemenangan Tim HDCU Kota Palembang, M Asrul Indrawan yang juga Ketua DPD ADO Palembang bersama Paslongub Sumsel H Herman Deru dan H Cik Ujang
Panglima Pemenangan Tim HDCU Kota Palembang, M Asrul Indrawan yang juga Ketua DPD ADO Palembang bersama Paslongub Sumsel H Herman Deru dan H Cik Ujang (Handout)

Baca juga: 4 Bacakada Terima Rekomendasi PKS, Pilkada Palembang Akankah Dukung YPM-Bahar?

Menurutnya, kalau membangun itu sudah kewajiban pemerintah. Siapapun orang gubernurnya, membangun itu sudah kewajiban dari pemerintah dan ada anggarannya.

Kalau tidak membangun, namanya bukan pemerintah. Tapi bagaimana menarik simpati masyarakat terhadap pemimpinnya itu dibuktikan bagaimana rakyat mencintai pemimpinnya.

"Nah di bagian mana masyarakat yang merasa menolak kalau calonnya cuma satu. Kalau survei sudah bicara tinggi surveinya. Di bagian mana lagi masyarakat yang menolak. Banyakan mana masyarakat yang menolak calon tunggal atau yang menginginkan ada lawan?," kata Asrul.

Ia mengatakan jangan pesimistis. Dan dirinya pun tidak jemawa, tidak merasa hebat, tidak lebih tinggi. Menurutnya ini persoalan keinginan masyarakat. Jika sudah survei.

"Sekarang jika dua calon head to head. Herman Deru di atas 70 persen surveinya itu sama saja keinginan masyarakat calon tunggal. 

Jelas toh? Untuk apa dibahas. Apakah ini tidak boleh? Ini kan amanat undang-undang. Jangan dideskreditkan yang lain. Kalau undang-undang boleh, ya tidak masalah. Tidak ada kemunduran demokrasi, tidak ada yang dipersoalkan di bagian itu," katanya.

Yang dipersoalkan itu sekarang ini kalau ada salah di bagian itu, ya bolehlah ditanggapi dengan cara undang-undang yang ada. Tapi kalau boleh kenapa harus ditolak, kenapa harus dilawan. Jangan bicara tentang mundurnya demokrasi jika undang-undangnya ada.

"Bicaralah bagaimana berusaha berjuang mendapatkan dukungan sehingga bisa maju. Merebut hati partai politik yang saat ini menjada representasi dari masyarakat. Bagaimana menadapat dukungan agar bisa maju di Pilkada Sumsel 2024 ini," kata Asrul.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved