Fakta Baru Kejanggalan Siswa SMP AM Tewas Diduga Disiksa Oknum Polisi, Keluarga Ngadu ke Komnas HAM

Fakta baru kemartian siswa SMP berinisial AM (13) yang diduga akibat penyiksaan oknum polisi di Padang, Sumatra Barat.

Editor: Fadhila Rahma
Istimewa/Tribunpadang
Sosok seorang siswa kelas 1 SMP di Kota Padang, Sumatera Barat, Afif Mualana (AM) (13) ditemukan tewas mengenaskan di bawah Jembatan Batang Kuranji, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji. Korban diduga disiksa oknum polisi 

"Ininya (rusuk kiri) merah, kayak dipukul, memar semua. Hasil otopsinya belum ada," kata Riki.

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Indira Suryani menerangkan ditemukan banyak luka di sekujur tubuh AM.


Kolase Tribun Bogor/istimewa
Ibunda Siswa SMP Menangis diduga tewas disiksa oknum polisi
Kolase Tribun Bogor/istimewa Ibunda Siswa SMP Menangis diduga tewas disiksa oknum polisi ()

"Banyak luka di sekujur tubuh, punggung, telinganya berdarah, pergelang siku penuh lebam," kata Indira Suryani.

Sementara itu, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono berkukuh bahwa luka lebam pada jasad AM diakibatkan benturan batu saat korban lompat untuk menghindari kejaran polisi.

"Di situ bebatuan karena sungai dangkal. Memang ada lebam diduga benturan batu saat Afif melompat dari ketinggian 75 meter," katanya.

Selain itu lebam pada jasad AM pun diakibatkan timbul dari proses pembusukan mayat.

"Saat visum sebelum otopsi itu lebam mayat karena diduga beberapa jam korban ini meninggal," kata Irjen Pol Suharyono.

Ia menduga luka lebam tersebut akibat dari AM melompat dari jembatan ke sungai dengan ketinggian 75 meter.

"Kami masih mendalami penyebab luka itu. Predisksi awal itu adalah terjadi benturan benda-benda, jatuhnya di batu-batu di sungai dangkal dan lebam mayat setelah meninggal," katanya.

Duduk Perkara Kasus

Dilansir dari TribunPadang.com, kasus ini dimulai dari penemuan jasad siswa SMP berusia 13 tahun, AM di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat, pada Minggu (9/6/2024) siang.

AM ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam.

Berdasarkan investigasi, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menduga korban meninggal dunia karena disiksa anggota polisi yang sedang patroli.

"Berdasarkan hasil investigasi LBH, kami melihat almarhum menjadi korban penyiksaan oleh kepolisian diduga dilakukan oleh anggota Sabhara Polda Sumbar," kata Direktur LBH Padang Indira Suryani, Kamis, (20/6/ 2024).

Setelahnya, jenazah korban diautopsi dan keluarga korban menerima fotocopy sertifikat kematian Nomor: SK/34/VI/2024/Rumkit dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.

Sumber:
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved