Pilkada Sumsel 2024
Sangsikan HDCU Bakal Lawan Kotak Kosong, Tim MATAHATI: Demokrasi di Sumsel Telah Mati
Klaim tim HDCU menyatakan kemungkinan bakal melawan kotak kosong mendapat reaksi dari tim MATAHATI (Mawardi Yahya - Anita Noeringhati).
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Klaim tim HDCU (Herman Deru - Cik Ujang) yang menyatakan kemungkinan semua partai mendukung sehingga bakal melawan kotak kosong di Pilkada Sumsel 2024 mendapat reaksi dari tim MATAHATI (Mawardi Yahya - Anita Noeringhati).
"Kalau saya berpendapat terutama Gerindra rasanya tidak mungkin memberikan dukungan kepada Herman Deru kalau ada kadernya yang akan maju. Dalam konteks itu membiarkan kontribusi kader selama Pileg dan Pilpres ini menjadi hal yang naif bagi Gerindra," ungkap Konsultan Tim MATAHATI, Amrah Muslimin SE MSi, Sabtu (22/6/2024).
Kalau seandainya survei saja yang menjadi patokan, Amrah menyatakan maka partai politik ini pragmatis. Sebab menurutnya, dalam memilih calon itu hanya soal tingginya survei, bukan soal tujuan daripada partai itu mendukung semua.
"Kalau sudah begitu, alamat demokrasi di Sumatera Selatan ini sudah tamat, sudah mati," tegas mantan Ketua KPU Sumsel.
Apalagi partai Golkar, partai Gerindra yang notabenennya partai pemenang pemilu yang harus, wajib melihat Indonesia kedepan lima tahun.
Menurutnya Pilkada ini penting untuk melihat sebagai keberlangsungan Pemerintahan Prabowo-Gibran lima tahun yang akan datang.
"Maka dari itu Partai Gerindra sebagai 'miliknya Prabowo' paling tidak harus mengusahakan semaksimal mungkin kadernya untuk jadi kepala daerah supaya sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah itu sinergi," kata Amrah.
Maka dari dasar itulah rasionalitasnya berpikir tidak mungkin akan ada lawan kotak kosong. Kecuali kalau terjadi calon tunggal secara otomatis, pertama saya pastikan partai politik itu pragmatis. Artinya dia hanya melihat survei, bukan soal ideologi kepentingan partai, kader harus bertarung.
"Selama ini apakah Prabowo itu menang sejak 2014 dalam survei, kan tidak. Tetapi dia tetap maju. Makanya pikiran sehat saya mengatakan tidak mungkin kotak kosong itu terjadi," ujarnya.
Ia menyebut sebagai bagian dari masyarakat Sumatera Selatan yang memiliki analisa yang secara akademik bisa dipertanggungjawabkan.
Parpol itu didirikan dalam rangka merebut kekuasaan juga untuk mensejahterakan masyarakat. Dari rasionalitas itulah parpol harus begitu.
Bahwa demokrasi ini pertarungan, iya. Survei itu sebagai alat ukur memang betul. Tapi tidak serta merta itu menjadi satu-satunya alat ukur. Apakah di setiap survei orang yang menang dalam Pilkada/Pilpres itu sudah pasti akan menang.
Dalam konteks beberapa Pilkada, beberapa kali Pemilu tidak terbukti. Artinya pertarungan itu akan tetap terjadi. Maka dari itu partai politik ini selalu mendengungkan memprioritaskan kader.
Karena ketika kekuasaan direbut oleh partai politik dan yang duduk itu adalah kadernya tentu ideologi parpol itu yang akan dibawa oleh kader untuk memimpin.
Amrah masih optimis PIlkada Sumsel 2024 tidak akan melawan kotak kosong. Karena yang pertama soal ideologis parpol.
Baca juga: A Lagan Yakin PDIP Usung Dirinya Nyalon Wawako Palembang, Didorong Kencang Arus Atas dan Bawah
Kemudian Amrah meyakini parpol tidak pragmatis apalagi Gerindra dan Golkar. Yang terakhir kuncinya di Golkar. Apalagi Sumatera Utara sudah diumumkan rekomendasi.
"Kalau faktanya analisa yang saya sampaikan itu salah, saya mengambil kesimpulan demokrasi di Sumatera Selatan sudah mati," pungkasnya.
HDCU Berkemungkinan Lawan Kotak Kosong
Berikut ini ada bocoran terbaru perkembangan dinamika politik Pilkada Sumsel 2024 yang diklaim bakal hanya diikuti satu paslon, HDCU (Herman Deru - Cik Ujang)
"Bapak Haji Herman Deru sekarang itu sedang dalam rangka fit and proper test di berbagai partai besar. Dan termasuk di PPP. Artinya kemungkinan-kemungkinan bahwa partai-partai besar mendukung HDCU itu semakin jelas," ungkap Panglima Pemenangan Tim HDCU Kota Palembang, Muhammad Asrul Indrawan, Sabtu (22/6/2024).
Asrul mengatakan, pasangan HDCU ini sebenarnya di atas kertas dan menurut survei sudah tidak bisa terbendung kemenangannya. Dan diuntungkannya mantan gubernur Sumsel ini sebagai survei tertinggi adalah menarik magnet semua partai untuk mendukung.
Menurut Ketua PW GPK Sumsel, keuntungan dari hasil survei tersebut membuat partai-partai terutama partai-partai yang mandapatkan kursi di DPRD Sumsel membuat ingin mendukung.
"Hampir rata-rata partai sehingga kemungkinan-kemungkinan itu bisa saja hanya ada satu pasang calon nanti yang akan bertarung di PilgubSumsel 2024," katanya.
Asrul yang juga Ketua DPD ADO Sumsel mengatakan kemungkinan-kemungkinan itu pasti akan ada bahwa salah satu dominan penting adalah hasil survei yang tidak pernah turun.
"Artinya HDCU ini disurvei berkali-kali pun ratingnya tidak pernah turun. Malah cenderung naik, sehingga dimungkinkan semua partai akan mendukung beliau dan akhirnya akan ada satu pasang calon di Pilkada Sumsel 2024," pungkasnya.
Jelang Pilkada Sumsel 2024 semakin bergulir partai politik maupun relawan mendukung pasangan HDCU.
Setelah DPP Partai Nasdem dan DPP Partai Demokrat menyerahkan surat rekomendasi dukungan, setidaknya sudah ada dukungan lagi dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang ditandatangani Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Dengan telah memastikan diri satu-satunya Paslongub yang siap maju Pilkada Sumsel 2024, Panglima Pemenangan Tim HDCU Kota Palembang, Muhammad Asrul Indrawan menyatakan Tim Relawan HDCU akan selalu kompak menangkal isu miring untuk memecah belah.
Ia pun mengibaratkan semakin tinggi pohon, maka tiupan angin akan semakin kencang. Sehingga wajar isu-isu miring banyak ditujukan kepada tim HDCU.
"Final pasangan HDCU siap melenggang di Pilkada Sumsel 2024," tegas Muhammad Asrul Indrawan.
Mengenai dukungan yang mengalir kepada pasangan HDCU kata Asrul, itu sudah menjadikan kekuatan bahwa HDCU tidak saja didukung oleh partai-partai nasionalis, tetapi juga partai yang berbasis agama pun Islam khususnya itu mendukung HDCU.
"Dan perlu ditekankan juga bahwa HDCU sudah 100 persen tidak ada keraguan lagi untuk bertarung di Pilkada Sumsel 2024. Artinya pasangan ini sudah fix, sudah final dan satu-satunya yang siap bertarung di Pilgub Sumsel 2024," ujarnya.
Ia menyerukan kepada kawan-kawan relawan khususnya Tim Pemenangan HDCU bahwa HDCU saat ini dipastikan dan Insya Allah partai-partai tersebut tidak berubah untuk mendukung calon lain. Itu yang pertama.
"Kemudian untuk yang kedua, HDCU sudah dipastikan berpasangan dan tidak ada lagi cerita lagi untuk berpisah," tegasnya lagi.
Artinya benar-benar berpasangan sampai dengan selesai. Itu perlu ditekankan kepada kawan-kawan bahwa ini adalah pasangan yang sudah diprediksi paling ideal sepanjang Pilkada Gubernur Sumsel 2024.
"Dan pasangan ini dari awal sampai akhir tidak ada persoalan apapun dan siap bertarung di Pilkada Sumsel 2024," kata Asrul yang juga Ketua DPD ADO Sumsel.
Ia kembali menyerukan agar kawan-kawan relawan tidak usah ragu, tidak usah terlalu banyak mendengar isu-isu tidak bagus, ini sangat membuat kawan-kawan menjadi ragu. Yakinlah bahwa ini pasangan yang sudah dipastikan melenggang ke Pilkada Sumsel 2024.
"Saya selaku Panglima Pemenangan Tim HDCU Kota Palembang mengingatkan kepada relawan di seluruh wilayah Kota Palembang bahwa bergerak cepat, waktu kita tidak terlalu banyak lagi. Segera merapatkan barisan, tidak perlu ragu lagi, ini sudah final pasangan yang paling pas dan siap-siap menuju kemenangan di Pilkada Sumsel 2024," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mengusung, bakal pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru- Cik Ujang (HDCU) pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Sumsel 2024.
Panglima Pemenangan Tim HDCU Kota Palembang, M Asrul Indrawan yang juga Ketua DPD ADO Palembang bersama Paslongub Sumsel H Herman Deru dan H Cik Ujang (Handout)
Baca juga: A Lagan Yakin PDIP Usung Dirinya Nyalon Wawako Palembang, Didorong Kencang Arus Atas dan Bawah
Hal ini sesuai isi SK DPP PKS Nomor 628.8/SKEP/ DPP-PKS/2024, tentang bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumsel periode 2024-2029 dari PKS.
Berdasarkan hasil rapat Dewan Pimpinan tingkat Pusat PKS pasa 10 Juni, yang memutuskan dan menetapkan balongub dan wagub Sumsel periode 2024-2029 kepada HDCU.
SK tersebut, memerintahkan DPW PKS Sumsel untuk mendaftarkan HDCU ke KPU, dan keputusan ini berlaku sejak ditetapkan hingga selesainya Pilgub, dengan bertanda tangan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Sekjen Aboe Bakar Alhabsyi pada 11 Juni 2024.
Sekedar informasi dengan dukungan dari PKS ini, maka HDCU sudah mengantongi 'tiket' kursi di DPRD Sumsel sebanyak 25 kursi dari total 75 kursi yang tersedia, yang sudah melampuy syarat minimal dukungan 15 kursi.
Rinciannya Partai NasDem 10 kursi, Demokrat 8, dan PKS 7 kursi. Jumlah ini dipastikan akan bertambah mengingat komunikasi HDCU antar parpol lainnya terus terjalin.
Matahati
HDCU
Pilgub Sumsel
Herman Deru
Cik Ujang
Mawardi Yahya
Anita Noeringhati
Heri Amalindo
Popo Ali Martopo
Hapal
Ketua KPU SUmsel
| Pelantikan 17 Kepala Daerah se-Sumsel Digelar 20 Februari 2025, Empat Lawang Lanjut di MK |
|
|---|
| 8 Kepala Daerah di Sumsel Segera Dilantik Usai MK Menolak Gugatan PHPU, Ada Ratu Dewa-Prima Salam |
|
|---|
| Dari 11 Perkara PHPU di Sumsel, Hanya 1 yang Lanjut ke Pembuktian di MK |
|
|---|
| Pelantikan Gubernur Sumsel 20 Februari 2025, Groundbreaking Tanjung Carat Masuk 100 Hari Kerja HDCU |
|
|---|
| Gugatan Pilkada Sumsel Dinilai Sulit Dikabulkan MK, Pengamat Ungkap 3 Faktor Kunci Menentukan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.