PPDB di Palembang

Kadisidik Palembang Tantang Buktikan Tuduhan Jual-Beli Bangku PPDB, Hadiah Rp 1 Juta Jika Terbukti

Hadiah yang dijanjikan yakni uang tunai Rp 1 juta dengan catatan temuan jual beli bangku sekolah bisa dibuktikan dengan bukti otentik.

Penulis: Hartati | Editor: Odi Aria
Handout
Kepala Dinas Pendidikan Palembang, Ansori. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kepala Dinas Pendidikan Palembang Ansori menantang siapa saja yang bisa membuktikan suap atau praktek "jual beli" bangku sekolah saat PPDB tahun ini akan diberi hadiah.


Hadiah yang dijanjikan yakni uang tunai Rp 1 juta dengan catatan temuan jual beli bangku sekolah bisa dibuktikan dengan bukti otentik.


"Saya beri Rp 1 juta kalau ada yang bisa mencari atau membuktikan keluhan jual beli bangku sekolah itu," ujarnya, Kamis (20/6/2024).


Ansori mengatakan sayembara itu dibuat agar masyarakat yang merasa dirugikan atau tahu ada praktek jual beli bangku sekolah bisa langsung menunjuk "tersangka" penyuap dan yang diberi suap.

Baca juga: Penyebab SDN 20 Palembang Sepi Peminat Setiap PPDB, Tahun Lalu Hanya Dapat 7 Siswa

Hal ini dilakukan agar pelakunya bisa diberikan pelajaran dan  dijadikan contoh pelaku kejahatan dalam dunia pendidikan dengan praktek yang salah.


:Karena sesuai aturan tidak boleh ada pungli karena masuk sekolah negeri gratis," tegasnya.


Ansori mengatakan, jika ada bukti otentik maka pelaku suap dan yang diberi suap akan sama-sama di sanki bahkan di bawa ke ranah hukum.


"Buktikan pelakunya akan kita pajang dan jadikan contoh biar jadi efek jera," ujar Ansori.

 

Baca juga: Cerita Pilu SD Negeri 20 Palembang tak Dapat Siswa Saat PPDB, Kini Baru Dapat 3 Murid


Dia menyebut sayembara ini akan efektif mengungkap pelaku suap dan pungli karena jika ada yang sudah tertangkap maka akan menunjuk juga pelaku lainnya karena pastinya tidak mau hanya diberikan sanksi sendiri. 


Pasti akan menyeret pelaku suap dan penerima suap lainnya sehingga mudah membongkar praktek jual beli bangku sekolah tersebut.


"Saya tunggu siapa yang bisa membuktikannya," ujar Ansori.

SD Negeri 20 Palembang yang ada Jalan Kancil Putih jadi salah satu sekolah dasar yang tidak ada peserta saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.
SD Negeri 20 Palembang yang ada Jalan Kancil Putih jadi salah satu sekolah dasar yang tidak ada peserta saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024. (Tribunsumsel.com/Linda Trisnawati)


Sayembara ini dibuatnya karena ada postingan yang viral di akun media sosial yang menyebut untuk masuk ke salah satu sekolah negeri harus membayar uang Rp 4 juta.


Bahkan saat sesi wawancara dengan guru, secara terang-terangan diminta apakah siap menyiapkan uang Rp 10 juta saat mendaftar di salah satu SMPN di Palembang.

Kepala Dinas Pendidikan Palembang Ansori dan website PPDB SMP tak bisa diakses.
Kepala Dinas Pendidikan Palembang Ansori dan website PPDB SMP tak bisa diakses. (Kolase)


Viral cuitan itu diposting oleh akun media sosial @palembangterkini.official yang ramai dikomentari ratusan netizen.


Postingan itu sontak menuai pro dan kontra dari netizen karena banyak yang menyangkan mengapa harus menyogok mahal jika memang mampu sekolah sekolah swasta saja.


Banyak juga yang menyangkan praktek jual beli bangku sekolah memang bukan isu dan isapan jempol belaka karena memang ada dan nyata hanya saja berjalan rapi tanpa meninggalkan bukti hitam di atas putih yang sulit dibuktikan.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved