Pilkada Palembang 2024
Hasil Survei Tinggi, Ratu Dewa Bicara Partai Pengusung hingga Pendamping di Pilkada Palembang
"Kalau soal survei, namanya survei silahkan saja dan saya juga tidak mau jumawa terkait dengan itu.
Penulis: Arief Basuki | Editor: Yandi Triansyah
Nama ketua DPC Partai Demokrat Palembang Yudha Pratomo Mahyudin naik signifikan, berada diposisi ketiga sebagai calon walikota Palembang.
Dari survei tersebut terlihat memang Ratu Dewa unggul 38,2 persen Fitrianti Agustinda 23,7 persen, dan disusul Yudha Pratomo 20,5 persen.
Sementara calon lain elektabilitasnya di bawah dua persen seperti Akbar Alfaro, Charma Afrianto, Nandriani Octarina, Firmansyah Hadi, Prima Salam, Syafran Syaropi, Syaiful Padli, Andi Wijaya Busro, Basyaruddin Ahmad, Yulian Gunhar, Baharudin, Rasyid Rajasa, M Hidayat.
Analis Politik Charta Politika, Nachrudin, S.IP mengatakan fakta di lapangan, bahwa memang sosok yang sedang menjabat dalam survei persentasenya akan tinggi, namun juga bisa disusul bahkan bisa turun signifikan.
Survei ini menggunakan metode Multistage Random Sampling 600 responden, kriteria min 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih dengan wawancara tatap muka di seluruh kecamatan Kota Palembang dan margin of error 4 persen.
Dalam uji simulasi enam nama calon walikota memunculkan Ratu Dewa 41,5 persen, Fitrianti Agustinda 26,8 persen, Yudha Pratomo 21,2 persen, Prima Salam 1 persen, M Hidayat 0,8 persen dan Rasyid Rajasa 0,5 persen serta massa yang belum menentukan pilihan 8,2 persen.
Demikian juga uji simulasi tiga nama, Ratu Dewa 42,5 persen, Fitrianti Agustinda 27,3 persen , Yudha Pratomo 21,8 persen, dan massa yang belum menentukan pilihan sebesar 8,3 persen.
“Kalau dilihat dari simulasi tiga nama, Elektabilitas Yudha Pratomo naik signifikan mengejar Fitrianti Agustinda dan Ratu Dewa, hal ini terpengaruh karena kerja politik Yudha efektif dan efisien serta Program-Program nyata yang sampai saat ini telah berjalan dan sangat menyentuh masyarakat. Sedangkan Fitri cenderung stagnan karena mungkin tidak ada dukungan lagi lingkar pejabat dan Ratu Dewa trendnya turun karena permasalahan banjir, macet dan terlihat kesalnya masyarakat karena kerja PJ walikota dicampur adukan dengan sosialiasi untuk pencalonan diPilkada Walikota nanti” ujar pengamat politik sumsel, Haekal Al Haffafah.
Direktur Eksekutif Indonesian Democracy Study Center (TERAS INDONESIA) ini menyebut beberapa faktor kenapa terlihat nama Yudha terus naik di Pilwako nanti.
Pertama, kerja-kerja politik Yudha Pratomo efektif dan efisien, program-program yang sampai saat ini telah berjalan dan sangat menyentuh masyarakat, pertemuan-pertemuan dengan warga, kerja-kerja door to door di lapangan maupun sebaran masif alat kontak baliho dan spanduk.
“Jika dilihat dari simulasi tiga nama, wajar saja kalau nama Ratu Dewa masih tinggi dan kita lihat nanti setelah hari ini tidak menjabat lagi sebagai PJ Walikota” pungkas Haekal.
Nandriani Titipkan Harapan untuk Palembang yang Lebih Baik di Tangan Ratu Dewa-Prima Salam |
![]() |
---|
Legowo Kalah di Pilkada 2024, Yudha Pratomo Mahyuddin Siap Bantu Ratu Dewa Bangun Palembang |
![]() |
---|
KPU Segera Tetapkan Ratu Dewa-Prima Salam Jadi Walikota dan Wakil Walikota Palembang Terpilih |
![]() |
---|
Yudha Pratomo Ucapkan Selamat ke Ratu Dewa-Prima Salam Pasca Putusan MK : Semoga Amanah |
![]() |
---|
Ratu Dewa Ajak Masyarakat Palembang Bersatu Usai Putusan MK : Mari Bangun Palembang yang Lebih Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.