Kabupaten PALI Tingkat Kerawanan Peredaran Narkoba Cukup Tinggi, Polres PALI: Kesulitan Berantasnya

Desa Air Itam Kabupaten PALI Tingkat Kerawanan Peredaran Narkoba Cukup Tinggi, Polres PALI Akui Kesulitan Berantasnya

Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: adi kurniawan
Handout
AKBP Pauziah Kepala BNNK Kota Prabumulih sebut Kabupaten PALI tingkat kerawanan peredaran narkoba cukup tinggi ini dikatakannya saat menghadiri pemusnahan barang bukti narkoba di Polres PALI, Kamis (13/6/2024). 

SRIPOKU.COM, PALI -- Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Prabumulih menyebut salah satu Desa diwilayah Kecamatan Penukal Kabupaten PALI menjadi tempat kerawanan peredaran narkoba tinggi di Sumatera Selatan.

Hal tersebut disampaikan AKBP Pauziah selaku Kepala BNNK Prabumulih saat menghadiri pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu seberat 5,5 kilogram di Polres PALI pada Kamis (13/6/2024).

AKBP Pauziah mengatakan data tersebut diperoleh nya dari hasil penangkapan yang dilakukan oleh BNNK Prabumulih, yang mana kebanyakan barang bukti narkoba tersebut berasal dari Desa Air Itam Kecamatan Penukal Kabupaten PALI.

Oleh karena itu saat ini Desa Air Itam mendapatkan stigma lebeling negatif dengan tingkat kerawanan peredaran narkoba cukup tinggi.

"Ini yang sedang kami dalami, sedang kami cari informasi lebih detail. Karena ini sudah banyak informasi yang masuk, wilayah Kabupaten PALI ini seolah-olah menjadi tempat pengepul, karena menjadi penyuplai narkoba ke daerah-daerah di Sumsel," kata AKBP Pauziah, Kamis (13/6/2024).

Ia juga menjelaskan pola masuknya Narkoba dalam jumlah besar ke Kabupaten PALI tersebut melalui jalur sungai dan jalur darat.

Lanjutnya, setelah masuk ke Kabupaten PALI, barang haram tersebut informasi juga dipecah-pecah ke beberapa wilayah di Kabupaten PALI.

Kemudian narkoba tersebut baru dikeluarkan ketika ada pesanan dari wilayah Kabupaten lainnya.

"Kami beberapa waktu lalu, BNNP Sumsel dan BNNK Prabumulih berkunjung ke Desa Air Itam. Kami memberikan sosialisasi disana terkait bahaya Narkotika ini. Mengapa kami memilih Desa itu, karena secara nasional Desa Air Itam sudah terlabeling negatif sebagai daerah yang rawan narkotika," ujarnya.

Menurutnya hal tersebut terbukti dari beberapa kali upaya paksa yang dilakukan Polres maupun Polda dan BNNK untuk mengambil seseorang yang diduga pelaku narkoba diwilayah itu dihalangi oleh masyarakat. 

"Nah, menghalang-halangi inilah salah satu yang membuat kenapa proses pemberantasan narkoba ini menjadi sulit. Oleh karena itu wilayah Desa Air Itam menjadi perhatian serius dari kami BNNK Prabumulih maupun Polres PALI untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar dapat bersinergi dalam pemberantasan narkoba," ungkapnya.

Pauziah juga menuturkan masyarakat Desa Air Itam pun sudah merasa gerah terhadap stigma negatif ini.

"Namun hal ini baik juga, karena dengan stigma negatif ini masyarakat akan bersikap terbuka untuk bersinergi membantu BNN maupun pihak kepolisian untuk memberantas dan memerangi peredaran narkoba," tuturnya.

Lebih jauh diungkapkannya untuk pemetaan daerah itu ada kategori aman, siaga, waspada dan rawan. Sementara Kabupaten PALI khususnya diwilayah Desa Air Itam masuk kategori rawan narkoba.

"Kenapa dikatakan rawan, karena dari beberapa kali kita melakukan upaya penangkapan terhadap bandar, kurir setelah kita tanya ternyata barang bukti tersebut berasal dari Desa Air Itam. Tapi Alhamdulillah dengan diberikan sosialisasi, masyarakat Air Itam siap mendukung BNN dan Polri untuk mewujudkan Desa Air Itam sebagai Desa yang Bersinar ( Bersih dari narkoba) ,"ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved