Kasus Vina Cirebon

Teman Kecil Jadi Saksi Pegi Kejar Vina, Motor Smash Pink jadi Petunjuk, Sesuai dengan Jejak Digital

Sebelum pengungkapan kasus tersebut, polisi telah memeriksa saksi yang mengaku melihat keberadaan

Editor: Fadhila Rahma
Kompas TV
Motor Smash pink jadi petunjuk temukan Pegi. 

Namun saat Perong hendak berbicara, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast buru-buru melarangnya.

"Hak tersangka nanti di sidang pengadilan. Agar tertib," ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast, dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV.

Mendengar arahan tersebut, dua polisi yang berdiri di belakang Perong pun bertindak.

Mereka lantas menarik dan menutup mulut Perong agar tidak jadi berbicara depan awak media.

Ogah mengikuti instruksi, Perong langsung mengutarakan unek-uneknya setelah ditangkap atas kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Ada dua fakta versinya yang diungkap Perong depan awak media.

Pertama, Perong membantah dirinya terlibat dalam pembunuhan Vina dan Eki delapan tahun lalu.

Perong bahkan mengaku rela mati untuk membuktikan ucapannya itu.

Diakui Perong, nama Robi Irawan itu adalah nama gaulnya.

"Kenapa ganti identitas?" tanya wartawan.

"Tidak, nama panggilan saya itu, (Robi) itu nama gaul saya," ujar Perong.

Sambil digiring kepolisian, Perong terus menyangkal keterlibatannya dalam kasus Vina Cirebon.

"Saya tidak pernah melakukan pembunuhan itu, itu fitnah, saya rela mati, tidak, tidak" tegas Perong.

Sebelumnya, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengurai peran Perong dalam pembunuhan Vina dan Eki.

Berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian, Perong disinyalir adalah dalang di balik pembunuhan Vina dan Eki delapan tahun lalu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved