Pilkada Sumsel 2024

MATAHATI Lebih 'Make Sense' Bakal Mampu Tandingi HDCU Ketimbang MAHAR, Pengamat Ungkap Alasannya

Anita Noeringhati jadi pasangannya Mawardi Yahya dinilai lebih masuk akal mampu menandingi HDCU (Herman Deru - Cik Ujang) ketimbang Hanojoyo

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Handout
Pasangan Balon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel MATAHATI (Mawardi Yahya - Anita Noeringhati) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Hadirnya tokoh gender Anita Noeringhati yang menjadi pasangan barunya Mawardi Yahya untuk maju Pilkada Sumsel 2024

dinilai lebih masuk akal (make sense) bakal mampu menandingi HDCU (Herman Deru - Cik Ujang) ketimbang pasangan lamanya MAHAR (Mawardi-Harnojoyo).

"Paling tidak, secara politik tentu pilihan Mawardi terhadap Anita Noeringhati ini lebih 'make sense' buat saya ketimbang

dia berpasangan dengan Harnojoyo," ungkap Pengamat Sosial Politik Ade Indra Chaniago MSi kepada Sripoku.com, Sabtu (18/5/2024).

Menurut kandidat Doktor Ilmu Politik dari Universitas Indonesia, lebih masuk akal bahwa duet MATAHATI ini memenangkan kontestasi karena Anita Noeringhati presentasi Jawa cukup signifikan di Sumsel.

"Ada kantung-kantung transmigrasi seperti di OKI, Muba, Banyuasin. Saya ambil contoh kasus kemenangan Iwan Prayitno di Sumbar.

Kita tahu penentu kemenangan Irwan Prayitno di Kabupaten Damasraya yang mayoritas di sana adalah transmigran," kata Ade.

Persoalannya kenapa Irwan Prayitno menang karena namanya (akhirannya) O dianggap orang Jawa. Padahal Irwan Prayitno itu Datuk di Minangkabau.

"Nah ini yang luar biasa dari karakter pemilih Jawa karena cukup samikna waatokna mereka dengan sepuh mereka. Sehingga peluangnya akan jauh lebih besar kalau duet ini

betul-betul terjadi antara Mawardi dengan Anita melawan Herman Deru - Cik Ujang. Saya yakin Mawardi-Anita yang akan melenggang ke Griya Agung atau Kapten Rivai. Itu alasannya," beber Ade.

Dosen Stisipol Chandradimuka ini menyebut kalau mencermati dinamika terakhir ini agak menarik khususnya di Pilgub.

Karena yang pertama kali deklarasi itu adalah pasangan Mawardi Yahya - Harnojoyo (MAHAR). Akan tetapi di tengah jalan sepertinya ada persoalan.

Kalau dilihat sederhana saja persoalannya, soal kendaraan politik saja. Karena kalau saya lihat Herman Deru cukup cerdas ketika melihat

Mawardi dengan Harnojoyo ini deklarasi, tentu bahasanya itu agak cemas dia melakukan antitesa supaya pasangan ini tidak lebih baik dari mereka.

"Kita tahu Cik Ujang tidak pernah terdengar selama ini bahwa dia akan maju di provinsi. Karena kita tahu dia ini kan santer akan kembali untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Lahat," ujarnya.

Mantan Gubernur Sumsel Herman Deru melihat bahwa kalau dilihat Mawardi sama Harnojoyo ini dua-duanya bukan ketua partai. Sedangkan Mawardi merupakan Dewan Pembina DPP Gerindra dan Ketua TKD Prabowo-Gibran kemarin.

Tapi Harnojoyo kan meskipun Walikota Palembang dua periode, dia sendiri kan bukan ketua partai hari ini. Ketua partainya Cik Ujang. Artinya akses ke partai itu Cik Ujang yang punya.

"Nah Herman Deru menurutku jeli melihat ini. Makanya dia gandeng Cik Ujang. Dampaknya kita tahu bahwa Mawardi mulai melakukan langkah-langkah taktis dan strategis," katanya.

ade pengamat
Pengamat Sosial dan Politik Ade Indra Chaniago MSi

Baca juga: Herman Deru Siapkan Tanggal Deklarasi Berpasangan Cik Ujang, Berharap Diusung Banyak Parpol

Salah satunya kemarin viral Mawardi bersama Anita Noeringhati yang merupakan Ketua DPRD Sumsel, Ketua Harian DPD Partai Golkar Sumsel menghadap Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Didampingi Ketua DPD Partai Golkar Sumsel Bobby Adhityo Rizaldi dan Tokoh Senior Partai Golkar Drs H Kahar Muzakir.

Kalau dilihat kombinasi hari ini kalau itu terjadi maka Ade Indra Chaniago yakin pasangan MATAHATI ini akan melenggang.

"Karena berbeda dengan pasangan Herman Deru. Kalau Herman Deru kan menggandeng Cik Ujang karena ada kendaraan politik. Akan tetapi Cik Ujang belum populer (Pilgub) karena dikenal orang di Lahat," kata Ade.

Meski seperti diketahui dalam konteks politik elektoral ini Cik Ujang itu tidak populer tapi dia punya isi tas. Sementara Anita Noeringhati dia punya popularitas dan isi tasnya ditopang oleh Mawardi.

"Jadi kupikir kalau pertarungannya di sini, selesai. Dan pasangan MATAHATI ini akan melenggang terjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel ," katanya.

Itu menurut Ade kalau melihat kombinasi peta politik hari ini. Tapi ini masih sangat cair, dinamikanya masih terus berjalan dan sangat dinamis dan apapun masih sangat mungkin terjadi.

Cuma persoalan kedepan agak sulit ada apa? Apakah masing-masing pasangan ini fiks dapat pasangan politik apa tidak ini juga agak sulit kita untuk memastikan.

Karena kerja-kerja politik, komunikasi politik masih terus berjalan sampai hari ini. Kita lihat saja seperti apa dinamikanya dan tentu dari dinamika kedepan kita bisa prediksi seperti apa. Tapi kalau hari ini kondisinya seperti itu.

Seperti diketahui saat ini santer akan ada tiga paslongub Sumsel 2024 nanti yang sudah ramai tersebar di media sosial, maupun di timses para bakal calon.

Selain H Herman Deru SH MM (Ketua DPW Nasdem Sumsel/mantan Gubernur Sumsel) yang akan bergandengan dengan H Cik Ujang SH (Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel/mantan Bupati Lahat).

Kemudian ada Ir H Mawardi Yahya (Dewan Pembina DPP Partai Gerindra/mantan Wagub Sumsel) yang

akan berpasangan dengan Dr Hj RA Anita Noeringhati SH MH (Ketua DPRD Sumsel/Ketua Harian DPD Partai Golkar).

DR Ir H Heri Amalindo MM Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang juga Wakil Ketua DPD PDIP Sumsel santer bakal

berpasangan dengan Bupati OKU Selatan Popo Ali Martopo B.Commerce yang merupakan pengurus DPD Partai Golkar Sumsel.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved