Breaking News

Pilkada Sumsel 2024

Santer Mawardi - Anita Bakal Diusung 5 Partai Ini, Berikut Tanggapan Panglima Perang MAHAR

Mawardi Yahya bakal beralih menggandengan Anita Noeringhati untuk menjadi wakil pasangannya maju Pilkada Sumsel 2024.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Handout
Bakal Calon Gubernur Sumsel Ir H Mawardi Yahya dikabarkan bakal beralih menggandeng Ketua DPRD Sumsel Dr Hj RA Anita Noeringhati SH MH untuk menjadi wakil pasangannya maju Pilkada Sumsel 2024. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Bakal Calon Gubernur Sumsel Ir H Mawardi Yahya dikabarkan bakal beralih menggandeng

Ketua DPRD Sumsel Dr Hj RA Anita Noeringhati SH MH untuk menjadi wakil pasangannya maju Pilkada Sumsel 2024.

Bahkan beberapa grup whattaspps tersebar kabar Mawardi Yahya yang merupakan Dewan Pembina DPP Partai Gerindra ini bakal diusung 5 partai ini.

1. Gerindra, 2. Golkar, 3. PKS, 4. PKB, 5. Hanura

Ini setelah santer isu koalisi MAHAR (Mawardi-Harnojoyo) bubar pasca mantan Walikota Palembang yang juga mantan Ketua DPC Partai Demokrat Palembang ini tidak dapat mendapatkan restu DPP Partai Demokrat.

Tiket partai berlambang Mercy ini sudah dipegang oleh mantan Bupati Lahat H Cik Ujang SH yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel dan siap menerima pinangan untuk menjadi pasangannya H Herman Deru SH MM.

Sedangkan informasi yang berkembang upaya Harnojoyo untuk mendapatkan tiket ke partai lain seperti Golkar juga terhalang

dengan aturan partai tersebut bakal mengusung internal kader partainya, Anita Noeringhati, Singa Betina Parlemen.

"Belum tentu on proses (soal lima parpol pengusung). Langkah-langkah politik masih dilakukan," kata Panglima Perang Tim Pemenangan MAHAR, Ir H Syahrial Oesman MM

ketika dikonfirmasi terkait isu mantan Wakil Gubernur Sumsel Ir H Mawardi Yahya bakal berpasangan dengan Ketua DPRD Sumsel Dr Hj RA Anita Noeringhati SH MH yang juga Ketua Harian DPD Partai Golkar Sumsel.

Sebelumnya Gubernur Sumsel 2003-2008 masih belum bisa memastikan kebenaran kabar bubarnya koalisi pasangan MAHAR. 

Nasib pasangan Mawardi Yahya-Harnojoyo setelah Cik Ujang dipinang Herman Deru maju di Pilkada Sumsel 2024.
Nasib pasangan Mawardi Yahya-Harnojoyo setelah Cik Ujang dipinang Herman Deru maju di Pilkada Sumsel 2024. (Kolase Sripoku.com)

Baca juga: Dewa - Dayat Menguat, Pasca Dikabarkan Kantongi Tiket PKB Maju Pilwako Palembang

"Belum saatnya karena keputusan politik antara Pak Mawardi dengan Pak Harnojoyo belum terjadi. Itu saja yang bisa saya sampaikan.

Mungkin dalam waktu dekat ada bagaimana pisah atau tidaknya. Bisa jadi bisa tidak. Kalau terjadi tidak berpasangan, Pak Harnojoyo tetap membantu Pak Mawardi dengan latarbelakangnya," kata SO.

Mantan Ketua DPW Partai Nasdem Sumsel ini juga sempat mengucapkan selamat ketika ditanya tanggapannya bakal berkoalisinya HD-CK (Herman Deru - Cik Ujang) Nasdem-Demokrat.

"Ya kita ucapkan selamat," kata SO yang offroad.

 

Herman Deru - Cik Ujang Romantis

Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur Sumsel Herman Deru dan Cik Ujang mulai menebar kemesraan.

Dua tokoh ini belakangan disebut-sebut bakal berpasangan di Pilkada Sumsel 2024 terlihat pada postingan beberapa video bikin romantis berjalan bergandengan tangan. 

Munculnya nama Cik Ujang (Ketua DPW Partai Demokrat Sumsel) sebagai bursa Cawagub Sumsel yang bakal mendampingi HD

seakan mengejawantahkan keberadaan kader Demokrat Harnojoyo yang akan mendampingi Mawardi Yahya.

"Secara komunikasi simbolik kemesraan HD - Cik Ujang seakan memberikan pesan kepada rivalnya bahwa ini lho tokoh besemah yang

tidak hanya sekedar memiliki basis tetapi sumber daya politik," ungkap Peneliti Public Trust Institute Bung Fatkurohman. 

Bung FK mengatakan untuk saat ini dalam perspektif dramaturgi, kemesraan HD - Cik Ujang masih dilihat sebagai drama politik panggung depan sebagai bagian dari komunikasi politik dan strategi pencitraan.

"Dilihat dari sisi panggung belakang desain politik pemenangan, saya belum yakin bahwa ini bakal berpasangan," ujarnya.

Ada beberapa alasan untuk menjelaskan hal ini. Menurut Bung FK sapaannya, alasan pertama desain pasangan akan sangat tergantung dinamika politik nasional dan keputusan akhir tetap menjadi porsi DPP partai pengusung.

Alasan selanjutnya, mencairnya hubungan Surya Paloh dan Prabowo pasca pilpres tentu ini harus juga dilihat secara dimensi politik lokal.

"Saya melihat munculnya Mawardi sebagai kader dan tokoh Gerindra Sumsel sebagai bakal calon Gubernur Sumsel sejak dini,

dilihat sebagai langkah strategi politik untuk melihat peta politik dan kalkulasi peluang hingga jelang pendaftaran ini," kata Bung FK.

Mantan Sekjen IKA Fisip Unsri ini menyebut, jika berdasarkan analisis survei nantinya peluang untuk menang tipis mungkin saja HDMY akan kembali bersatu jelang pendaftaran.

"Melihat melekatnya hubungan Prabowo dan Bang Surya Paloh," ujar Koordinator Wilayah Public Trust Institute ini.

Dia menambahkan hingga Juli mendatang belum bisa ditafsirkan secara pasti tentang pasangan dan koalisi yang ada hanya penjajakan dan komunikasi politik.

"Untuk saat ini, kemesraan HD-Cik Ujang atau Mawardi - Harnojoyo atau Anita Noeringhati, saya melihat masih sebatas gimik politik panggung depan dalam istilah

teori Dramaturgi. Semua akan diukur dan diputuskan di Jakarta, jadi siapa yang bisa menjamin jika HDMY tidak mungkin berpasangan lagi Agustus mendatang," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved