Maju Pilgub Sumsel HAPAL Koalisi PDIP-Golkar? Golkar Akui Popo Ali Masih Pengurus Provinsi

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Mencuatnya Bakal Calon Gubernur Sumsel DR Ir H Heri Amalindo MM yang santer bakal berpasangan dengan Popo Ali Martopo B.Commerce bisa jadi bakal menjadi koalisi PDI Perjuangan dengan Partai Golkar.

Seperti diketahui Bupati PALI Heri Amalindo merupakan Wakil Ketua DPD PDIP Sumsel. Sedangkan Bupati OKU Selatan Popo Ali Martopo merupakan pengurus DPD Partai Golkar Sumsel.

Seandainya keduanya betul-betul diusung kedua partai besar ini maka akan sangat memungkinkan cukup kursi. 

Dari total 75 calon legislatif (caleg) yang terpilih dari berbagai Daerah Pemilihan (Dapil) di Sumsel, Golkar meraih 12 kursi. Sementara PDIP menempati posisi keempat dengan 9 kursi. 

Ketua Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Sumsel 2 DR Hilmin SPdi MPdi  mengakui Popo Ali itu memang pengurus Golkar di Provinsi Sumatera Selatan.

Akan tetapi terkait santer maju PIlgub Sumsel menurutnya itu belum menjadi keputusan partai.

"Saya kira itu masih inisitif beliau (Popo Ali) pribadi," ungkap Hilmin, Jumat (12/4/2024).

Menurut Hilmin, hingga kini Popo Ali sebagai kader partai golkar belum pernah ada pembicaraan maupun koordinasi terkait apa skema dan rencananya maju PIlgub Sumsel dengan pemenangan pemilu DPD Partai Golkar Sumsel.

"Maka saya kira itu boleh-boleh saja siapapun juga kader golkar atas inisiatif pribadi untuk mendeklarasikan diri sah-sah saja. Tetapi itu belum menjadi keputusan partai.

Karena mekanisme dan tahapan kita belum masuk," kata Hilmin.

Mantan Anggota Fraksi Demokrat DPRD Ogan Ilir ini mempersilahkan saja kalau ada kader partai yang berkeinginan maju. Justru  akan lebih baik punya kreativitas, punya inisiatif.

"Akan tetapi saya tegaskan lagi itu belum keputusan partai, baru inisiatif pribadi beliau. Beliau belum ada koordinasi dengan kami sebagai pemenangan pemilu," ujar Hilmin.

HIlmin mengatakan, pihaknya juga akan melihat visi misinya, programnya apa. Lalu akan mempertimbangkan hasil survei sehingga juga akan mempertimbangkan koalisi dengan siapa.

"Karena tidak mungkin juga kita memaksakan diri untuk koalisi kehendak kita sendiri. Tentu koalisi itu bisa menyeimbangkan.

Saling memberikan kontribusi dan saya kira golkar masih tetap akan tetap mengusung calon gubernur. Belum kita buka opsi untuk wakil gubernur," pungkasnya.