Deklarasi Bacawako Rasyid Rajasa Pasca Lebaran, Optimis 7 Bulan Sosialisasi Rebut Hati Warga

Hingga kini kata Joncik, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan beberapa partai untuk bisa nantinya Rasyid yang diusung PAN ini bisa maju Pilwako Palembang. 

"PAN bisa berkoalisi dengan Gerindra, Nasdem, Demokrat, banyak. Semua masih cair. Tapi semua kita sudah komunikasi seperti dengan Bu Cici Gerindra, dengan Golkar juga," katanya. 

Baca juga: Ultras Desak Presiden Sriwijaya FC Carikan Dana Talangan, Atasi Tunggakan Gaji Pemain

Rasyid Rajaa Sosok Humble, Setia, Smart

Joncik yang juga Ketua MW KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) Sumsel memuji Rasyid Rajasa ini merupakan sosok yang luar biasa, slow dan berlatar belakang pendidikan tamat luar negeri, dan sangat komit.

"Wongnyo sangat komit. Bayangkan sudah tahu pacarnya kanker, umurnya sudah diprediksi tidak akan lama lagi, tetap dia nikahi 2017. Rasyid tetap berketetapan hati tetap nikah.

Sampai sekarang masih setia ziarah terus ke makamnya (Adara Taista). Sosok yang luar biasa, Humble, smart. Insya Allah tidak mundur lagi. Di DPP beliau salah satu Wakil Ketua," kata Joncik.

Seperti diketahui orangtuanya Rasyid yakni Hatta Rajasa selain mantan Cawapres RI, juga mantan Menteri Perhubungan, mantan Menko Perekonomian RI.

Rasyid sendiri kelahiran 21 Mei 1990 ini memutuskan untuk berkiprah di dunia wirausaha sejak selesai menempuh pendidikan di University of East London tahun 2014. Sejak 2022 ia menjabat sebagai direktur di Arthindo Group.

Mengawali karier politiknya di PAN, pada tahun 2022 ia terpilih sebagai Ketua DPD PAN Kota Bandung. Rasyid mencalonkan diri Caleg DPR RI dari PAN di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat 1 yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi untuk pemilu legislatif tahun 2024

Sejak menyelesaikan studi di Inggris, 2014, M Rasyid Rajasa memutuskan untuk
berkiprah di dunia wirausaha. Sejak di bangku sekolah menengah, Rasyid memiliki
kepedulian untuk membantu sesama.

Misalnya, bersama teman-temannya, kerap terlibat dalam berbagai organisasi dan kegiatan di sekolah. Bahkan saat menempuh studi di London, 2010, ia cukup aktif di organisasi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI),
London. Maka tak heran bila beberapa tahun setelahnya, ia tertarik mengenal
politik—dunia yang juga kental dengan membangun jaringan dan berorganisasi.

Ditambah dengan lingkungan keluarganya yang dekat dengan politik, Rasyid
mendapatkan pengetahuan politik langsung dari ayahnya, M Hatta Rajasa. Beliau
memulai kariernya di DPR RI, hingga menjadi menteri, 2001-2014. Hatta juga
tercatat sebagai pendiri PAN, Sekjen, bahkan Ketua Umum.

Rasyid tertarik dengan PAN setelah membaca visi partai yang diantaranya, “…mewujudkan masyarakat madani yang adil dan makmur…”. Baginya, itu bukan sekedar kalimat retoris semata, melainkan
kebutuhan kolektif bangsa Indonesia untuk mewujudkan amanat Sila Kelima
Pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara sejahtera. Syaratnya, pembagian
kue pembangunan harus merata, sehingga gap antara kelas atas dan bawah.
Rasyid mengaku ia sangat concern pada isu tersebut, yang kebetulan jika kita bicara
mengenai kue pembangunan, tak lepas dari kebijakan bidang ekonomi, bidang yang
digelutinya.