Pilkada 2024

HD-JM Maju Pilgub Sumsel 2024, Coba Ulangi Koalisi Saat Usung HDMY 2018 

Majunya HD-JM di Pilgub Sumsel 2024 nanti dinilai mencoba mengulangi koalisi saat mengusung HDMY pada Pilgub Sumsel 2018 lalu.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Mantan Gubernur Sumsel H Herman Deru SH MM yang digadang bakal mendapatkan pendamping Cawagubnya DR H Joncik Muhammad SSi SH pada Pilgub Sumsel 2024 nanti 

SRIPOKU. COM, PALEMBANG - Mantan Gubernur Sumsel H Herman Deru SH MM yang digadang bakal mendapatkan pendamping Cawagubnya DR H Joncik Muhammad SSi SH pada Pilgub Sumsel 2024 nanti, dinilai mencoba mengulangi koalisi saat mengusung HDMY pada Pilgub Sumsel 2018 lalu.

Seperti diketahui Herman Deru merupakan Ketua DPW Partai Nasdem Sumsel. Sedangkan Joncik Muhammad mantan Bupati Empatlawang ini merupakan Sekretaris DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sumsel.

"Ini mencoba koalisi lama waktu HDMY dulu kan adalah Nasdem, PAN sama Hanura. Sepertinya ini akan mencoba kembali koalisi 2018 lalu," ungkap pengamat politik Drs Bagindo Togar Butar Butar kepada Sripoku.com, Selasa (19/3/2024).

Meskipun kalau merujuk koalisi nasional, tentu ini akan sangat berlawanan. Nasdem pengusung Paslon Capres-Cawapres 01 Anies_Cak Imin. Sedangkan PAN mengusung Paslon Capres-Cawapres 02 Prabowo-Gibran. 

Pengamat politik Drs Bagindo Togar Butar Butar
Pengamat politik Drs Bagindo Togar Butar Butar (Handout)

Baca juga: Daftar 10 caleg DPR RI yang memperoleh suara terbanyak se-Nasional, Ada Wong Sumsel

 

"Memang kalau secara koalisi nasional berbeda. Tapi namanya politik itu conditional. Ini kan acuannya koalisi lama. Sedangkan namanya politik conditional, semua masih memberi peluang," ujar Direktur Eksekutif Forum Demokrasi Sriwijaya (Fordes).

Seperti diketahui komposisi 75 kursi partai di DPRD Sumsel yang akan dilantik hasil Pileg 2024 lalu yakni Partai Golkar 12 kursi, Partai Gerindra 11 kursi, Partai Nasdem 10 kursi, PDIP 9 kursi, Demokrat 8 kursi, PKS 7 kursi, PKB 7 kursi, PAN 6 kursi, PPP 2 kursi, Hanura 1 kursi, Perindo 1 kursi, dan PKN 1 kursi.

"Misalnya HD-JM diusung Nasdem 10 tambah PAN 6 jumlahnya 16 kursi. Mencukupi kan. Apalagi kalau kembali ditambah Hanura. Sedangkan MAWAR kalau diusung Gerindra 11 kursi ditambah Demokrat 8 kursi jadi 19 kursi, memenuhi juga," kata Bagindo.

Mantan Ketua IKA Fisip (Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Unsri ini menyebut untuk potensi lumbung suara Joncik Muhammad bisa dari simpul-simpul selain dari PAN, juga KAGAMA, HMI, itulah yang menjadi simpul-simpul dia yang akan dimobilisasi. budget massanya dari HMI, KAGAMA, masyarakat Basemah dan PAN.

"Ditambah dengan Herman Deru dari masyarakat suku Komering, Nasdem, dan juga dari NU. Pertarungan cukup sengit. Tapi kita lihat peluang lain masih ada. Sekarang Golkar kemana? Apakah Golkar kursi terbanyak," ujarnya. 

Sementara PDIP kemungkin bakal mengusung kadernya Dr Ir H Heri Amalindo MM yang saat ini masih menjabat Bupati PALI. PDIP sendiri kalau di nasional itu koalisinya dengan PPP dan Hanura.  Heri Amalindo ini digadang-gadang bakal berpasangan dengan Bupati OKU Selatan Popo Ali Martopo. 

"Kita jangan salah memahami, Herman Deru Bakal Calon, Joncik Bakal Calon, Harnojoyo Bakal Calon, Mawardi Bakal Calon. Semua itu masih dalam tataran Bakal Calon. Jadi ruang itu masih terbuka, masih cair," pungkasnya.

Joncik Muhammad sendiri mengaku partainya terbuka berkoalisi dengan partai manapun. 

Termasuk partai NasDem yang diketuai Herman Deru untuk berkoalisi, meski di Pemilu Presiden (Pilpres) lalu PAN dan Nasdem berseberangan dalam dukungan, sebab koalisi Pilkada dianggapnya cenderung cair. 

"Prinsip kita cair (koalisi), tidak mungkin sama seperti pusat dan sangat susah untuk ke bawah, dan koalisi itu cair sekali.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved