Pilkada 2024
Dijagokan Jadi Pasangan Herman Deru di Pilgub Sumsel, Mantan Walikota Nanan Sadar Diri
SN Prana Putra Sohe tertawa saat dijagokan bakal menjadi Calon Wakil Gubernur Sumsel pendamping Herman Deru di Pilgub Sumsel, 27 November 2024 nanti.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Lalu, untuk pasangan mantan Gubernur Sumsel H Herman Deru-SN Prana Putra Sohe, perpaduan Nasdem dan PKB. Menurut Bagindo mungkin terjadi karena mengikuti koalisi nasional. Sedangkan potensi berpasangannya Heri Amalindo-Popo Ali, juga mengikuti koalisi nasional, PDIP dan PPP.
“Yang pasti, tiga pasang kandidat ini ada tarikan Komeringnya,” imbuh dia. Dari sisi kecukupan kursi di DPRD Sumsel, prediksi tiga pasang kandidat ini sangat memungkinkan karena sama-sama mencukupi minimal kursi untuk maju berpasangan.
Bagindo menegaskan, kalau nantinya benar-benar tiga pasang kandidat ini muncul, maka Pilkada di Sumsel akan luar biasa partisipasi pemilihnya. Bakal serunya Pilgub dengan potensi tiga pasang kandidat itu dipastikan akan mendongkrak gairah pemilih pada Pilkada 17 kabupaten/kota lain yang akan digelar serentak dengan pilgub pada 27 November mendatang
Berikut profil Nanan yang lahir di Lubuklinggau 12 April 1967 silam. Ia merupakan birokrat dan politikus asal Indonesia ini menjabat sebagai Walikota Lubuklinggau Sumsel selama dua periode, yakni periode 2013–2018 dan periode 2018–2023.
Prana Putra Sohe juga pernah menjabat sebagai Wakil Walikota Lubuklinggau periode 2008–2013 silam mendampingi DRS H Riduan Effendi SH M SI sebagai Walikota lubuk linggau pada tahun 2008 hingga tahun 2013.
Pada tahun 1980, Prana Putra Sohe kecil menempuh pendidikan SD di Xaverius Lubuk Linggau.
Setelah tamat SD ia melanjutkan sekolah di SMP 1 Lubuklinggau pada tahun 1983.
Kemudian melanjutkan studi di SMAN 2 Palembang hingga lulus pada tahun 1986.
Namun, pada waktu itu ia tidak langsung melanjutkan studinya.
Barulah pada tahun 1992, ia melanjutkan S1 di FISIP UNSRI Palembang.
Tepat pada tahun 2002, ia sukses menyelesaikan pendidikan S2-nya di STIE Widya Jayakarta sebagai seorang Magister Manajemen.
Kariernya di bidang politik bisa dikatakan tidak dimulai di Lubuklinggau.
Pada tahun 1994, dua tahun setelah lulus sarjana, ia menjadi seorang CPNS di Kabupaten Pangkal Pinang.
Ia juga sempat menjadi Staf Urusan Pemerintahan Kecamatan Taman Sari di Kabupaten tersebut pada tahun 1995.
Kariernya di Kota Lubuklingau dimulai saat ia menjabat sebagai Kasubbid Data dan Informasi.
Tunduk Perintah Megawati, Bupati Banyuasin Askolani Ogah Ikuti Retreat Kepala Daerah di Magelang |
![]() |
---|
Pengamat Bagindo: Selamat Datang Para Kepala Daerah Hasil Produk Praktek Politik Primitif |
![]() |
---|
Prabowo Lantik RDPS Walikota dan Wakil Walikota Palembang, Ini Tantangannya |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Lantik Herman Deru-Cik Ujang, Tantangan Antara Asta Cita dan Efisiensi Anggaran |
![]() |
---|
Megawati Beri Arahan kepada 126 Kepala Daerah dari PDIP, Pemimpin Harus Turun ke Bawah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.