Banjir di Sumsel

Penampakan Banjir Setinggi Atap Rumah di Muratara, Sudah 10 Hari Warga Tanpa Listrik dan Sinyal

Sudah 10 hari warga di Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) menjalani hidup tanpa listrik dan sinyal. 

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM/Rahmat Aizullah
Banyak rumah warga tinggal atap akibat banjir di Kabupaten Muratara, Sabtu (20/1/2024) 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Sudah 10 hari warga di Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) menjalani hidup tanpa listrik dan sinyal. 

Kondisi ini terjadi karena di wilayah tersebut air masih tinggi merendam rumah warga. Sehingga dikhawatirkan akan membahayakan warga jika PLN menyalakan listrik. 

Kata Maria, warga Bingin Teluk mengungkapkan, listrik PLN padam dan sinyal hilang sejak tanggal 11 Januari 2024 lalu. 

"Sepuluh hari tanpa listrik tanpa sinyal, banjir masih tinggi, kalau di desa lain sudah hidup lampu, tapi di Bingin Teluk belum, masih padam," katanya, Sabtu (20/1/2024). 

Dia mengatakan, listrik PLN padam diyakini karena banyak rumah warga terendam air.

Bila aliran listrik tetap dihidupkan, bukan tak mungkin akan membahayakan warga.

"Banyak rumah sudah terendam sampai atap, berbahaya, mungkin itu jadi pertimbangan PLN," ujarnya. 

Sementara soal sinyal telekomunikasi yang hilang, diyakininya karena tower provider bergantung pada listrik PLN

"Kalau sinyal itu hilang mungkin karena listrik ini padam, biasanya memang kalau listrik padam, sinyal ikut hilang," katanya.

*PLN Upayakan Pemulihan Listrik Pasca Banjir*

Sementara itu, PLN tengah fokus mempercepat pemulihan suplai listrik ke wilayah terdampak banjir di Kabupaten Muratara.

PLN UP3 Lahat dan ULP Lubuk Linggau terus melakukan pemulihan listrik pasca banjir dengan melakukan penormalan gardu yang sudah aman dari air. 

Sejumlah gardu kini telah beroperasi setelah sebelumnya tak kurang dari 209 gardu terpaksa dipadamkan akibat dari banjir. 

Sebanyak 65 personel PLN yang terdiri dari pelayanan yantek dan 2 regu pemeliharaan masih terus bersiaga di lokasi terdampak.

Hal ini guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi.

Manager PLN UP3 Lahat, Teguh Aang Harmadi mengatakan listrik padam akibat banyak gardu yang terendam. 

"Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan masih ada gardu yang belum bisa dioperasikan," katanya pada wartawan baru-baru ini. 

Menurut Aang, petugas PLN terus melakukan patroli dan mengupayakan penormalan jika sudah aman secara K2 dan K3.

Pihaknya juga terus berkoordinasi dan bersinergi dengan stakeholder baik bupati, BPBD dan dinas-dinas terkait dalam rangka pengamanan aset PLN dan proses penormalan listrik.

"Saat ini tim PLN masih berupaya melakukan penormalan jika memang gardu tersebut aman,” jelasnya.
 
 
 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved