Berita Sriwijaya FC

Kepengurusan Sriwijaya FC Bakal Direformasi, Pj Gubernur Tunjuk Seseorang Carikan Solusi

Pj Gubernur Sumsel H Agus Fatoni telah menugaskan Kadispora Sumsel H Rudi Irawan SSos MSi untuk mencarikan solusi agar SFC dikelola profesinal

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Kadispora Sumsel H Rudi Irawan SSos MSI; Pj Gubernur Sumsel H Agus Fatoni 

 

Cafo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH sebelumnya menyebut Calon Presiden Sriwijaya FC Helmy Yahya yang mengisyaratkan dirinya mundur pada pencalonan merupakan bentuk kekecewaan lantaran tidak welcomenya manajemen saat ini.

 

"Kalau kuperhatikan sekarang ini lihat kronologinya dulu kenapa Helmy Yahya ngomong seperti itu karena dia kecewa dengan Komisaris Sriwijaya FC Pak Asfan Fikri Sanap.

 

Dari awal kami berteriak Helmy Yahya dua kali paparan dengan semangat 45. Kenapa Asfan Fikri Sanap menggelar preskon dan menyatakan tidak semudah itu Helmy Yahya untuk menjadi Presiden Sriwijaya FC.

 

Katanya Sriwijaya FC masih banyak utang di Digi Sport Asia," ungkap Qusoi. 

 

Qusoi menyesalkan kenapa giliran Aliansi Pecinta Sriwijaya FC (AP SFC) yang tergabung dari ketiga kelompok suporter Sriwijaya FC, Singa Mania, Sriwijaya Mania dan Ultras Palembang mendorong Helmy Yahya, kini baru berteriak masalah Digi Sport Asia.

 

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni usai menerima audiensi manajemen bersama suporter Sriwijaya FC di Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (8/12/2023).
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni usai menerima audiensi manajemen bersama suporter Sriwijaya FC di Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (8/12/2023). (Tribunsumsel.com/Linda Trisnawati)

Baca juga: Hendri Susilo Siapkan Punggawa Sriwijaya FC Jegal Pemain Oncak Perserang

Qusoi yang juga aktif di Dewan Kesenian Palembang meminta agar utang SFC jangan dijadikan dalih untuk menolak niat Helmy Yahya untuk menjadi Presiden klub SFC.

 

Sebab jika berbicara utang SFC tentu akan meluas lagi utang kepada Mudai Madang, uutang kepada Ucok Hidayat, utang kepada Hendri Zainuddin.

 

"Ini akibat ulah Pak Asfan Fikri Sanap yang membuat Helmy Yahya kecewa. Kenapa Helmy Yahya mengeluarkan statemen itu karena tidak welcome wong SFC ini. Saya dapat informasi pemegang saham SFC Hendri Zainuddin sudah menyuruh cepat dilaksanakan RUPS di tanggal 5 November kemarin," ceplosnya.

 

Sayangnya kata Qusoi, ajakan untuk menggelar RUPS ini dihalangi manajemen SFC.

 

"Orang mati-matian mau bantu malah dihalangi. Itu bentuk kekecewaan dia kepada Pak Asfan Fikri Sanap cs yang menghalangi dia mau jadi Presiden klub," kritik Qusoi yang terang-terangan mengaku membela Helmy Yahya.

 

Di sisi lain Qusoi sedikit menyayangkan pernyataan terang-terangan Helmy Yahya yang mengajak fans Sriwijaya FC untuk mendukungnya menuju DPR RI di Senayan.

 

Menurut Qusoi, hal tersebut tidak perlu disampaikan secara gamblang. Sebab dirinya mencontohkan ada tokoh Sumsel lainnya Andi Asmara yang mensupport Ultah salah satu kelompok suporter tapi dia tidak terang-terangan, tidak mengeluarkan statement bahwa dia mensupport suporter Sriwijaya FC dan minta dukungan suara.

 

"Isyarat itu sudah terjadi sendiri, terotomatis. Tidak disebutkan, orang Palembang ini sudah mengerti. Contoh HZ mau maju DPD RI dulu. Seiring SFC bagus di tangan dia 2012. Terotomatis sendiri orang memilih dia.

Masalah politik itu teriring sendiri nantinya. Justru kalau kita ngomong begitu dikhawatirkan akan blundernya. Blundernya saat SFC tidak bagus pada saat Presiden klubnya HY. SFC terpuruk tambah blunder," ujar Qusoi.

 

Qusoi mengajak untuk berjuang dulu sama-sama. Sebab bagaimana mereka mau menyatakan suara. Sementara berbicara politik ini sanak dulur banyak juga dari partai lain.

 

Mungkin dengan Helmy Yahya masuk sebagai Presiden klub, SFC bagus di tangan dia otomatis orang akan berbalik arah untuk bersimpati. Berarti memang benar-benar membantu.

 

"Kalau begini kami tidak masalah siapapun ke depan Andi Asmara juga misalnya akan dicalonkan Presiden klub, kami dukung. Tidak otomatis Helmy Yahya," ujarnya.

 

Qusoi mengatakan Tiga Kelompok Suporter Sriwijaya FC sepakat mendukung dicalonkannya Helmy Yahya menjadi Presiden Sriwijaya FC setelah dua kali mendengarkan paparan Helmy Yahya. Namun saat podcast di Sripo-Tribun, Helmy Yahya malah mempersilahkan untuk yang muda memimpin Sriwijaya FC. Sementara dirinya cukup jadi pembimbing.  

 

"Kami diundang dua kali bertemu paparan Helmy Yahya. Kalau dia ngomong begitu di depan kami, tidak mungkin kami jor-joran dukung dia.

 

Logika saja, jika sebelumnya dia bilang oiy tigo suporter adek-adekku, aku lah tuo. Aku cuma bimbing bae. Lajulah kamu, perusahaan aku banyak. Lah tidak mungkin kami dukung dia," kata Qusoi.

 

Raja Kuis ini disebut  sudah paparan ke tiga kelompok suporter SFC, apabila jadi Presiden klub nanti dia akan melaksanakan A, B, C. Mereka menyaksikan diundang dua kali paparannya.

 

"Dia mengatakan saya sudah ditawari Sriwijaya FC jabatan marketing untuk membantu Sriwijaya FC. Tapi dia tidak mau karena dia tidak bisa memegang kekuasaan. Dia harus jadi Presiden klub baru bisa bergerak.

 

Untuk mengumpulkan sponsor besar, mengumpulkan orang kaya di Jakarta. Makanya kami ngebet dia. Tidak mungkin diomongin enyek-enyek. Aku sudah tuo, aku membantu bae. Sudah kak, tidak mungkin kami gedor media. Kalau dia tidak mau, jangan kito pakso pulo,"  pungkasnya.

 

Menanggapi kritikan kelompok suporter ini, Komisaris PT SOM Asfan Fikri Sanap yang dikonfirmasi Sripoku.com, menyatakan sesuai penjelasannya yang pernah disampaikan pada jumpa pers di Kafe Monte Palembang, Rabu (31/10/2023). 

 

"Sesuai penjelasan saya pada jumpa pers di cafe monte yang lalu," kata Asfan.

 

Menanggapi segenap permasalahan yang tengah menimpa klub akhir-akhir ini, Komisaris PT SOM (Sriwjaya Optimis Mandiri) Asfan Fikri Sanap selaku manajemen pengelola klub Sriwijaya FC memaparkan tidak mudah melakukan penggantian Presiden klub.

 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved