Berita PALI

Cerita Warga Desa Curup PALI Sumsel, Sudah Biasa Hadapi Banjir Tahunan Meski Pertanian Lumpuh

Ketinggian air yang merendam ratusan rumah warga Desa Curup mulai mengalami peningkatan sejak Senin (8/1/2024) kemarin.

Sripoku.com/Apriansyah Iskandar
Banjir merendam ratusan rumah warga di wilayah Desa Curup dan Desa Sukaraja, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI, akibat luapan air Sungai Lematang dan tingginya intensitas hujan. 

Kesiapan warga menghadapi banjir terlihat dari rumah-rumah warga yang dibangun berbentuk panggung dengan tiang cukup tinggi sehingga banjir tidak menggenangi lantai rumah.

Oleh karena itu warga masih memilih bertahan di rumah, karena kondisinya masih aman walaupun ketinggian air hampir mencapai lantai rumah.

"Sudah biasa banjir seperti ini, bahkan setiap tahun kebanjiran, jadi tidak pernah mengungsi,"

"Yang diselamatkan paling hewan ternak atau barang-barang elektronik dan kendaraan bermotor dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi," ungkapnya.

Banjir merendam ratusan rumah warga di wilayah Desa Curup dan Desa Sukaraja, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI, akibat luapan air Sungai Lematang dan tingginya intensitas hujan.
Banjir merendam ratusan rumah warga di wilayah Desa Curup dan Desa Sukaraja, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI, akibat luapan air Sungai Lematang dan tingginya intensitas hujan. (Sripoku.com/Apriansyah Iskandar)

Sementara itu M. Tisar, Kepala Desa (Kades) Curup membenarkan bahwa warga desanya terbiasa hadapi banjir.

Ia juga membenarkan dampak dari banjir ini menyebabkan perekonomian warga menjadi terhambat dan tidak bisa beraktivitas karena kebun mereka terendam banjir.

"Mayoritas penduduk Desa kami berprofesi sebagai petani dan akibat banjir kebun warga terendam."

"Sudah hampir seminggu banjir dan ketinggian air terus meningkat."

"Selama seminggu ini sudah banyak kebun warga terendam," ujarnya.

M Tisar juga mengatakan kalau banjir juga telah merendam ratusan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang ada di Desa Curup.

"Ini yang bikin sulit kalau ada warga yang meninggal dunia saat banjir, mau tak mau masih tetap dimakamkan di TPU tersebut."

"Tapi warga sudah terbiasa dan sudah paham caranya untuk melakukan pemakaman saat banjir," tukasnya.

===

Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved