Berita Palembang

Sumsel Peringkat 6 dari 10 Provinsi Penyumbang Inflasi Tertinggi di Indonesia

Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berada di posisi enam dari 10 provinsi yang tertinggi menyumbang inflasi di Indonesia. 

Editor: Yandi Triansyah
Tribun Sumsel/Eko Hepronis
Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni, melakukan sidak di Pasar Satelit Lubuklinggau, Minggu (24/12/2023). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berada di posisi enam dari 10 provinsi yang tertinggi menyumbang inflasi di Indonesia. 

Posisi Sumsel berada di bawah Provinsi Jambi yang berada di peringkat kelima. 

"Inflasi di Sumsel 3,17 persen secara year on year (yoy) atau lebih tinggi dari nasional yang berada pada 2,61 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Moh Wahyu Yulianto usai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2024 di Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (3/1/2024).

Menurutnya, kalau secara month to month di Desember inflasi di Sumsel terkendali dan lebih rendah dari nasional. Di Desember inflasi di Sumsel 0,17 persen sedangkan nasional 0,41 persen.

"Pada saat Desember kita mampu mengendalikan harga pada saat momen natal dan tahun baru. Namun memang secara tahunan kita memang lebih tinggi dari nasional," ungkapnya.

Menurutnya, tadi juga sudah diinformasikan dan disampaikan Pj Gubernur Sumsel, diharapkan bisa menjaga inflasi setiap bulannya agar bisa terkendali inflasi tahunnya.

"Di 2024 ini memang terbilang cukup menantang karena ada momen Pilpres, kemudian Ramadan di awal Maret maka diharapkan setiap bulan akan dipeta-petakan potensi apa yang bisa menyebabkan inflasi," katanya.

Masih kata Wahyu, hal tersebut perlu dilakukan supaya nantinya pemerintah daerah bisa mengambil kebijakan, sehingga nantinya inflasi tidak terlalu tinggi.

"Dalam satu bulan kita memantau 390 komoditas seperti kelompok bahan makanan, sandang pangan dan papan, transportasi dan lain-lain. Dilihat juga konsumsi terbanyaknya apa seperti beras, makanan, bawang, tomat sering dikonsumsi. 

Menurut Wahyu, kalau pakaian, tranportasi dan lain-lain tidak banyak, sehingga kecenderungannya lebih ke pangan yang sering menyumbang inflasi. Untuk itu harapannya komoditas yang sering menyumbang inflasi dijaga.  

Semua orang pasti akan makan, maka harus dijaga. Di Januari nantinya di Sumsel untuk pantau inflasi tidak hanya dua kabupaten/kota, melainkan jadi empat. Jadi pengendalian infalsi tidak hanya dilihat dari Palembang dan Lubuklinggau saja tapi ditambah OKI dan Muara Enim.

Sementara itu Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni menambahkan, upaya untuk menurunkan inflasi terus dilakukan.

"Upaya kita seperti bersama instansi terkait BPS, BI, Bulog, Forkompinda, Pemerintah kabupaten/kota dan seluruh stakeholder yang ada terus kerja keras untuk bisa mengendalikan inflasi," katanya 

Menurutnya, di tahun baru ini memang jadi langganan, karena tahun baru dan natal ada kenaikan inflasi di semua daerah dan mudah-mudahan di awal tahun lebih baik lagi.
 


 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved